Sleep

544K 11.3K 352
                                    

~~~Happy Reading!!~~~

Aku menganga mendengar perkataan Tristan, dia menyuruhku untuk menciumnya? Dia sudah gila?! Dia pikir aku wanita apaan!

"c'mon baby, kiss me"

"atau kau mau aku yang menciummu?" tak kusangka dia bisa berucap seperti itu. Dasar pria hidung belang.

"diam berarti iya"lanjutnya lagi sambil menyeringai. Wajahnya semakin mendekat membuatku refleks terpejam hingga...

"akkhh"

Aku meringis sakit di lengan atasku saat merasakan sebuah cengkraman serta tarikan kasar.

Belum sempat aku mengeluarkan kata-kata, aku sudah ditarik paksa lebih tepatnya diseret berjalan mengikuti langkah besarnya yang hampir saja membuatku tersandung di tangga. Jika saja ia tidak memegang tanganku bisa saja aku sudah bergelinding ditangga ini.

"Pak James anda apa-apain sih menyeret saya seperti ini! "teriakku namun monster itu tak mau mendengarku dan terus berjalan.

Brakkk

Aku terperanjat saat ia membanting pintu cukup kuat dan disitulah aku tersadar bahwa ruangan yang aku masuki saat ini bukanlah kamarku.

Tiba-tiba saja tubuhku terhempas kesebuah kasur. Jelas disini aku sangat takut dan tegang. Bagaimana tidak, orang yang bersamaku saat ini adalah predator yang sudah siap menerkam mangsanya. Aku beringsut mundur dengan wajah takut.

Keringat dingin mulai muncul saat tubuh kekarnya mendekat lalu menindihku.

Aroma maskulinnya sempat menenangkan jiwa takutku yang melihatnya. Namun aku tak boleh lengah, pria ini begitu berbahaya.

"a anda mau apa pak? " dia diam dan hanya menatapku tanpa berucap sepatah katapun, apakah dia marah? Tapi karena apa?

Fix aku salah. Ternyata bersama pak James jauh lebih menakutkan dari pada Tristan. Oh sial! Aku harus bagaimana sekarang agar bisa keluar dari kungkungannya. Ini sama saja dengan keluar dari kandang singa tapi masuk ke lubang buaya!!

Karena takut melihat mata tajamnya, aku langsung beralih menatap kearah lain. Jantungku sudah berdegub sangat kencang karena takut dan panik.

"Tatap aku Aurell!! "ucapnya. Aku menggeram kesal. Aku tak mau melihatnya. Dia terlalu menakutkan. Tapi mendengar suaranya juga lebih menakutkan. Argghh kenapa aku harus takut padanya.

"Aurell!" bentakan itu sukses membuatku terperanjat. Anjiirr!! nih bos gila bisa gak sih kalo ngomong gak usah pake nada tinggi. Dia pikir aku ini budek apa!

"apa pak? "ucapku menatapnya malas. Dan sialnya wajah pak James terlalu dekat membuatku menahan nafas. Apalagi posisi kami sangat intim seperti ini membuatku tak bisa bergerak takut menyenggol sesuatu. Kan lebih bahaya lagi jika itunya pak James terbangun.

Eh eh tunggu kenapa dia malah mendekatkan wajahnya.

"pak! Kenapa anda mendekat? Jauhkan wajah anda?! Anda mau ngapain?"aku menahan dada bidang pak James. Kulihat dia menggeram kesal.

"kenapa kau selalu menolak saat aku menyentuhmu Aurell? Kenapa!?"bentaknya sambil mengusap wajahnya frustasi. Aku melongo melihat wajah bosku yang terlihat sangat kacau. Hell.. Ini pertama kalinya aku melihat ekspresinya seperti ini. Aku pikir dia hanya bisa marah dan berwajah datar dengan tatapan sedingin es.

OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang