194 35 0
                                    

東方神起

"Nih aku mendapat hadiah boneka." Yunho mengangsurkan sebuah boneka beruang kepada Jaejoong.

"Maaf oppa. Aku tadi tidak melihatmu," jawabnya sedikit menyesal. Gara-gara tadi menabrak orang, Jaejoong jadi kehilangan kesempatan melihat Yunho memenangkan permainan.

"Tidak masalah. Ayo kita jalan lagi." Yunho dan Jaejoong bergandengan tangan, menghabiskan hari di pasar malam. Jeongyeon mengekor di belakang mereka.

東方神起

"Jaejoongie, kenapa kau masih di dalam kamar? Dan apa itu?" tanya Leeteuk sambil menunjuk ke sebuah objek yang sedang dipegang putrinya.

"Oh ini? Ini boneka beruang, umma. Aku mendapatnya dari Yu... eh aku mendapatnya ketika pergi ke pasar malam seminggu yang lalu," jawab Jaejoong.

 eh aku mendapatnya ketika pergi ke pasar malam seminggu yang lalu," jawab Jaejoong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Leeteuk tampak tidak tertarik. "Hmm.. . Kau sudah mandi? Ayo segera bersiap-siap," perintahnya.

"Siap-siap untuk apa umma?" tanya Jaejoong tidak paham. Umma-nya tidak memberitahu apa-apa sebelumnya.

"Kita akan kedatangan tamu istimewa. Sudah, cepat mandi. Jangan bertanya lagi."

Jaejoong merasa heran dengan perkataan umma-nya tapi tak urung dia mandi juga. Selesai mandi, dia mendapati umma-nya masih berada di kamarnya. "Cepat pakai ini." Diberikannya sebuah gaun tanpa lengan kepada Jaejoong.

"Umma, ini terlalu terbuka," protesnya. Pada jaman itu model pakaian rata-rata memang masih agak panjang dan tertutup.

"Jangan cerewet. Pakai saja."

"Umma aneh." Jaejoong mendumel pelan. Untung saja Leeteuk tidak mendengarnya.

Gaun yang diberikan Leeteuk ternyata ketat sekali. Jaejoong merasa kesulitan ketika memakainya. Tapi ketika gaun itu berhasil melewati pinggangnya, Jaejoong kagum sendiri. Meski sederhana, gaun itu membungkus tubuhnya dengan baik. Panjangnya selutut dan membuat dirinya tampak lebih feminin.

"Sini, rambutmu diurai saja."

Leeteuk melepas karet rambut Jaejoong. Dia menyisir rambut putrinya lalu memakaikan sebuah bando. Tak lupa dia membedaki dan mengoleskan lipstik di bibir Jaejoong yang sudah merah.

"Umma, ini apa? Kenapa aku diberi lipstik segala? Bibirku terasa lengket," protesnya.

"Sudah diamlah."

Jaejoong berhenti memprotes ketika melihat bayangannya di kaca. Tidak percaya bahwa itu dirinya. Dia terlihat lebih dewasa.

"Nah, keluarga Choi pasti senang melihatmu yang cantik begini," ujar Leeteuk puas akan hasil kerjanya.

Malam ini keluarga Kim menerima tamu keluarga Choi pemilik hotel Choi yang ada di pulau Jeju ini. Pantas saja umma-nya memasak banyak.

"Loh anda kan yang bertemu saya di pasar malam," seru Jaejoong dengan polos ketika dikenalkan dengan Siwon, anak Tuan Choi.

"Loh anda kan yang bertemu saya di pasar malam," seru Jaejoong dengan polos ketika dikenalkan dengan Siwon, anak Tuan Choi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi kalian sudah pernah bertemu sebelumnya?" tanya KangIn sambil tersenyum lebar. Suatu kebetulan jika yang menguntungkan jika Jaejoong sudah pernah bertemu Siwon.

"Jaejoong-ssi menabrak saya di pasar malam," terang Siwon.

Acara makan malam berjalan lancar. Anehnya, setelah makan Jaejoong disuruh menemani Siwon di beranda. Jaejoong yang tidak curiga menuruti perintah orang tuanya sementara orang tua mereka mengobrol di dalam rumah. Jam sepuluh malam keluarga Choi pun beranjak pulang.

"Joongie, umma dan appa ingin bicara denganmu," tukas KangIn ketika Jaejoong selesai mencuci peralatan makan. Jaejoong duduk bersama kedua orang tuanya di ruang tamu sementara Jeongyeon ada di kamarnya.

"Siwon-ssi menyukaimu dan ingin mempersuntingmu menjadi istrinya," kata KangIn tanpa basa basi.

Perjodohan menjadi hal yang biasa pada masa itu. Meski demikian, tentu saja Jaejoong kaget setengah mati. Tidak ada tanda-tanda apa pun akan itu. Mereka pertama kali bertemu seminggu yang lalu. Itu pun dalam suasana santai dan tidak disengaja. Sudah. Itu saja.

"Tapi appa, Joongie tidak ingin menjadi istri Siwon-ssi. Joongie tidak kenal dia. Bertemu pun hanya sekali," tolak Jaejoong.

"Kau berani melawan appa?" Suara KangIn meninggi. Putrinya yang biasa patuh itu menolak perintahnya.

"Joongie tidak cinta Siwon-ssi. Joongie hanya cinta... Yunho oppa..." terangnya lirih. Kepalanya menunduk. Tidak berani memandang orang tuanya.

"Yunho? Kau menyukai Yunho?"

Kali ini Leeteuk angkat bicara. Tidak menyangka bahwa putrinya menyukai pemuda miskin itu. Jaejoong memang sering mengobrol dengan Yunho. Tapi Leeteuk tidak menyangka bahwa mereka berhubungan.

"Kami sudah berhubungan selama hampir lima bulan ini," jelas Jaejoong sambil menunduk. KangIn melotot marah dan Leeteuk tampak sangat terkejut.

Plaakk!!

Suara tamparan mengenai pipi Jaejoong dan membuatnya terjengkang ke belakang. Dia memandang appa-nya. Terkejut bahwa ayahnya sendiri tega menampar putri kandungnya.

"Sekarang kau bilang berhubungan dengan Jung Yunho? Pemuda miskin itu? Tidak! Kau akan menikah dengan Choi Siwon, pewaris Hotel Choi. Kau tidak akan hidup susah!"

Jaejoong merasakan pipinya panas dan berdenyut-denyut karena tamparan KangIn yang cukup keras. Air matanya mengalir. Pipinya terasa sakit tapi hatinya lebih sakit lagi. Tanpa berkata apa-apa dia membuka pintu dan berlari keluar.

"Hei! Mau kemana kau? Dasar anak tidak tahu diuntung!"

Di kamarnya, Jeongyeon yang diam-diam mendengar semua adegan itu hanya menangis lirih. "Unnie..."
.
.
.
.
.
Update pendek² aja sambil nunggu sarapan 🥞☕
Have a nice day~ 😀

𝓑𝓮𝓻𝓼𝓪𝓶𝓫𝓾𝓷𝓰

𝑆𝑢𝑚𝑚𝑒𝑟 𝐶𝑎𝑠𝑠𝑖𝑒 © 2020
2 𝑀𝑎𝑟𝑒𝑡 2020

𝑆𝑢𝑚𝑚𝑒𝑟 𝐶𝑎𝑠𝑠𝑖𝑒 © 20202 𝑀𝑎𝑟𝑒𝑡 2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐒𝐄𝐄 𝐘𝐎𝐔 𝐎𝐍 𝐓𝐇𝐄 𝐎𝐓𝐇𝐄𝐑 𝐒𝐈𝐃𝐄 𝐘𝐮𝐧𝐉𝐚𝐞 𝐆𝐒  [𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang