Sasuke Pov

3.3K 234 22
                                    

Satu bulan sebelum hari pernikahanku,ayah menghubungiku.Beliau memintaku untuk mengambil cuti karna ada hal penting yang ingin disampaikannya padaku.Aku menurutinya karna kupikir ayah akan membicarakan tentang rencanaku untuk melamar Sakura.Karna ibu sudah sangat ingin menimang cucu.Namun perkiraanku salah.Ayah memang memintaku untuk segara menikah tapi tidak dengan Sakura melaikan dengan perempuan lain.Tentu saja aku menolaknya,aku sangat menentang keputusan ayahku.Aku begitu emosi hingga membentak ayah dan berlalu meninggalkannya begitu saja.Tapi ayah tidak menyerah,ayah selalu menghubungiku,menemuiku,bahkan ayah sampai menungguku pulang.Aku tidak mengerti mengapa ayah begitu kukuh memintaku untuk menikah dengan perempuan pilihannya.

Akhirnya aku tahu alasan ayahku.Semua demi perusahaan,perusahaan ayah sudah di ujung tanduk karna adanya penghianatan satu orang kepercayaan ayah.Tidak ada yang bisa membantu ayah,bahkan para Uchiha lainnya pun tak sanggup.Hanya keluarga perempuan itu yang bisa membantu ayah.Dan mereka menginginkanku bukan yang lain.Ayah mengatakan bahwa ia telah berusaha agar bukan aku yang menikahi putri mereka,tapi mereka tetap menolak.
Tidak ada pilihan lain aku harus menyetujui ini.
Ayah mengatakan aku akan menikahi seorang Hyuga.

Seminggu sebelum pernikahanku,aku menemui Sakura untuk memutuskan hubungan kami.Aku mengajaknya mengunjungi wisata bermain.Karna sudah beberapa kali Sakura mengajakku kesana,tapi aku belum sempat.Sakura sangat bahagia saat itu.Hampir sebagian wahana permainan disana kami naiki.Aku merasa sangat tidak tega dengannya,tapi aku juga tidak bisa membiarkan ayahku terpuruk.

Setelah lelah bermain,aku mengjak Sakura mengunjungi tempat makan favorit kami.Tempat biasa kami berkencan.Di tempat ini pula aku menerima Sakura sebagai kekasihku.Dulu aku menerimanya karna aku merasa lelah terus menolaknya,tapi Sakura pantang menyerah dia terus saja mendekatiku.Kupuji kegigihannya,tapi itu sangat membuatku repot.Sudah 7 tahun kami berpacaran.Bukan waktu yang singkat,tapi tidak ada jalan lain lagi.Walau ini tidak adil untuknya ia harus bisa menerimanya.

Dan ya,setelah aku mengatakan pada Sakura bahwa hubungan kami harus berakhir.Dia marah besar,dia menagis.Sebenarnya,aku tidak tega mengatakannya.Bahwa aku akan menikah seminggu lagi dengan perempuan lain.Sakura menamparku dan pergi meninggalkanku tanpa kata.
Kupikir saat itu Sakura menerima keputusanku,karna ia tak menemuiku ataupun mengirim pesan padaku.Kumemaklumi jika ia sudah tidak ingin bertemu denganku lagi.
Nyatanya pada hari pernikahanku ia datang dan mengikutiku hingga ke hotel.Aku meninggalkan istriku untuk menemui Sakura.
Yang seharusnya malam itu ku habiskan bersama istriku,aku menghabiskan waktuku bersama Sakura.Karna ia mengancap akan mengakhiri hidupnya jika aku tidak mengabulkan permintaannya.
Sakura sama sekali tidak melepaskanku,ia terus saja memelukku.Sakura terus saja merancu dan menangis,dia tak henti-hentinya membujukku agar aku berpisah dengan istriku.

Aku terus menemani Sakura hinga ia tertidur.Setelah itu aku kembali ke hotel untuk melihat istri kecilku.
Dia terlalu muda untuk menikah,menurtku usianya masih belasan tahun.Dia lebih pantas menjadi adikku di bandingkan menjadi istriku.

Ternyata istriku sudah tidur,dia tidur sangat nyenyak seperti tidak memiliki beban hidup.

Astaga bodohnya aku,istriku adalah seorang pewaris dari klan besar.Klan yang sukses dan kaya raya.Bagaimana mungkin dia memiliki beban di hidupnya.Segala sesuatu dapat dengan mudah ia dapatkan.Contohnya aku,dia tinggal merengek pada ayahnya dan binggo.Dia mendapatkannya.
Mengingatnya membuatku sebal dan aku akan menyetujui keinginan Sakura.Kami akan terus bersama meski aku telah menikah.

Pagi menjelang dan pintu kamar hotelku mendapatkan ketukan terus menerus.Ketika ku buka,ternyata itu Sakura dengan kemarahannya.Dia menerobos ke dalam dan langsung mencari istriku.Namun ku tahan,aku tidak ingin ada keributan di pagi hari.Awalnya Sakura marah saat aku menahannya.Tapi saat aku mengatakan bahwa kami tidak akan berpisah,Sakura mulai tenang.Dia ingin aku mengatakan pada istriku tentang hubungan kami saat itu juga.

Aku kemudia membangunkan istriku,tapi ia tak kunjung bangun.Ia malah bergumam memanggilku ayah.Mendengarnya memanggilku ayah,entah apa yang terlintas di benakku?
Aku langsung mengguyurnya dengan air minum yang terletak di atas meja.Seketika ia bangun dan marah-marah.Dia tampak terkejut akan keberadaanku dan Sakura.Namun itu tidak lama karna aku segera mengintrupsinya untuk segera membersihkan diri karna ada yang ingin kubicarakan.

Astaga dia memang masih anak-anak,lihat saja penampilannya. Dia mampak seperti anak jonior high school.Aku akan di cap sebagai pedofil jika teman-temanku tahu. Terutama Naruto ia pasti akan mengolok-olokku tanpa henti.Tapi aku mengakui bahwa istriku memang cantik.

Hal yang begitu mengejutkan adalah responnya ketika aku mengenalkan Sakura sebagai kekasihku.Dia sama sekali tidak terkejut ataupun marah.Dia bahkan mematahkan asumsiku bahwa ia sangat menyukaiku.Nyatanya tidak sama sekali.Tidak ada getaran ketakutan di setiap kata-katanya.Dia sangat santai menjawab pertanyaanku dan Sakura.Dia juga mengejekku tua.Dia pun berni menentang Sakura.

Entah kenapa aku merasa ini akan menarik.
Hyuga Hinata sebenarnya gadis seperti apa dirimu?!

perjodohanजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें