143 29 2
                                    

東方神起

Sayang sekali di penginapan tidak menyediakan makan malam melainkan hanya sarapan saja. Setelah bertanya kepada pegawai yang ada di sana, mereka bertiga diberitahu tempat-tempat seperti cafe atau restoran yang ada di pulau Jeju.

Ketika melewati pintu depan penginapan yang penuh kaca, Kyuhyun tidak tahan untuk tidak menoleh, ingin mengecek penampilannya. Tiba-tiba dia menjerit. Junsu dan Yoochun terkejut. Kyuhyun memeluk lengan Yoochun sambil menyembunyikan wajahnya. Junsu tentu saja tidak terima.

"Kyu kau ngapain memeluk Yoochun oppa?!"

Kyuhyun tidak menjawab. "Oppa, i... itu..." Jemarinya menunjuk ke arah kaca yang memantulkan bayangan mereka bertiga. Terlihat bayangan tangan merangkul bahu Junsu.

Tidak ada sebuah sosok-hanya ada sepasang tangan yang bertengger di bahu Junsu.

Junsu yang ikut menoleh ke kaca, melihat sepasang tangan merangkul bahunya padahal di belakangnya tidak ada siapa-siapa. Di dekat pintu itu hanya ada mereka bertiga. Yoochun pun berada beberapa langkah di depannya. Rasanya jantung Junsu terlepas dari rongganya seketika. Dia menjerit sekuat tenaga.

"OH MY GOD SUUUUUNNNNN--!!!"

Kedua yeoja itu memeluk Yoochun sambil menyembunyikan wajah mereka di lengan sang namja. "Be... berat..." keluh Yoochun ketika dua orang itu menggelayutinya. Dia sendiri juga merasa ketakutan melihat bayangan yeojachingu-nya di kaca tapi masih bisa menguasai diri. "Ayo kita kembali ke kamar."

Junsu, Kyuhyun dan Yoochun kembali ke kamar namja. Changmin memprotes ketika mereka bertiga tidak membawa apa-apa. "Mana makananku?"

Lutut Kyuhyun gemetar, begitu pula suaranya. "Oppa, kami... kami..." Dia tidak bisa meneruskan omongannya. Terlalu shock untuk berbicara. Wajahnya yang pucat semakin terlihat pucat.

Junsu juga demikian. Tadi dia melihat dengan sangat jelas bahwa ada sepasang lengan merangkul bahunya. Meski malam hari, kondisi di depan pintu itu sangat terang.

Yoochun memberikan minum untuk Junsu dan Kyuhyun. Mereka berdua meminumnya hingga habis. Setelah minum, rasanya mereka bisa bernapas dengan normal lagi.

"Tadi... ada suatu insiden," terang namja paling tua itu.

"Insiden apa, hyung?" Jinki bertanya dengan khawatir. Setelah kakinya sendiri terkilir, masa harus ada sesuatu yang juga menimpa hyung dan kedua noona-nya?

"Kau percaya supranatural?" tanya Junsu kepada dua orang yang tadi hanya ada di kamar-Jinki dan Changmin.

"Huh?" Changmin yang rasional bertanya dengan sangsi. "Apa maksudmu, noona?"

"Tadi kami melihat ada bayangan tangan yang merangkul unnie, tapi bukan Yoochun oppa karena dia berjalan mendahului. Terlihat di pantulan kaca," jelas Kyuhyun.

"HAHAHAHAA. Maksudnya kalian melihat setan? Konyol sekali. Mana ada setan?" cemooh Changmin sambil memegangi perutnya karena sibuk terbahak-bahak.

"Aku yang pertama kali melihatnya, oppa!! Kau mau bilang aku konyol?" bantah Kyuhyun sambil merengut. Siap mengomeli Changmin.

Perlahan tawa di wajah Changmin menghilang. "Kau serius?"

"Tentu saja!!" Kyuhyun tersinggung dibilang tidak serius oleh namjachingu-nya.

Yoochun segera menengahi kedua kekasih yang sama-sama bermulut tajam itu. Pasti sebentar lagi mereka berdua bertengkar. Di menghela napas. Perutnya lapar sekali. "Su, kau dan Kyuhyun disini saja menjaga Jinki. Changmin, kau temani aku mencari makan."

"Yes!" teriak Changmin sambil berdiri dan meraih jaketnya. "Aku tidak bawa dompet, hyung. Kau yang traktir."

Yoochun menghela napas. Terbayang nanti Changmin pasti memesan makan yang cukup untuk sepuluh orang. Mau bagaimana lagi. Dia tidak mau pergi mencari makan sendirian, tapi Junsu dan Kyuhyun sepertinya masih shock. Satu-satunya jalan ya mengajak si food monster ini membeli makanan untuk mereka berlima.

Ketika melewati pintu depan yang berkaca, Yoochun iseng-iseng mencoba melirik bayangannya. Hatinya berdebar-debar. Digigitnya bibir untuk mencegah teriakan ketakutan yang mungkin keluar. Mana ada namja berteriak ketakutan melihat bayangan? Memalukan sekali jika itu sampai benar-benar terjadi.

Pertama-tama Yoochun melirik kaca dengan ekor matanya. Eh? Tidak ada apa-apa. Dia sekarang benar-benar menghadap kaca untuk melihat bayangannya. Tetap tidak ada apa-apa. Bayangan mereka normal seperti biasa. Begitu pula dengan bayangan Changmin. Yoochun berdebar-debar, kali ini karena lega.

Lalu apa itu tadi yang ada di bahu Junsu? Apakah hanya sekedar permainan cahaya di kaca?

"Hyung, sedang apa kau?" tuntut Changmin ketika melihat Yoochun sibuk berkaca.

"Sudah, tidak usah berkaca. Kau sudah cukup tampan kok, meski tetap aku sih yang tertampan disini," ucapnya narsis. Yoochun mengabaikannya. Dia masih fokus melihat kaca di sepanjang pintu keluar penginapan. "Ayo hyung!" Changmin menariknya menuju mobil mereka. Keduanya pun melaju menuju ke restoran terdekat.

東方神起


Sementara itu di kamar namja, Jinki ditemani Junsu dan Kyuhyun. Kedua yeoja itu sudah agak tenang sekarang.

Junsu malah sibuk memotret Jiji yang tertidur di sudut kamar. Lantai kamar di penginapan ini memang dipasangi tikar tradisional sehingga hangat. Kucing abu-abu itu bergelung disitu, tidak mau diletakkan di keranjangnya sendiri. Junsu membiarkannya. Berulang kali dia mengambil gambar hewan peliharaannya itu dari berbagi sudut.

Kyuhyun yang melihat itu penasaran. "Tampaknya kau sayang sekali pada kucing itu, unnie?" Dia sendiri tidak terlalu suka binatang.

"Aku menemukan Jiji ketika sebesar ini." Junsu menunjukkan telapak tangannya. "Kupelihara sampai sekarang. Dia juga mendengarkan loh jika aku sedang curhat-"

"Jiji kucing jantan?"

"Betina."

"Apa dia pernah hamil, noona? Kau tahu sendiri kan jika punya kucing betina pasti ada resiko eh... dihamili?" Giliran Jinki yang bertanya. Masuk akal juga pertanyaannya.

Junsu memasang pose berpikir. "Hmm, selama hampir setahun ini dia belum pernah hamil. Memang sih dia pernah pergi beberapa hari, sampai kukira dia hilang. Tapi setelah pulang ke rumah, dia tidak kenapa-kenapa kok. Mungkin Jiji ini tipe kucing yang bisa menjaga diri."

"Unnie, ayo kita foto. Jangan cuma Jiji terus yang dipotret," pinta Kyuhyun. Ponselnya sendiri mati dari tadi dan sedang diisi baterainya.

"Boleh. Sebentar aku atur timer-nya dulu."

Setelah mengatur kamera ponselnya, Junsu menaruhnya di atas meja berkaki pendek yang berfungsi sebagai meja tulis di kamar tersebut. Meja itu diletakkan di depan Jinki. Kemudian Junsu dan Kyuhyun duduk di kanan kiri si pemuda. Mereka bertiga siap berpose.

"Say kimchi!!"

.

𝓑𝓮𝓻𝓼𝓪𝓶𝓫𝓾𝓷𝓰

𝑺𝒖𝒎𝒎𝒆𝒓 𝑪𝒂𝒔𝒔𝒊𝒆 © 𝟐𝟎𝟐𝟎
12 𝐴𝑝𝑟𝑖𝑙 2020

𝑺𝒖𝒎𝒎𝒆𝒓 𝑪𝒂𝒔𝒔𝒊𝒆 © 𝟐𝟎𝟐𝟎12 𝐴𝑝𝑟𝑖𝑙 2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐒𝐄𝐄 𝐘𝐎𝐔 𝐎𝐍 𝐓𝐇𝐄 𝐎𝐓𝐇𝐄𝐑 𝐒𝐈𝐃𝐄 𝐘𝐮𝐧𝐉𝐚𝐞 𝐆𝐒  [𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang