Extra part 2

1.9K 106 11
                                    

Keyfha Pov

Dua tahun yang lalu, duniaku rasanya sudah runtuh. Saat aku mendengar bahwa Pangeran mengalami kecelakaan, saat itu aku tidak tau apa yang akan aku lakukan.

Menangis? Sudah pasti, bahkan aku tak bisa membedakan nyata dan tidak nya hal itu.

Aku benar-benar berharap bahwa berita kecelakaan Pangeran hanyalah mimpi buruk belaka. Tapi tidak, itu nyata.

Sampai sekarang, jika aku mengingat hal itu, dadaku tiba-tiba terasa sesak.

Dan akibat kecelakaan yang dialami Pangeran, ia koma selama seminggu. Aku sangat bersyukur dia bisa membuka matanya kembali.

"Key, apa kau yakin akan menghadirinya?" Itu suara Papaku, mungkin sedari tadi ia sudah menunggu lantaran aku yang terlalu lama bersiap-siap.

"Iya Pa, Key yakin" Jawabku mantap.

Aku akan menghadiri acara pertunangan sahabatku hari ini, yang diadakan di salah satu gedung mewah di kota ini.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 20 menit. Aku dan Papa, kami berjalan memasuki ruangan tempat diadakan nya acara.

Papa menggenggam tanganku dengan erat, berusaha menguatkanku. Padahal aku yakin aku tidak kenapa-napa, aku baik-baik saja. Memangnya aku kenapa?

Kurasa waktu 2 tahun itu cukup, untukku mengikhlaskan semuanya.

Begitu banyak orang yang menghadiri acara ini. Diatas sana mataku dengan sengaja menatap kedua pasangan berbahagia yang akan segera bertunangan.

"Lo baik-baik aja key" aku dikagetkan oleh suara seseorang, fokusku buyar dari pasangan tersebut. Saat aku menoleh ternyata itu Doni, ingat? Dia Sahabatku juga.

Entah Papa pergi kemana, tadi aku tidak terlalu memperhatikan saat Papa mengatakan sesuatu sebelum pergi.

"Emang gua kenapa?" Tanyaku balik.

"Yeah gapapa, gua rasa sekarang lo emang udah baik-baik aja" ucapnya lagi.

Aku memberikan senyuman terbaik yang kupunya untuk meyakinkan nya.

Doni datang bersama kekasihnya. Raina, gadis cantik dan baik hati yang bisa meluluhkan dingin nya hati seorang Doni. Mereka bertemu saat masuk universitas, mereka satu fakultas dan jurusan.

Aku tau semua orang yang sudah mengenalku sedang mengkhawatirkan keadaanku sekarang. Itu mungkin wajar karena yang akan melangsungkan pertunangan adalah Pangeran Alexander Winata orang yang berstatus pacaraku---oh ralat mantan Pacarku.

2 tahun lalu saat Pangeran kembali membuka matanya, ia tidak mengenaliku sama sekali. Bukan hanya aku tapi semua orang yang sudah dikenalnya tak bisa ia ingat.

Benturan keras dikepalanya, membuat dia mengalami amnesia.

Meski rasanya sangat sakit, saat orang yang engkau cintai tidak bisa mengingatmu sama sekali. Tapi, ketika ia membuka matanya kembali saat itu aku tidak meminta apa-apa lagi selain kebahagiaan nya.

Sekarang aku dan Pangeran hanya berteman, dia menganggapku sahabat terbaiknya.

Lalu, bagaimana mungkin aku tidak bahagia, saat sahabat baikku akan melangsungkan pertunangan. Aku tidak ingin di cap sebagai cewek yang jahat lagi.

Aku melangkahkan kaki ku untuk menemui Pangeran dan calon tunangannya. Aku harus memberikan mereka selamat bukan? Pangeran akan sedih jika aku tidak memberinya selamat, dia sendiri yang mengatakan itu padaku 2 hari yang lalu.

"Selamat yah Ran" ucapku saat tiba dihadapan nya.

Pangeran yang menyadari kehadiranku, membawa tubuhku dalam pelukan nya.

Nyaman, satu kata yang dapat kusimpulkan saat ia memelukku, tentu saja aku membalasnya. Ini mungkin akan menjadi pelukan kami yang terakhir.

Dia akan segera menjadi milik orang lain sepenuhnya.

Setelah Pangeran melepas pelukan nya. Aku beralih pada Clarina. Calon tunangan Pangeran. Gadis cantik yang mengingatkanku pada Olivia, sifat mereka mirip, sangat baik dan lemah lembut, serta muda memaafkan. Seperti dejavu Pangeran jatuh cinta pada Clarina, seperti dulu ia juga pernah jatuh cinta pada Olivia, kami seperti mengulang kisah lama.

Salah satu alasan mengapa aku sebisa mungkin melepaskan Pangeran. Aku tak ingin melakukan kesalahan yang sama lagi, seperti dimasalalu.

Clarina juga tidak tau, tentang hubunganku dengan Pangeran sebelumnya. Aku melarang siapapun untuk memberitahukan perihal itu padanya..

"Selamat yah Clar"

"Makasih yah Key udah dateng" ucapnya tulus dengan senyuman hangatnya, seperti Pangeran Clarina juga membawaku dalam pelukan nya.

"Haha sama-sama, masa sih gua ga dateng dihari terpenting sahabat gua, bisa ngambek dia 7 turunan" Ucapku sembari melirik Pangeran yang tampak cengengesan saat aku mengatakan itu.

Tidak ada nada sedih dalam ucapan ku,  sebisa mungkin aku menampilkan nada ceria.

"Kalo gitu, gua turun dulu yah, gua laper soalnya pengen nyari makanan" Putusku.

"Dasar, makanan mulu yang lo pikirin" Pangeran mengejekku.

"Biarin wlekkk" Balasku padanya.

Clarina hanya tersenyum melihat tingkah kami, setelahnya aku berlalu dari hadapan mereka.

Aku tak sungguh-sungguh merasa lapar, aku hanya tak sanggup berada terlalu lama diatas sana.

Dibawah Papa sudah menungguku, tampaknya ia sedari tadi memperhatikan gerak-gerikku diatas sana.

"Key, Papa ada kerjaan mendesak nih, gpp kan kalau kita pulang sekarang" Pintah Papaku.

Meski Papa tampak serius saat mengatakan nya. Tapi, entah mengapa aku merasa bahwa ini hanya alibi untuk membawaku cepat pergi dari tempat ini.

"Gpp kok Pa, tadi Key juga udah ngucapin selamat sama mereka" Pada akhirnya aku setuju.

Aku hanya memberitahu Doni untuk mengatakan pada Pangeran bahwa aku pulang duluan, sepertinya aku tak sanggup untuk kembali lagi keatas sana. Meski aku mengatakan bahwa aku baik-baik saja.

"Pangeran hanya akan menjadikan Keyfha ratunya.....gua cinta banget sama lo key........."

Setiap ucapan Pangeran saat ia menelponku, diantara rasa sakit akibat kecelakaan yang ia alami dulu, terngiang-ngiang dikepalaku bagai melodi yang menyedihkan, seirma dengan langkah kaki ku meninggalkan gedung ini.

Tampa kusadari satu tetes air mata lolos dari pelupuk mataku. Namun aku segera menghapusnya.

Aku tidak baik-baik saja, semuanya bohong, ini sangat menyakitkan---sungguh.

Tapi aku sadar, dulu aku yang sempat menolok saat Pangeran memintaku untuk menjadi ratunya. Mungkinkah ini karma?

Aku juga pernah mengatakan bahwa aku tidak akan memaksakan perasaan Pangeran lagi. Aku tidak boleh seperti ini. Aku harus bahagia untuk Pangeran dan untuk diriku sendiri.

Selamat yah Ran, semoga lo selalu bahagia. Lo akan tetap jadi satu-satunya Pangeran gua.

Mungkin bahagia  gua yang sesungguhnya emang bukan elo.


-------------------------TAMAT----------------------------


HAHAHAHAHAHAHA UDAH KAN????





Si jahat & Si Bad Boy (✔)Where stories live. Discover now