o d i n n a d t s a t

121K 7.9K 313
                                    

Alody menuruni tangga yang melingkar dengan hati-hati. Gaun pendek berwarna maroon melekat cantik di tubuh ramping nya, kontras sekali dengan kulit pucat milik gadis itu.

Bibirnya melengkung dengan sempurna ketika mendapati Aiden tengah berdiri di ujung tangga sedang menantinya. Lelaki itu terlihat tampan dengan kemeja hitam yang tidak dikancingi di bagian atas nya serta jas yang tangannya dia tarik hingga siku.

"Beautiful as always." Ungkap Aiden dengan mata penuh kekaguman ketika Alody sudah berada di hadapannya. Gadis tersenyum ketika tangannya yang terdapat cincin di jari manis nya di kecup lembut oleh Aiden.

"Terimakasih, ganteng." Balas Alody dan mendapat kekehan lucu dari Aiden karna logat nya yang terdengar sangat menggemaskan di telinga Aiden.

"Come on," Ajak Aiden, tangan lelaki itu beralih memeluk pinggang ramping Alody. Keduanya berjalan ke arah lorong yang menuju sebuah taman, hingga telah sampai Alody masih terus tersenyum melihat tempat itu sudah di sulap dengan sangat cantiknya, bunga yang bertaburan serta lilin-lilin kecil mengelilingi meja makan itu dengan sangat manisnya.

"This is beautiful, Aiden."

"Like you, My Edeline." Alody langsung menatap Aiden di sampingnya, dengan senyum yang masih bertengger indah di bibir nya, Alody langsung meraih leher Aiden untuk bisa mengecup bibir merah mudah milik lelaki itu.

"Thank you so much," Ungkap nya setelah kecupan itu terlepas, Aiden hanya tersenyum membalasnya kemudian menarik tangan Alody untuk segera duduk.

Keduanya menikmati makan malam ini dengan perasaan yang bahagia, sesekali bercanda hingga Alody memajukan bibirnya dengan lucu dan membuat Aiden gemas sendiri melihatnya.

"Ingin berdansa dengan ku?" Tawar Aiden menanti sambutan tangan Alody di tangannya.

Alody tersenyum kemudian meraih tangan Aiden dan berdiri dari duduknya, "Of course, darling."

Keduanya berdiri dengan tubuh yang menempel, tangan Alody melingkar dengan sempurna di leher Aiden dan sesekali mengusapnya membuat Aiden meremang hanya dengan sentuhan kecil seperti itu, sedangkan tangan Aiden memeluk erat pinggang Alody, membawanya kedalam pelukan hingga benar-benar tidak ada jarak diantara keduanya.

Musik dengan melodi lembut mengalun dengan indah membuat keduanya memejamkan mata dan menikmati gerakan lembut yang mereka ciptakan.

"You're mine, forever mine, Edeline."
Bisikan Aiden ditelinganya membuat Alody meremang, bibir gadis itu masih terus menampilkan senyum manisnya, membuat siapa pun yang melihat pasti bisa menebak betapa bahagia nya seorang Alody.

"I'm forever yours, Ai--" Aiden tidak bisa menahannya lagi. Lelaki itu mencium Alody dengan menggebu-gebu hingga membuat tubuh gadis mundur selangkah.

Sebelah tangan Aiden terangkat menahan tengkuk Alody dan sesekali mengelus rahangnya. Mata keduanya terpejam dengan kepala yang saling bergerak ke kanan dan ke kiri.

Beberapa saat setelahnya Aiden menarik kepalanya hingga bibir keduanya terlepas, dirinya menatap Alody yang juga membuka kelopak matanya, melihat bibir Alody yang basah dan membengkak serta rambut gadis itu yang sedikit berantakan membuatnya tambah gila malam ini.

"Damn!" Umpatnya lalu kembali menarik kepala Alody agar bibir mereka kembali bertemu. Ciuman kali ini lebih menuntut, lebih menggebu-gebu dari sebelumnya.

Aiden berjalan kedepan dengan bibir yang masih saling bertautan membuat tubuh Alody mundur kebelakang. Sebelah tangan Aiden melewati pinggang Alody dan kemudian suara pecahan piring serta vas bunga membuat Alody tersentak kaget hingga ciuman keduanya terlepas.

Alody menengok kebelakang dan terkejut melihat meja yang disulap dengan cantik tadi sudah kosong hingga kain di atas meja ikut jatuh bersama dengan piring-piring tadi, Aiden menariknya.

Lelaki itu tidak membiarkan Alody berlama-lama lepas dari sentuhannya, dengan cepat Aiden mendorong Alody hingga gadis itu setengah berbaring di atas meja dengan kaki yang sedikit menggantung.

Tubuh Aiden membungkuk, kembali lagi mempertemukan bibir nya dengan milik Alody. Kedua tangan gadis itu dia pegang di masing-masing sisi kepala Alody. Keduanya terus berciuman hingga ciuman Aiden turun ke rahang serta leher Alody.

"Aiden.." Alody merintih merasakan sentuhan Aiden di sepanjang lehernya, sebelah tangan Aiden beralih ke dada Alody membuat gadis itu memekik karna Aiden menyentuhnya dengan kencang.

"Shit! I can't handle this!" Umpat Aiden menciumi dada Alody. Gadis itu memejamkan matanya, menikmati sentuhan-sentuhan yang Aiden berikan di tubuhnya.

"I love you, Edeline, i love you so much." Racau Aiden kemudian menaikan kembali wajahnya untuk mempertemukan lagi bibir keduanya.

✨✨✨

Minggu siang, Alody baru bisa membuka matanya setelah niat yang di kumpulkan dengan susah payah. Dirinya sudah bangun sedari tadi namun masih enggan untuk membuka mata, hari minggu adalah waktunya bermalas-malasan.

Jika di Moskow dulu, hampir setiap hari Alody akan bangun siang, home schooling nya baru dimulai pukul tiga sore.

Tubuh Alody berguling di tempat tidur guna merenggangkan otot-ototnya. Kemudian gadis itu duduk, matanya mengerjab menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya.

Sebelah tangan Alody meraih segelas air putih yang selalu tersedia di samping tempat tidurnya. Mata gadis itu mengerjab ketika tatapan nya tidak sengaja bertemu dengan tatapan Aiden yang mengawasinya dari sofa dengan tubuh shirtless nya.

"Aiden.." Ucap Alody pelan, Aiden tersenyum kemudian berdiri dari tempat duduknya dan mendekati Alody di tempat tidur. Selimut yang menutupi kaki Aiden turun menyisakan celana pendek yang menggantung di pinggul lelaki itu, membuat wajah yang melihatnya Alody memerah karena malu.

"Kenapa sayang?" Tanya Aiden dengan nada jahilnya, senyum devil tercetak jelas dibibir lelaki itu. Alody menggeleng dengan pelan.

"Sleep well last night?" Tanya Aiden lagi, kali ini Alody tersenyum namun terkesan malu-malu, membuat Aiden gemas di buatnya, "Tentu saja." Jawab Alody dengan tatapan jahilnya juga. Aiden tertawa, kemudian mengelus kepala Alody dengan sayang.

"Mandi?" Alody mengangguk kemudian tangannya dia rentangkan, Aiden yang sudah mengerti langsung mendekatkan tubuhnya kepada Alody dan langsung mengangkat tubuh gadis itu dari tempat tidur.

"My baby girl!" Ucap nya sambil mengecup seluruh wajah Alody hingga membuat gadis itu tertawa.

"I love you Aiden," Ungkap Alody pelan, Aiden tersenyum mendengarnya.

"I love you more, Edeline."


To be continued

Komentar yang ramai dong👀

Komentar yang ramai dong👀

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Forever MineWhere stories live. Discover now