d e v y a t

121K 8.3K 365
                                    

"Kamu kenapa?" Aiden memecahkan keheningan yang terjadi sejak beberapa menit yang lalu ketika dirinya tiba di dalam kamar milik nya dan mendapati Alody sibuk dengan ponsel nya dan mengabaikan nya.

"Kenapa?" Ulang nya lagi ketika Alody tidak merespon pertanyaan nya.

"Aiden!" Alody memekik kaget ketika ponsel di genggaman nya di rampas paksa oleh lelaki yang saat ini menggunakan Hoodie hitam nya dengan celana basket yang belum dia ganti.

"Give it back, Aiden!" Alody berdiri dari posisi bersandar nya di kepala ranjang, tangan nya meraih tangan Aiden yang sedang memeriksa ponsel nya.

"No!" Sebelah tangan Aiden menahan tangan Alody yang mencoba untuk merebut ponsel tersebut.

"What are you doing?" Aiden tertawa di akhir kalimat nya ketika membuka aplikasi Instagram di ponsel milik Alody dan menampilakan profil milik Amanda tertera di sana.

Alody mendengus sebal ketika menyadari Aiden telah mengetahui apa yang di lakukan nya. Gadis itu kembali duduk bersandar di tempat tidurnya dengan tangan yang bersedekap di dada nya, menghiraukan suara tawa Aiden yang masih menggema dengan nyaring di ruangan besar ini.

Aiden menghentikan tawa nya, kemudian menaruh ponsel milik Alody di nakas samping tempat tidur. Tubuh nya menunduk mengurung tubuh Alody di bawah nya. Gadis itu membuang wajahnya kesamping, tidak mau menatap wajah Aiden yang masih menyisakan tawa di bibirnya yang melengkung dengan sangat menyebalkan itu menurutnya.

"Kamu cemburu?" Tanya nya dengan pelan, matanya menatap Alody dengan jahil membuat gadis itu lagi-lagi mendengus.

"Of course i'm jealous!" Jawabnya dengan kencang di barengi dengan dorongan di bahu Aiden agar menjauh.

Aiden lagi-lagi tertawa. Lelaki itu sangat tahu kekasihnya sangat pencemburu. Tidak suka apa pun yang di miliki nya di sukai apalagi ingin di miliki juga oleh orang lain.

"I'm yours, sweetheart." Ucap Aiden dengan tenang. Tatapan nya menusuk Alody yang juga manatap nya. Kedua nya beratatapan lama hingga balasan Alody yang terucap dari bibir nya membuat Aiden tersenyum.

"Ya, you're mine. I will strangle anyone who wants to take it."

"Posesif," Aiden mengecup bibir Alody singkat kemudian beranjak dari atas tubuh kekasihnya itu dan berjalan ke dalam kamar mandi.

"Yes, i'm." Ucap Alody dengan pelan menatap pintu kamar mandi yang baru saja tertutup.

✨✨✨

Aiden keluar dari kamar mandi dengan sebelah tangan yang mengeringkan rambut nya dengan handuk.

"Alody kemana?" Tanya nya ketika tidak menlihat Alody dan hanya ada dua orang pelayan yang sedang membereskan tempat tidur dan menyiapkan pakaian untuk nya.

Salah seorang pelayan menunduk sebelum menjawab pertanyaan Aiden. "Di ruang tamu, Tuan. Ada teman-teman Tuan di sana." Aiden mengerutkan keningnya, kemudian dengan cepat menyelesaikan urusan nya dan keluar dari kamar.

Aiden berlari menuruni tangga yang melingkar dengan mewah di dalam rumah nya. Suara kaki nya menggema  dengan nyaring mengisi keheningan. Langkah nya mengambil arah lorong sebelah kiri dan mulai mendengar tawa yang terkesan canggung.

"Pada ngapain lo?" Ketiga teman Aiden menoleh dengan bersamaan.
Ketiganya terlihat sekali mendesah dengan lega melihat kedatangan nya.

"Akhirnya, Den!" Aiden mengerutkan keningnya, kemudian berjalan ke tempat Alody yang duduk bersandar dengan tenang.

"Kenapa?" Tanya Aiden ketika duduk di sebelah Alody, tangan laki-laki itu memeluk pinggang Alody membuat jarak mereka tidak ada.

Forever MineWhere stories live. Discover now