- Memories of Water - pt 1

698 45 1
                                    


Hai, aku datang membawa PoV baru. Fish Cake masih 'tbc' ya... Next time upload dia lagi, tapi untuk kali ini aku mau nyelipin ini dulu.

Mungkin kalian bingung kenapa ada judul lain dalam satu Book. Basically, aku membuat buku ini sebagai 'buku menu', atau simplenya 'kumpulan cerita'. Masih pada prompt yang sama "Racikan menu komplikasi, berjudul Point of View." 

Point of View kali ini mungkin ngga sesuai dengan yang kalian bayangin, tapi masih berkaitan erat dengan Namjin ((Spoiler)). Mau tahu gimana? 

Silahkan baca dulu.

Selamat membaca!






Setel musik lebih asik...


Original by Chanie (Scramblegg_  / Sugarsister)

ENJOY!


----


Memories of Water 

pt.1

"Dari air yang mengalir itu terdapat kejujuran dan seberkas kenangan."

-----------------


Aku pernah dengar jika air memiliki memori. Entah dengan mendengar, melihat, membau, menyentuh, maupun merasa, air akan mengingat yang menyertainya. Mulai dari yang dangkal, maupun yang dalam. Dari yang deras maupun yang hanya sekedar tetesan. Air memiliki memori dibalik dua hidrogen dan sebuah oksigen dalam senyawanya.

"Terima kasih untuk tanggapannya, Professor Bang. Suatu kehormatan bagi saya untuk mendapat pujian dari anda." Sebuah pujian yang halus. Kurasa Taehyung tidak akan melupakan kejadian hari ini.

Semua orang tahu kalau Taehyung mengidolakan Professor Bang. Beliau adalah guru besar dari pemilik yayasan yang menaungi tempat ini. Kedatangannya hari ini cukup mengejutkan karena kami bahkan tidak diberi waktu untuk menyiapkan sambutan. Kabarnya, beliau datang mendahului jadwal karena besok ada agenda besar. Mulanya kupikir beliau datang karena ingin melihat kondisi lingkungan ini untuk evaluasi pribadi. Akan tetapi, semakin kupikirkan, semakin aku yakin kalau beliau datang juga untuk mewakili pemilik utama yayasan. Aku mungkin baru 5 tahun (secara resmi) berada disini, tapi aku selalu mengamati. Beliau pasti hadir sebagai pengganti pimpinan yayasan yang tidak bisa (atau tidak berkenan?) hadir ke tempat ini. Pengganti seorang ayah yang menghidupi kami.

"Jungkook, di mana Jimin?"

Kepala pengajar menanyaiku, dan semua mata mulai mengarah padaku. Mulanya aku tidak tahu mengapa mereka menanyakan Jimin padaku. Kemudian aku menyadari kalau Mingyu sudah selesai maju.

"Ah, Jimin tadi ijin ke kamar kecil, Bu Guru. Sebentar lagi dia kembali. D-dia juga sudah siap membacakan ceritanya," jawabku. Jemariku menunjuk pada selembar kertas yang Jimin tinggalkan di atas meja kami.

Point of View -NAMJIN-Where stories live. Discover now