16. Langit

28.5K 3.4K 536
                                    

Semenjak mamah papah tau hubungan gue sama Taeyong, kita jadi lebih terbuka sama hubungan ini. Gak ada yang perlu disembunyiin lagi, semuanya udah pada tau.

Dan gue bersyukur banget gak ada yang nentang hubungan ini seperti yang sempet gue pikirkan.

Dan malam ini gue rencananya mau pergi kemah bareng Taeyong dan Jisung, katanya mumpung weekend.

Gue lagi beres-beres buat apa aja yang bakalan gue bawa buat kemah. Gak lama sih pergi kemahnya, orang cuman semalem doang.

Setelah selesai beres-beres gue pergi turun buat pamitan.

"Mah, pah aku izin ya? Mau pergi kemah sama Taeyong." Izin gue.

"Berdua doang?" Tanya papah.

"Nggak lah! Bertiga sama Jisung." Jawab gue.

"Kali aja gitu berdua doang, biasanya kalo pergi berdua doang kan yang ketiganya setan." Kata papah.

"Nggak lah pah... kan sama Jisung juga. Orang ini juga kan kemauannya si Jisung." Kata gue.

"Berapa hari kamu perginya?" Tanya mamah.

"Semalem doang kok mah... besok juga pulang. Tenang ajaa."

Pas lagi gue izin pamit, Jisung tiba-tiba masuk ke rumah gue sama Taeyong.

"Tante!" Teriak Jisung.

"Ehh Jisung, mau kemana rapih banget?" Tanya mamah.

"Kemping dong tante, sama papah sama kak Grace juga." Jawab Jisung antusias.

"Kak, bang, izin pergi bawa Grace dulu ya?" Izin Taeyong.

"Iya. Hati-hati ya?" Kata papah.

"Iya. Yaudah ayo kita berangkat." Ajak Taeyong.

"Mah, pah pergi dulu ya? Dadah." Pamit gue.

"Dadah tante, om." Pamit Jisung juga

Lalu kita semua masuk ke dalam mobil.

Sepanjang perjalanan Jisung gak berhenti ngoceh, emang udah kebiasaannya.

"Pah! Pah! Nanti ada bintang jatuh gak?" Tanya Jisung.

"Ada dong." Jawab Taeyong sambil terus menyetir.

"Kalo aku liat di tv kalo ada bintang jatuh terus kita memohon sesuatu pasti nanti dikabulin." Kata Jisung.

"Emang kamu mau minta apa sih kalo ada bintang jatuh?" Tanya gue.

"Minta supaya papah cepet nikah sama kakak, terus aku bisa manggil kakak bunda." Jawab Jisung.

Gue kaget.

Taeyong cuman tersenyum.

"Pasti kok, kamu pasti bisa manggil kak Grace bunda secepatnya!" Jawab Taeyong.

Gue jadi salting.

"Iya pah? Horeeee." Jisung keliatan seneng banget.

Setelah menempuh perjalanan 2 jam lamanya kita nyampe juga ditempat kemah.

"Yang, kita nyewa tendanya yang kecil apa yang gede?" Tanya gue.

"Yang gede aja kali ya? Tanya Jisung aja deh dia maunya yang gede apa yang kecil." Jawab Taeyong.

"Jisung, mau nya tendanya yang kecil apa yang gede?" Tanya gue.

"Mau yang kuning! Yang kuning!" Kata Jisung sambil nunjuk tenda kuning.

"Oh.. dia mau yang gede yang." Kata gue.

"Yaudah tunggu sini aku mau sewa tendanya dulu ya?"

Taeyong lalu pergi mau nyewa tenda, sedangkan gue sama Jisung disuruh nunggu.

Om Taeyong ☑Donde viven las historias. Descúbrelo ahora