Ch.12 😧

9.7K 1.1K 351
                                    

Setelah sekitar 2 minggu berada di rumah sakit, Nana pun terbangun dari komanya dan merasa jika lehernya serta kepala bagian belakangnya terasa sakit.

"Eungh.." Nana melenguh sakit dan seseorang pun segera menghampiri Nana.

"Na? Tunggu! Gua panggilin dokter.." seseorang itu berlari keluar kamar Nana. Nana belum membuka matanya tapi ia bisa mendengar jika suara itu adalah suara Jeno.

Tak lama dokter pun datang dan segera memeriksa Nana dari mata sampai ke anggota tubuhnya, dan mereka juga memasangkan Neckguard kepada Nana agar kepala dan tulang lehernya terjaga. Sedangkan Jeno pun memberi kabar kepada orangtuanya dan menyuruh mereka untuk datang.

"Terimakasih dokter." Ucap Jeno ketika para dokter itu selesai dan  keluar dari kamar ini dan Jeno pun mulai menghampiri Nana yang kini mulai duduk diranjang dengan Neckguard dilehernya.

"Na.." panggil Jeno tersenyum dan Nana hanya bisa menghela nafasnya lalu menoleh menatap Jeno.

"Udah baikan?" Tanya Jeno berbasa basi dan Nana hanya mendengung untuk menjawab pertanyaan Jeno.

"Hyunjin mana?" Tanya Nana to the point dan saat itu juga Jeno merasa ingin menyeburkan diri ke sungai.

"Hyunjin kuliah, dia udah ngejaga lu seharian kemaren dan hari ini giliran gua." Jawab Jeno dan Nana hanya ber'oh' ria.

Sebenarnya banyak yang mau ditanyain Jeno tapi, ia menunggu moment yang tepat. Karena Nana baru aja siuman dan kayaknya moodnya bener bener gak bagus.

"Yeeun gimana?" Tanya Nana lagi dan Jeno menghela nafasnya.

"Yeeun udah pulih kemaren dan dia udah boleh pulang. Makasih udah nyelamatin dia Na." Jawab Jeno dan Nana terdiam. Jeno berterimakasih atas aksinya menyelamatkan Yeeun tapi apa dia gak paham sekarang malah Nana yang kayak gini??? Emang gak punya hati.

Mata Nana berkaca kaca dan mungkin dalam sedetik pun airmatanya akan jatuh.

"Jen, tolong kabarin Hyunjin suruh kesini." Titah Nana dengan nada dinginnya dan Jeno natap Nana dalam diam.

"Kenapa?"

"Gua butuh dia.. gua butuh pelukan dia.." lanjut Nana lirih dan Jeno pun ngangguk pelan lalu segera mengabari Hyunjin. Dalam hati ia merasa banyak sekali pisau yang menancap dihatinya.

"Lu butuh sesuatu yang lain?" Tanya Jeno dan Nana mengibaskan tangannya.

"Enggak.." jawab Nana pelan dan Jeno menghela nafasnya lalu dengan percaya diri, dia langsung nyamperin Nana dan seketika memeluk Nananya yang rapuh.

"Jen... stop.." titah Nana dan airmata yang sejak tadi dipendam pun akhirnya menetes. Tolong jangan begini lagi Jen....

"Na, lu butuh ini kan? Anggap aja pelukan ini sebagai sahabat.."

Basi!!!

Mana ada sahabat meluk tp bibirnya tetep ngecup kepala sahabatnya?!!

"Jen, gua butuhnya Hyunjin.."

"Gak mungkin! Gua tau lu cuma butuh pelukan ini. Pelukan yang selalu ada buat lu selama ini cuma pelukan gua kan Na?" Jeno masih tidak bisa mengontrol emosinya ketika Nana selalu menyebut nama Hyunjin didepannya.

"Jen, pikirin betapa sedihnya Yeeun kalo lu masih gini ke gua."

DEG!!

Kata kata Nana barusan cukup menyakitinya dan kini reaksi Jeno tiba tiba terdiam kaku lalu akhirnya melepas pelukannya dengan Nana. Ia menatap Nana yang menangis sesegukan didepannya dan tidak ada yang bisa ia lakukan selain diam.

EX Bestboyfriend • NOMINWhere stories live. Discover now