46. Saling mengerti

20.1K 2.5K 467
                                    

Hari udah mulai malam dan sekarang Jisung lagi rewel karena sakit. Badannya panas lagi padahal tadi sore sempet turun panasnya. Gue jadi kelabakan. Udah gue gendong tapi dia terus nangis.

Gue duduk disofa karena capek daritadi gendong Jisung sambil berdiri.

"Bunda....sakit." Rengek Jisung.

"Iya...iyaa nanti juga sembuh kok. Coba kamu bawa tidur nanti pas bangun pasti sakitnya ilang." Kata gue.

Dia lalu menyenderkan kepalanya di ceruk leher gue, gue lalu mengusap ngusap punggungnya supaya tenang gak nangis lagi.

Kulit Jisung yang kena leher gue emang terasa panas banget padahal tadi dia udah minum obat lagi dan dahinya udah pake bye bye fever. Tapi tetep masih panas.

Jisung masih terus nangis.

"Eh? Jisung tau gak? Jisung mau punya adek!" Kata gue.

Jisung langsung natap gue.

"Beneran? Kata siapa?" Tanya Jisung yang seketika berhenti nangis.

"Iya beneran dong! Masa bunda bohong. Makanya kamu jangan nangis lagi nanti malu sama adek kamu." Kata gue.

"Berarti didalam perut bunda ada dedek bayi?" Tanya Jisung polos.

Gue lalu ngangguk.

Jisung lalu memegang perut gue.

"Mana? Gak ada masih kempes." Kata Jisung.

"Nanti juga gede kok. Jisung mau adeknya cewek apa cowok?" Tanya gue.

Jisung mikir sebentar.

"Cewek!" Kata Jisung.

"Kenapa kok mau cewek?" Tanya gue.

"Biar cantik kaya bunda." Kata Jisung.

Gue cuman senyum.

Eh tapi detik berikutnya Jisung nangis lagi.

"Bunda....pusing." Rengek Jisung lagi.

"Iya...iyaa nanti kita ke dokter kalo papah datang." Kata gue.

"Gak mau..gak mau ke dokter. Gak mau sama papah juga." Kata Jisung.

"Jisung jangan gitu dong, itu papahnya Jisung masa Jisung gak mau dianter papah?"

"Papah tadi pagi udah jahat." Kata Jisung polos

"Jangan gitu dong gak baik. Mau ya nanti ke dokter sama papah? Nanti bunda juga ikut kok." Kata gue.

Jisung lalu nangguk.

Gue lalu menelpon Taeyong supaya cepet pulang karena Jisung sakit mau dibawa ke dokter.

"Halo?" Ucap gue saat diangkat.

"Iya halo? Kenapa?" Tanya dia.

"Kamu kapan pulang? Jisung sakit ini." Kata gue.

"Sakit? Sakit apa?"

"Panas. Tadi sore sempet turun panasnya tapi ini dia panas lagi. Aku mau bawa dia ke dokter." Kata gue.

"Iya tunggu sebentar aku bakalan pulang. Tunggu ya Grace." Kata Taeyong.

"Iya. Yaudah aku tutup." Gue langsung mematikan sambungan teleponnya. Sebenernya gue masih sebel sama Taeyong, tapi mau gimana lagi? Jisung lagi sakit jadi gue mengesampingkan ego gue, ditambah gue juga lagi seneng karena kehamilan gue. Yaaa meskipun belum pasti hamil karena belum di cek ke dokter.

Sekitar setengah jam kemudian Taeyong udah datang.

"Jisung sakita apa?" Tanya Taeyong yang baru datang.

Om Taeyong ☑Where stories live. Discover now