Persiapan

978 106 11
                                    

Dengerin lagunya dulu guys.
Siapa tau nambah mood buat baca.
# ngarep
😂😂😂😂

Sudah satu bulan lamanya setelah liburan yang pasangan Uchiha lakukan.Semua kembali pada rutinitasnya.Sasuke kembali pada perkuliahannya dan Hinata walau tak
sesibuk dulu.Namun sekarang dia memiliki rutinitas baru.Ia mulai membekali dirinya dengan ilmu beladiri dan trik meloloskan diri.
Ia pun mulai aktif berolahraga seperti berenang dan berlari.
Itu semua Hinata lakukan untuk mengantisipasi adanya penculikannya kembali.
Sebenarnya Hinata cukup tahu apa yang dilakukan para penculik itu pada dirinya.Walaupun berulang kali Hinata mendapat suntikan obat bius,namun Hinata tidaklah bodoh.Ketika ia mulai tersadar ia berusaha tidak bangun ataupun bergerak agar mereka tidak membiusnya kembali.Disaat itu Hinata gunakan untuk mendengarkan semua obrolan orang-orang yang ada di sekelilingnya.Namun semua itu sama sekali tidak membantunya untuk dapat mengetahui siapa yang menculiknya.Mereka sungguh profesional.Tidak ada yang menyebutkan nama ataupun kode panggilan mereka.Dan sampai saat ini pun baik ayahnya maupun para Uchiha tidak bisa menemukan identitas ataupun motif penculikannya.

Sebenarnya hal itu cukup menghawatirkan bagi ayahnya,namun dengan tegas Hinata menolak seluruh pengawal pemberian ayahnya.Dengan alasan bahwa ia sudah memiliki Sasuke.

Seperti hari ini ketika Sasuke memulai menjalankan rutinitasnya sebagai mahasiswa,Hinata juga menjalani kegiatannya.
Dimulai dengan berlari di tangga darurat apartmen Sasuke di lanjutkan dengan berenang.Sebenarnya Hinata sangat ingin mencoba olah raga parkur.Tapi itu pasti sangat mustahil untuk seorang Hinata lakukan.Ia tidak bisa membayangkan bagaimana ekspresi ayah dan suaminya.Pasti akan sangat menyeramkan.

"Apa saja yang kau lakukan hari ini?" Tanya Sasuke dengan memeluk hinata dari belakang saat mereka akan tidur.
"Seperti biasa,setelah kau pergi aku melakukan pemanasan dan segera berenang kemudian bermain game,memasak,mandi,makan,menon-ton dan menantimu pulang." Jawab Hinata apa adanya.karna percumah saja jika ia berbohong tak ada gunanya jika dia diawasi terus oleh beberapa orang yang dia yakini bahwa mereka pasti orang-orang ayahnya.
"Kau tidak bekerja?"
"Tidak,ayah sudah memberhentikan ku."jawab Hinata singkat.
"Kenapa?" Tanya Sasuke heran
"Karena aku yang memintanya."
"Maaf sayang,sepertinya aku tidak dapat membiayai kuliahmu." Kata Hinata sambil membalikkan badannya dan memeluk Sasuke
"Tenang saja,aku bisa membiayai kuliahku sendiri.Dan tidak perlu khawatir kita tidak akan jatuh miskin."jawab Sasuke riang
"Tidurlah,aku tahu kau sangat lelah."

Ketika hari sudah berganti,mereka semua mulai melakukan rutinitasnya masing masing.Sasuke yang sibuk dengan berbagai tugas kuliahnya dan Hinata yang menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan rahasianya.Walaupun sangat melelahkan tapi Hinata harus melakukan ini untuk dirinya sendiri.

Ia sangat yakin bahwa para penculik itu pasti akan menculiknya kembali.
Bukan hanya mereka yang bisa melakukan persiapan.dirinya juga bisa melakukan persiapan untuk melawan para penjahat seperti mereka.

Ditempat lain di dalam ruangan yang tertutup terdapat seorang pria yang sedang menatap berbagai foto Hinata yang sedang menjalani rutinitasnya.dengan tatapan tajam dan seringai iblis yang mencemo-oh pria tersebut meraih telfon genggamnya yang berada di atas meja dan mulai menghubungi seseorang.

"Bagaimana?"tanya suara di sebrang sana
"Tunggulah sebentar lagi,ada hal menarik yang akan ku lakukan terlebih dahulu.Terus awasi pergerakan gadis itu dan orang-orang yang menjaganya." Terang sosok misterius itu.
"Hm,baiklah."
Dan sambungan pun terputus

"Tunggu kejutanku selanjutnya Hyuga."

Seharusnya sekarang Hinata belajar beladiri,namun ia urungkan.Entah mengapa ia merasa seminggu ini orang yang mengikutinya bertambah dan entah mengapa ia merasa cemas.

Sudah hampir tiga bulan lamanya setelah kejadian penculikan itu,sekarang Hinata sudah mulai mahir dalam bela diri dan kekuatan tubuhnya pun mulai meningkat.
Menurut buku dan berbagai tontonan yang telah ia saksikan,tidak cukup dengan kekuatan tubuh,ia juga harus memiliki senjata pendukung untuk melindungi dirinya.Tapi apa dan bagaimana mendapatkannya?
Tak sengaja mata Hinata menemukan selembar undangan pernikahan Nara Shikamaru dan Sabaku Temari.
Yang tentu saja menimbulkan seringai manis milik Hinata.


Sorry kalau terlalu pendek.
Terimakasih karena sudah membaca cerita saya.

perjodohanHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin