Percakapan

2.8K 192 33
                                    

Tidak terasa sudah satu bulan Hinata bekerja yang artinya juga sudah satu bulan Hinata menikah.
Hari ini Hinata tidak bekerja,ia mendapat libur dari ayahnya selama tiga hari karna hasil kerjanya yang memuaskan.Tapi dari bangun tidur hingga waktu menunjukan pukul satu siang Hinata belun melihat suaminya.

Karena sedang libur,Hinata mengunjungi Mikoto dengan di antar oleh supir pribadinya.Tanpa mempertanyakan keberadaan putranya,Mikoto langsung mengajak Hinata untuk berbelanja.

Selesai menemani Mikoto,Hinata segera pulang.Hinata sedikit menyesali keputusannya hari ini.Seharusnya ia mengunjungi ibunya besok saat ia memiliki cukup stamina.tenaganya benar-benar terkuras habis hanya karena menemani Mikoto berbelanja.

Sesampainya di rumah,Hinata segera membersihkan tubuhnya dan beristirahat.
Tak terasa hari sudah gelap,Hinata lekas bangun dan membuat makan malam.

"Sudah pukul 7 malam,tapi Sasuke san belum juga pulang.Ponselnya juga tidak dapat di hubungi."
"Aku bosan"

Setelah selesai menyantap makan malam seorang diri,Hinata putuskan untuk bermain game.Karna terlalu larut dalam permainan game,Hinata tak menyadari kepulanagn Sasuke.
Hingga Sasuke menghampirinya,duduk dibelakangnya dan merebut stick gamenya.
"Sasuke san,kau mengejutkanku.Aku tidak tahu kau datang."
"Tentu saja kau tidak tahu,kau sangat serius dengan game ini." kata Sasuke sembil memainkan game

"Kau memotong rambutmu?""Ya,agar Sasuke san tak perlu lagi mengikat rambutku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kau memotong rambutmu?"
"Ya,agar Sasuke san tak perlu lagi mengikat rambutku."
"Kenapa,kau tidak suka aku mengikat rambutmu?"
"Tidak" jawab hinata cepat
"Sebab Sasuke san tidak rapi saat mengikat rambutku dan juga ikatan Sasuke san terlalu kencang hingga membuat kepalaku sakit.A..,dan satu lagi,Sasuke san selalu menindih rambutku saat kita tidur dan itu sangat tidak nyaman."
"Benarkah?! maaf kalau begitu." kata Sasuke sedikit terkejut
"Tapi aku lebih suka rambutmu yang panjang."

"Tidak biasanya kau sudah ada di rumah,apa semua baik-baik saja?" tanya Sasuke heran
"Ya semuanya baik-baik saja.Ayah memberiku libur selama 3 hari."Jawab Hinata
"Jadi seharian ini kau dirumah?"
"Hn"
"Apa saja yang kau lakukan?"
"Berkunjung ke rumah Ibu dan menemani Ibu berbelanja."
"Sasuke san sendiri mengapa baru pulang,apakah banyak orang sakit?"
"Entahlah,aku sudah tidak bekerja selama seminggu ini."

Mendengar jawaban Sasuke,seketika Hinata memutar tubuhnya menghadap Sasuke dan menggembungkan pipinya menuntut penjelasan.Namun bukannya menjelaskan Sasuke justu mengecup bibir Hinata.

"Jangan membuat ekspresi seperti itu,kau justru membuatku semakin ingin memakanmu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jangan membuat ekspresi seperti itu,kau justru membuatku semakin ingin memakanmu.

" Kenapa semakin hari kau semakin mesum tuan Uchiha?""Mesum dengan istri sendiri apa salahnya?"jawab Sasuke santai yang justru membuat Hinata semakin kesal

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Kenapa semakin hari kau semakin mesum tuan Uchiha?"
"Mesum dengan istri sendiri apa salahnya?"jawab Sasuke santai yang justru membuat Hinata semakin kesal.
"huff,apakah kau lupa Uchiha san?, Usiaku masih 16 tahun.Jika kau ingin melakukan hal mesum sebaiknya kau menikahi wanita seusiamu.Bukan dengan bocah sepertiku."sembur Hinata kesal
"Kau marah?"
"Tidak,aku kesal"
"Apakah tidak boleh mengecup istriku sendiri?"
"Boleh-boleh saja.Tapi untuk saat ini hanya itu,tidak boleh lebih." Kata Hinata dengan menundukkan kepalanya malu.

namun tiba-tiba Hinata mengangkat kepalanya dan menatap Sasuke tajam.
"Bukankah suamiku ini juga memiliki kekasih,apa kabar dengannya?"kata Hinata.
" Kami sudah berakhir "jawab Sasuke cepat
" Benarkah?"tanya Hinata tidak yakin.
"Dua hari setelah pernikahan kita,aku mengakhira hubunganku dengan Sakura."Jawab Sasuke
"Ada apa,bahkan sehari setelah menikahiku,kau mengenalkan Haruno san sebagai kekasihmu ?"
"Kenapa,apa kau tidak suka aku lebih memilihmu?"
"Tentu saja aku suka,tapi mengapa kau mengenalkannya padaku jika hanya selang sehari kau memutuskannya?"
"Karna aku telah menikah,aku telah memiliki istri,aku telah berjanji pada tuhan."

"Pernikahan bukan permainan yang jika bosan akan berhenti,jika sudah tidak suka maka di buang.Pernikahan adalah ikatan yang sakral,mengikat dua keluarga,menyatuka dua manusia.Tentu terdapat tanggung jawab yang besar.Kita harus menjaga kedua keluarga.Bukan hanya nama baiknya saja.Tapi kita juga harus melindungi,membantu,dan sentiasa membuat mereka bahagia."Terang Sasuke

"Aku sadar,bahwa tindakanku tidak benar.Tak seharusnya aku mempertahankan hubunganku dengan Sakura.Jika hubungan itu tetap berlanjut akan ada banyak yang terluka.Keluargaku,kau dan keluargamu."
"Bukankah lebih baik melihat banyak orang yang tertawa di bandingkan melihat banyak orang yang menangis." Sambung Sasuke

Seketika Hinata langsung memeluk Sasuke dan mengucapkan terimakasih.Dan Sasuke pun menerima pelukan Hinata.

Tak terasa sudah tengah malam mereka berdua pun bergegas kekamar untuk beristirahat.Ketika Hinata akan memejamkan mata,Sasuke mengatakan hal yang mengejutkan.

"Sebenarnya aku telah berhenti bekerja.Aku mengundurkan diri dari pekerjaanku.Tidak baik jika aku terus bertemu dengan Sakura.Dia akan terus mengejarku.Dia adalah wanita yang gigih,dia tidak mudah menyerah jika menginginkan sasuatu."
"Apa kau sedih jika memiliki suami yang pengangguran ?" tanya Sasuke.
"Tidak,gajiku satu bulan cukup memenuhi kebutuhan kita setahun." jawab Hinata sombong.
"Apakah istri kecilku keberatan jika membiayai kuliah suaminya?"tanya Sasuke jenaka
" Apa suamiku sekarang sudah jatuh miskin?"Tanya hinata.

"Sudah terlalu larut kita bicarakan lagi besok" kata Sasuke sambil mengecup pipi Hinata.
Dan akhirnya kedua pasangan itu memejamkan mata untuk menyelami alam mimpi.

Dan akhirnya kedua pasangan itu memejamkan mata untuk menyelami alam mimpi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
perjodohanWhere stories live. Discover now