Episode 9 Part 1

120 6 0
                                    

Presiden sedang membaca naskah pidato yang ditulis sekretaris Yun dan berkomentar jika dia sangat menyukai kalimat di dalamnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Presiden sedang membaca naskah pidato yang ditulis sekretaris Yun dan berkomentar jika dia sangat menyukai kalimat di dalamnya. "Luar biasa." Pak Presiden pun tampak menghayati dengan perasaan yang menggebu-gebu

Perdana Menteri yang tengah berada di sana pun bertanya kepada sekretaris Yun, apakah dia--Sekretaris Yun--sudah mengonfirmasi pidato tersebut?

Sekretaris Yun meng-iyakan.

Pak presiden pun ikut bertanya, apa ada masalah dengan pidatonya? Sedangkan menurutnya tidak ada yang aneh dalam naskah pidato tersebut.

Namun, Perdana Menteri justru meminta agar naskah pidato itu direvisi, terutama untuk kata kerja. Menurutnya, kata kerja itu harus kuat sedangkan pidato Yun terlihat lemah.

"Sebagai contoh, kami berkomitmen lebih kuat daripada kami akan berkomitmen," kritiknya Pak Menteri.

Sekretaris Yun justru berpendapat, jika metode Quintilian yang dipakai Perdana Menteri terlalu kuno.

Perdana menteri pun membantahnya, karena dia tidak sedang membicarakan tentang metode. Namun, pidato Yun yang dirasa justru tidak akan mengenai target dan tujuan pidato tersebut.

Sekretaris Yun mulai kesal, dia mendekati Perdana Menteri dan bertanya, "Apa saranmu yang tidak kupahami?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sekretaris Yun mulai kesal, dia mendekati Perdana Menteri dan bertanya, "Apa saranmu yang tidak kupahami?"

"Siapa target pidato ini?" Perdana Menteri balik tanya. Kemudian, dia jawab sendiri pertanyaan itu. "Partai oposisi, menentang revisi anggaran."

"Lalu?" Yun kembali bertanya.

Kemudian, Perdana Menteri pun menjelaskan, jika pidatonya itu tidak akan meyakinkan, tapi justru malah mengancam mereka. Itulah tujuan pidato ini.

Presiden tampak bingung.

Sementara itu, Sekretaris Yun meyakinkan kalau proposal anggaran pasti lolos. Kemudian, dia bertanya, apakah dalam keadaan seperti ini perlu menggugah orang?

Perdana Menteri pun memberitahu, kalau sifat alami orang adalah menginginkan pemimpin yang kuat di masa sulit. Sedangkan dia tidak melihat tongkat, tapi yang ada hanya wortel dalam pidato Yun. Jika seperti, lalu bagaimana caranya mengontrol publik pada saat datang masa lebih berat?

VAGABONDWhere stories live. Discover now