Ketika para elemental bertemu dengan pocong.
o(〃^▽^〃)oo(〃^▽^〃)o
1. Halilintar
"Cih, kenapa baru kasih tau tadi sih, dasar Fang." gerutu Halilintar di sepanjang jalan.
Malam itu Fang tiba-tiba mengiriminya pesan untuk mengerjakan proyek sekolah.
Sebenarnya mereka sudah menyelesaikannya, tapi saat Fang sedang bersih-bersih, ia tak sengaja menyenggol proyek itu dan membuatnya jatuh, hancurlah sudah proyek yang mereka berdua kerjakan dengan susah payah itu.
Halilintar pun berjalan melewati sebuah pemakaman dengan intensitas cahaya rendah, karena gelap, ia pun menyalakan senter di ponselnya.
Saat menyala, tiba-tiba muncul wajah seram yang membuat Halilintar bergidik ketakutan, ya, itu adalah mas poci! Eh, salah, maksudnya pocong!
"HUAAAAA! POCOOONG!" Tanpa babibu lagi, Halilintar langsung berlari menjauh, meninggalkan pocong itu sendirian. Ia juga sempat terjatuh beberapa kali sih.
"Yahh, padahal ganteng, tapi kok penakut sih?" gumam pocong itu.
2. Taufan
"Duh, capeknya ... di rumah nanti aku minta Gem buatkan coklat panas ah~"
Taufan berjalan melewati taman yang sepi sendirian, itu adalah satu-satunya jalan pulang dari tempat biasa dia latihan skateboard.
Sembari menyeruput minuman yang ia beli, Taufan melihat sekeliling, hawa di taman saat malam hari terasa sangat berbeda.
Hingga ia melihat sesuatu berwarna putih sedang meloncat-loncat di dekat pohon pisang. Karena penasaran, ia mendekati pohon itu, tetapi sesuatu yang berwarna putih itu hilang, Taufan dibuat bingung olehnya.
Ketika hendak berbalik, Taufan menabrak sesuatu. Putih, besar, bentuknya seperti guling, tapi bisa berdiri dan berbicara.
"Halo," sapa pocong itu sembari memasang wajah menyeramkan.
"Oh, pocong, aku kira apa ... sudahlah, aku mau pulang, capek, jangan nakutin dulu," ucap Taufan sambil berlalu pergi, membuat pocong itu kebingungan.
"Lah?"
3. Gempa
Gempa berlari mengelilingi taman, mencari salah satu adiknya yang belum pulang sampai larut malam itu.
"Blaze! Kamu di mana? Haduh, dasar anak itu, pulang nanti awas saja, bakal kubuat masakan dengan ayam miliknya itu!"
Gempa celingak-celinguk, berlari ke sana, berlari ke sini, tapi tetap gak ketemu juga.
Melihat kesempatan itu, sesosok pocong terkikik, merasa yakin korban kali ini adalah orang normal.
Pocong itu mendekat ke arah Gempa secara diam-diam, saat ingin menakuti Gempa, tiba-tiba pemuda itu berbicara.
"Jangan nakutin aku dulu, dasar hantu gak ada kerjaan, lebih baik sini, bantu aku cari adikku yang bandel itu," ucap Gempa sembari menyeret pocong tersebut dengan satu tangan.
"Tolong aku!" teriak pocong itu nelangsa.
4. Blaze
"Aduh, semoga aja Gempa gak marah gara-gara aku keasikan main game bareng Gopal sampai malam gini ..."
Saat sedang berjalan santai di sebuah taman, Blaze melihat Gempa yang sedang marah tengah mencarinya sembari menyeret-nyeret sesuatu, entah apa itu.
Saat di lihat lebih teliti, ternyata itu adalah pocong yang berusaha menakuti Gempa tadi.
"Duh, kasihan banget tuh pocong, tapi gak papalah hehe, cuss langsung pulang ke rumah buat sembunyi, mumpung Gempa di sini sama tuh hantu, mueheheheh~"
5. Ice
"Mueheheheh~ kali ini pasti berhasil!" Tertawa nista, pocong itu melompat-lompat, mendekati Ice yang tertidur sembari memegang sebuah guling di kasurnya.
Hantu itu menyingkirkan guling dan menggantikannya, sehingga ia yang di peluk oleh Ice dengan nyamannya.
Tapi bukannya melakukan aksinya, hantu itu malah tertidur karena suhu ruangan Ice yang sangat dingin.
Jadi, malam itu ia habiskan dengan tidur di kamar Ice, dan terbangun di keesokan malamnya di sebuah tempat pembuangan sampah.
6. Thorn
Malam itu, Thorn sedang melihat bintang seorang diri di teras rumahnya, mumpung bintangnya lagi ada banyak katanya.
Pocong yang sedang bersembunyi di belakang sebuah pohon menyeringai, ia yakin 100% kalau kali ini dia akan berhasil, tidak seperti malam kemarin.
Namun, belum sempat melancarkan aksinya, bahunya ditepuk oleh seseorang, dan itu adalah Gempa, yang ditemani dengan seulas senyum.
"Halo~ ada apa ya? Mau menakuti Thorn? Lawan aku dulu," ujar Gempa.
Pocong itu lantas menggeleng dan langsung menghilang, ia takut diperlakukan seperti saat Gempa sedang mencari Blaze waktu itu.
7. Solar
Pocong itu tidak akan pernah mencoba untuk menakut-nakuti Solar, karena apa? Dia di ancam oleh Mbak Kunti, alias kuntilanak.
Karena selama ini si kuntilanak, ternyata fans beratnya Solar.
[TAMAT]
BWUAHWJAHAHS, AKU NULIS APAANSIH? ASDFGHJKL- DAHLAH, MOGA KALIAN SUKA SAMA CHAPTER INI WKWKWKKW

ESTÁS LEYENDO
Boboiboy in The Dark
TerrorHanya kumpulan one-shots Boboiboy dalam versi horror, beberapa chapter dari cerita ini mengandung Creepypasta dan Urban legend. Jadi jangan heran kalau ada yang mirip sama aslinya. Ok? Enjoy the Fanfic! ^^ Boboiboy © Monsta! Inspired by: Vira1D1Ace ...