49. USG

21.1K 2.3K 725
                                    

Gue bangun dari tidur gue dan pemandangan yang pertama gue liat itu siapa lagi kalau bukan suami gue? Taeyong.

Kita tidur disofa panjang ruangan ini dengan posisi memeluk satu sama lain.

Gue perhatiin dengan seksama wajah lelah Taeyong yang tertidur pulas sambil sedikit nganga dan suara dengkurannya.

Lucu.

Ganteng banget dia anjir... tangan gue lalu terulur mengusap wajah dia yang sedang tertidur dengan pakaian kantornya. Karena kemaren dia gak sempet ganti baju karena langsung ke RS.

Gue mengusap rambutnya juga. Keliatan banget dia lelah dan kecapekan jadinya tidurnya kek orang yang lagi sedih. Setelah mengusap rambut dan wajah Taeyong gue lalu memandanginya dengan seksama.

Matanya, hidungnya, pipinya, bibirnya. Pokoknya dia sempurna dimata gue.

Perlahan gue mamajukan wajah gue buat mencium bibirnya. Gue mencium bibirnya sekilas. Anget. Itu yang gue rasakan.

Karena dia gak merespon, gue mencium bibirnya lagi. Tapi kali ini gue kasih lumatan kecil pada ciuman ini. Ngerasa bibirnya basah dan anget karena gue lumat Taeyong perlahan bangun.

Setelah dia bangun dia memandangi gue dalam.

"Kenapa?" Tanya gue.

"Kenapa berhenti ciumin aku nya?" Tanya dia.

Gue jadi malu kan.

Detik berikutnya dia mencium bibir gue, gue membalasnya. Ciuman pagi yang membuat suasana diruangan ini menjadi panas.

Tangan Taeyong sudah meraba-raba gue, bahkan ciumannya sudah turun ke leher gue.

"Sayang... jangan... ini di rumah sakit." Larang gue saat ciuman dia udah sampai kebawah.

Dia lalu memberhentikan aktivitas kita.

"Maaf. Aku lupa." Kata dia.

Gue lalu tersenyum.

"Abisnya kamu pagi-pagi ciumin aku gitu." Kata Taeyong.

Dih??

"Kamu nya aja yang lemah syahwat! Malah nyalahin aku." Kata gue.

Taeyong lalu terkekeh.

"Kamu kenapa tadi ciumin aku kayak gitu? Hm?" Tanya dia.

"Gakpapa. Aku ngerasa beruntung aja." Jawab gue.

Taeyong bingung.

"Beruntung kenapa?" Tanya Taeyong.

"Beruntungnya aku dimiliki kamu." Jawab gue.

Eh Taeyong malah tersenyum manis.

"Grace, kamu adalah bukti dari baiknya paras san hati kau jadi puisi saat ku bernyanyi tentang gelap dan terangnya hidup ini."

Gue lalu kaget Taeyong malah nanyi lirik lagu Bukti.

"Itukan lirik lagu." Kata gue.

Dia lalu ngangguk.

"Ya emang." Kata dia.

"Bagus juga ya suara kamu, kalo kata orang budek mah." Kata gue.

Eh Taeyong malah ketawa.

"Bunda..." Panggil Jisung.

"Jisung bangun." Kata gue.

Gue sama Taeyong langsung bangun buat nyamperin dia.

"Iya kenapa sayang?" Tanya gue.

"Aku aus." Kata Jisung.

Gue langsung ngambil air meneral dan memberikannya pada Jisung.

Om Taeyong ☑حيث تعيش القصص. اكتشف الآن