Limp

307K 8.2K 1K
                                    

~~~Happy Reading!! ~~~

Author POV

Aurell berjalan cepat menjauhi area kolam renang, dan James sedang mengejarnya di belakang.

"Aurell! Berhenti kau!! "teriaknya, tak memperdulikan tatapan para pelayan yang terkagum-kagum melihat tubuh bagian atasnya yang begitu indah untuk dilewatkan. Ia sedang berjalan tanpa baju dengan celana renang ketat.  Kalian bayangkan saja ya.

Alliqa yang sedang berada di dapur mendengar suara James langsung melepas kue yang ada di tangannya begitu juga apron yang sedang ia kenakan. Ia segera berlalu meninggalkan oma sendiri di dapur.  Mereka sedang membuat kue. Lebih tepatnya mengajarkan gadis itu membuat kue kesukaan James.

Sebenarnya oma tahu Aurell dan James sedang berada di kolam renang. Makanya ia sengaja mengajak Alliqa untuk membuat kue agar tak mengganggu mereka.

Alliqa berhenti saat melihat James sedang merengkuh tubuh seorang wanita.

Ia menatap penuh tanya keduanya. Seakan menyadari ada seseorang yang sedang melihatnya,  Aurell langsung menoleh.

Ia tersenyum miring menatap wajah kesal gadis itu mengarah padanya.

"kau bisa meminta hal yang lebih dari itu pada kekasihmu"ucap Aurell pada James sambil menunjuk kearah Alliqa dengan dagunya.

James menoleh kearah yang ditunjukkan gadis itu. Seketika ia membola menatap sosok yang tengah berdiri tak jauh dari posisinya saat ini.

Tak menyia-nyiakan kesempatan,  Aurell langsung mendorong tubuh James membuat rengkuhan pria itu terlepas dan ia segera berlalu.

"James..siapa dia? Apa yang kalian lakukan tadi? d..dan kenapa kau bertelanjang dada seperti ini?  " tunjuknya dari atas sampai bawah.

"untuk apa kau kemari?  Bukannya pekerjaanmu jauh lebih penting?"bukannya menjawab, James malah bertanya balik. Namun anehnya amarah gadis itu lenyap seketika. Ia ingat tujuannya ke rumah ini.

"tidak James…aku tidak akan meninggalkanmu lagi atau mentingin kerjaan lagi.  Aku sadar aku salah.."ujarnya semakin mendekat,  James menatap kearah lain, ia tak mau melihat wajah gadis itu.

"Mulai sekarang.. Aku janji akan selalu ada untukmu kapanpun.. Aku baru sadar ternyata yang berharga itu waktu kita bersama orang tersayang,, bukan waktu untuk memenuhi kebutuhan diri kita sendiri" Alliqa menggenggam tangan James.

"uang bisa dicari.. Tapi kamu..." ujarnya menyentuh wajah pria itu dengan sebelah tangannya.

"kamu tidak ada duanya di dunia ini James.. Aku menyesal.. Maafkan aku sudah mengecewakanmu" lirihnya langsung memeluk tubuh James dengan erat. Perlahan air matanya mulai turun menyesali kelakuannya dulu yang telah tega meninggalkan James hanya karena pekerjaan.

Ia sudah berusaha melupakannya bertahun-tahun dan ia benci kenapa harus datang lagi.

James mendorong tubuh Alliqa.  Ia tak bisa membiarkan gadis ini masuk kedalam hidupnya lagi.

"Alliqa stop jangan.. -" namun kata hanya sekedar kata, James malah terdiam saat melihat wajah gadis itu berlinang air mata. Rasa kesal, marah,dan bencinya langsung menguap entah kemana. Untuk  pertamakalinya ia melihat gadis itu menangis di hadapannya.

OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang