Terlalu sulit

1.6K 117 1
                                    

Menyerah?

~~~

Pangeran memandang wajah Olivia, yang tak kunjung sadar, ada bekas tamparan disana.

Pangeran tak habis pikir, kenapa Keyfha bisa sekejam ini, ia tahu cewek itu memang jahat tapi, ia tak menyangka akan sampai seperti ini.

"Pangeran" Ucap Olivia yang sudah tersadar dari pingsannya, melihat itu membuat Pangeran menghembuskan nafas lega.

"Akhirnya lo sadar juga"

"Aku dimana?" Tanya gadis itu.

"Di rumah sakit, ini semua gara-gara si Keyfha brengsek" Amarah Pangeran masih belum sepenuhnya redah terhadap Keyfha.

"Maafin keyfha yah ran, aku tau dia ngelakuin ini karena sayang banget sama kamu" Ucap Oliv.

"Jangan-jangan lo geger otak yah, gua ga bakalan mau maafin dia."

"Tapi, dia temen kamu ran, aku yakin Keyfha itu sebenernya baik, cuma ga ada yang mau ngertiin dia." Lagi lagi Oliv membela Keyfha, padahal sudah jelas jelas ia baru saja disiksa oleh gadis jahat tersebut.

"Dia bukan temen gua lagi, dia udah berani nyakitin elo sampai separah ini, dan lo masih nganggep dia baik" ucap pangeran tak terima mendengar ucapan Oliv mengenai Keyfha.

"Trus apa bedanya sama kamu, kamu juga sering nyakitin aku."

Jleb

Pangeran merasa tertohok mendengar ucapan Oliv, benar selama ini ia memang sering menyakiti gadis tersebut meski tak sampai masuk rumah sakit, lagian ia mencintai Olive.

"Itu karena gua cinta sama lo" Ucap Pangeran spontan.

Olivia kaget, begitupun pangeran ia tampak kikuk.

"Aku ga salah denger kan?" Tanya oliv.

"Nga, gua tu cinta sama elo, tapi lo yang ga pernah peka"

Pangeran pikir sudah terlanjur jadi lanjutkan saja.

"Maaf Ran, aku ga tau kalo selama ini kamu suka sama aku" Ucap Olivia menyesal. Gadis itu menunduk.

"Tatap gua saat lo bicara sama gua" Pangeran mengangkat dagu gadis tersebut agar menatapnya.

"Sorry, kalo selama ini gua udah jahat sama elo, sering nyakitin elo, tapi gua bener bener tulus, perasaan gua murni, dan hati gua memilih elo Liv."
Ucap Pangeran tulus.

Kali ini Pangeran benar benar beda dari biasanya. Oliv tak menemukan setitik pun kebohongan dimata Pangeran, ia yakin Pangeran saat ini sangat jujur padanya, tapi ia bingung apa yang harus ia lakukan sekarang.

Apa yang harus Oliv lakukan, kalo boleh jujur dia memang menyukai Pangeran, memangnya siapa si yang tidak akan jatuh cinta pada sosok Pangeran si bad boy tampan yang kadang tidak bisa ditebak sikap dan sifatnya.

Tapi Oliv sadar, bersama Pangeran ia akan semakin terluka, apalagi Keyfha memikirkan gadis itu membuat ia semakin sadar bahwa Pangeran memang tidak cocok untuknya.

Ada Keyfha diantara mereka, dan jika Oliv menerima cinta Pangeran maka Keyfha akan semakin terluka, Oliv tau dibalik sikap dan senyuman jahat yang selalu Keyfha tunjukkan gadis itu sebenarnya butuh seseorang yang bisa mengerti dirinya, gadis itu kesepian.

Ia tak akan setega itu untuk mengambil harapan Keyfha satu satu nya yaitu Pangeran.

Cukup lama berpikir akhirnya Olivia kembali membuka suara.

"Ran, aku minta maaf tapi aku ga bisa menerima cinta kamu" Oliv kembali menunduk.

"Kenapa, apa karena gua selama ini udah jahat sama elo" balas pangeran lesu.

"Nga, bukan itu tapi akan ada orang yang terluka"

"Siapa? Keyfha, udahlah Liv ga usah mikirin titisan Lucifer itu, kita juga harus bahagia, ga usah mikirin orang lain" Pangeran tampak kesal

"Kadang kita ga boleh egois, memikirkan perasaan orang lain ga ada salahnya, hidup Keyfha udah hancur, dan kamu adalah harapan Keyfha Ran, jangan buat dia makin hancur dengan kehilangan Harapan-nya"

Persetan dengan Keyfha ia tak peduli, Olivia terlalu baik sampai mau memikirkan gadis jahat tersebut, ia saja yang sudah berteman dengan Keyfha dari kelas X tak pernah berpikir sampai kesana, bukankah gadis itu kuat? Harusnya hal ini tidak akan mempengaruhinya, lagian Pangeran ga yakin kalo Keyfha beneran cinta sama dia, gadis itu hanya terobsesi padanya.

Pangeran memutuskan pergi dari ruang rawat Olivia, ia ingin memberikan gadis itu ruang untuk sendiri dulu, dirinya pun butuh untuk menenangkan pikiran.

Setelah kepergian Pangeran, Olivia mulai terisak rasanya sakit saat ia harus mengorbankan perasaanya untuk orang lain, tapi ia tak ingin egois dari kecil ia diajarkan untuk menjadi pribadi yang baik dan lemah lembut, mudah memaafkan, tidak egois, hidupnya sempurna dan penuh cinta.

Ia merelakan Pangeran untuk Keyfha, karena ia yakin Pangeran memang bukan untuknya, Pangeran diciptakan untuk hidup Keyfha yang kelam.

Ia pun yakin akan menemukan cinta yang lebih baik suatu saat nanti.

Setelah puas menangis Olivia menghapus air matanya.

Kemudian mengambil hp nya untuk menghubungi seseorang.

"Hallo pa, Oliv setuju."

TBC.

Si jahat & Si Bad Boy (✔)Место, где живут истории. Откройте их для себя