Afraid

254K 8.2K 504
                                    

~~~Happy Reading!!~~~

Aurell langsung berbalik dan menatap tajam pria itu.

"siapa kau?  Ke...kenapa masuk ke toilet wanita?! "ujarnya mulai panik. Dia takut pria itu sengaja masuk untuk berbuat hal macam-macam padanya.

Pria itu menyeringai menatap Aurell seakan melihat mangsanya.  Perlahan ia mendekat membuatnya semakin panik dan sepontan mundur. Ia sangat takut karena tak ada siapapun  di toilet itu kecuali mereka berdua.

"kau tak mengenalku?  Aku Eric Jason pengusaha terkenal di Amerika" ucapnya memperkenalkan diri sendiri.

"jangan mendekat! keluar kau! " teriaknya, namun itu sama sekali tidak ada gunanya. Pria bernama Eric itu malah semakin mendekat.

"aku akan keluar setelah mendapatkan tubuhmu cantik" ujarnya membuat Aurell shock dan bergetar takut.

"Tidak... tidak.. ini tidak boleh terjadi. Aku harus bisa kabur"

"menjauh kau brengsek!!   " bentaknya saat pria itu sudah berada tepat dihadapannya. Punggung Aurell membentur dinding.

Eric mengangkat tangannya untuk menyentuh pipi Aurell namun ditepis dengan kasar membuat pria itu tersenyum miring.

"jangan berani menyentuhku!!"

"kau tenang saja. Aku akan memberikan semua yang kau inginkan, asal kau mau menjadi milikku"

"tidak akan pernah"desisnya tajam lalu mendorong pria itu dan hendak berlalu namun Eric langsung meraih lengannya dengan kasar.

"Lepas! "

"ayolah..jangan munafik, berapa hargamu heh? "ujarnya membuat Aurell menganga. Dengan rasa kesal dan tidak terima dikatakan seperti itu, ia langsung saja...

Plaakkk

Menampar keras pria itu.

Eric menyentuh wajahnya yang ditampar lalu menatap kearah Aurell. Ia terkekeh.

"nice response"ujarnya lalu

Plaakkkk

Tamparan keras mengenai pipi Aurell hingga membuat gadis itu tersungkur kelantai.

"itu balasan yang setimpal bukan? "ujar pria itu dengan senyum puas.

Aurell terdiam menunduk sambil memegang pipinya yang ia yakini sudah memerah. Matanya berkaca-kaca.

Eric berjongkok lalu mengangkat tubuh Aurell untuk berdiri. Dengan kasar ia mendorong tubuh gadis itu hingga membentur wastafel cukup keras. Aurell meringis kesakitan.

"kau berani menamparku? Dasar gadis tidak tau diri dan sekarang kau rasakan pembalasanku" desisnya lalu mendekatkan wajahnya untuk mencium Aurell.  Gadis itu langsung berteriak dan berontak sekuat tenaga untuk mengindari ciuman pria itu. 

"Toloong!!"

"Lepas... Lepaskan aku... "teriak Aurell sambil terus mendorong tubuh pria itu.

OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang