"Hah … kenapa hanya kita berdua yang mengerjakan tugas kelompok?" keluh Fang, matanya masih terpaku pada selebaran kertas yang berserakan di depannya.
"Mau bagaimana lagi? Yaya saat ini ada di Jepang, Ying sakit, sementara Gopal pergi entah ke mana," ucap Boboiboy.
"Yasudahlah, cepat selesaikan, lebih cepat lebih baik, 'kan?" Fang mengangguk, menyetujui ucapan Boboiboy. Mereka pun melanjutkan tugas kelompok Mereka.
Beberapa menit kemudian, Fang merasakan suatu hasrat yang mendorong dirinya untuk pergi ke toilet. Ia berdiri, lantas meminta izin pada Boboiboy selaku tuan rumah. Boboiboy mengangguk, tangannya masih lihai menulis di selembar kertas.
Tanpa membuang waktu lagi, Fang langsung berlari. Tak kuasa menahan hasratnya. Tapi, saat Fang sampai. Ia mencium bau busuk yang menyengat dari celah retakan lantai toilet.
Keinginannya untuk membuang tinja kandas sudah, ia kembali ke kamar Boboiboy. Tempat mereka mengerjakan tugas kelompok mereka.
"Boboiboy, aku rasa kau harus panggil tukang perbaikan besok. Lantai toiletmu retak dan mengeluarkan bau busuk," ucap Fang tiba-tiba yang membuat Boboiboy kaget.
"Oh, ternyata kau, Fang. Baiklah, aku akan panggil tukang perbaikan besok," jawab Boboiboy sembari tersenyum manis.
Fang mengangguk, ia pun lalu membantu Boboiboy menyelesaikan tugas kelompok mereka.
***
Boboiboy Pov
"Apa benar ini dengan Dek Boboiboy? Saya tukang yang Dek Boboiboy panggil kemarin."
Aku mengangguk dan tersenyum, lalu mempersilahkan tukang perbaikan itu masuk dan langsung mengantarnya ke toilet.
"Hmm … sepertinya ada bangkai hewan di bawah retakan lantai ini, biar saya bongkar dulu lantainya, ya? Dek Boboiboy tunggu saja," ucapnya, aku mengangguk dan pergi menuju ruang tengah. Di sana, aku melihat Ochobot.
Beberapa menit kemudian, tukang itu datang dengan raut wajah ketakutan yang kentara sekali, aku dan Ochobot jadi bingung dibuatnya.
"Saya pergi dulu, ya? Dek Boboiboy gak usah bayar, saya buru-buru." setelah mengatakannya, tukang itu langsung melesat menuju pintu rumah tanpa menunggu jawaban dariku maupun Ochobot.
"Boboiboy, tukang perbaikan itu kenapa?" tanya Ochobot, aku hanya mengedikkan bahu tanda tak tahu.
"Kalau mau tau, kita lihat saja langsung," saranku, Ochobot pun setuju. Lalu kami pergi menuju toilet bersama.
Saat sampai, kami menemukan sebuah kepala manusia yang sudah dipenuhi oleh belatung, tepat di mana tempat retaknya lantai toilet.
Ochobot terkejut dengan apa yang kami temukan. Ia langsung pergi menuju ke kedai untuk memberitahu Tok Aba. Sementara aku hanya bisa menatap kepala yang dipenuhi belatung itu dengan tatapan kosong, sepertinya aku pernah melihat kepala ini.
'Tentu saja kau pernah, kau 'kan yang membunuhnya. Oh, maksudku, KITA yang membunuhnya." tiba-tiba saja, sebuah suara melintas dalam kepalaku. Oh … iya, aku lupa.
Aku lupa kalau 'dia' suka sekali membunuh orang lain menggunakan tubuhku, memikirkannya saja sudah membuatku kesal!
'Hey, setidaknya kau menyukainya, 'kan?"
Ia bertanya lagi, dan itu tepat sekali. Hah ... baiklah, sekarang giliranku yang bertanya, tubuh dari kepala itu kau simpan di mana, Reverse?
'Oh? Tubuhnya yang lain? Aku menyimpannya di dalam perut KITA."
Oke, aku lupa satu hal lagi. Dia juga kanibal, sama sepertiku.
THE END
Ok, chapter ini aneh, sekaligus ngebosenin. Otak ku lagi gak ada ide, sih ....
Yaudahlah gapapa :''v

ESTÁS LEYENDO
Boboiboy in The Dark
TerrorHanya kumpulan one-shots Boboiboy dalam versi horror, beberapa chapter dari cerita ini mengandung Creepypasta dan Urban legend. Jadi jangan heran kalau ada yang mirip sama aslinya. Ok? Enjoy the Fanfic! ^^ Boboiboy © Monsta! Inspired by: Vira1D1Ace ...