Tiga

397 14 0
                                    


"Pacar kamu ya?"

"Bukan urusan lo juga kan?"

Riska berkata sedikit sewot. Dia ingin malamnya sangat indah, tetapi sekarang malamnya sudah di kacau oleh dua orang yang sangat menyebalkan.

"Iya sih."

"Lo ngapain nelpon?"

"Gue mau bilang, lo gak berniat mau ke Indonesia?"

"Enggak. Lo ganggu gue tau gak? Gue tutup telponnya"

Dengan kesal Riska menutup panggilan itu. Tetapi dia tidak lupa untuk menyimpan no Nigel dan memberinya nama yang menurutnya sangat sesuai dengan Nigel.

Riska kembali menikmati malamnya dengan damai. Ditemani dengan wine yang sangat nikmat.

---

Riska menatap dirinya di cermin. Menatap penampilan dirinya yang sudah terbalut dengan pakaian yang sangat sempurna dengan dirinya.

Dia tersenyum tipis dan bergegas keluar dari apartemen nya.

Dia berencana untuk menikmati liburan dan melanjutkan perjalanan yang sudah dia rencanakan.

Riska berjalan dengan santai, dia keluar dari gedung apartemen nya. Tetapi pandanganya melihat seseorang yang dia kenali.

Pria itu tersenyum dan melambaikan tangannya kepada Riska. Riska sedikit tertegun melihat itu. Banyak sekali pertanyaan terlintas di pikirannya.

Tetapi dia mulai berjalan mendekati pria itu.

"Lo ngapain disini?"

"Nungguin kamu."

Riska mengernyitkan dahinya.

"Ngapain?"

"Mau ngajak kamu jalan. Saya tau kamu enggak terlalu mengenal kota ini, jadi sebagai sesama manusia, saya berniat mengenalkan kamu dengan kota ini."

Riska masih tidak percaya dengan semua ini.

"Dan berita menyenangkannya, saya akan mengajak kamu gratis. Jadi kamu enggak perlu bayar saya."

"Sebentar.. gue sama sekali enggak minta lo untuk ngenalin kota ini. Gue enggak butuh bantuan Lo. Gue duluan."

Riska berjalan meninggalkan Nigel. Tetapi dengan cepat Nigel langsung mencegat Riska.

"Saya berniat baik loh.. dan kamu nolak niat baik saya?"

"Iya gue nolak? Kenapa emangnya? Udah lo minggir! Gue mau jalan."

Riska dengan kejam menolak ajakan Nigel. Tetapi Nigel tidak mudah untuk menyerah. Dia kembali mencoba untuk meyakinkan Riska.

"Kamu bisa cepat loh sampai ke tujuan dengan bantuan saya. Dan kamu bisa mengunjungi banyak tempat dengan bantuan saya. Gak ribet lagi. Gak tertarik?"

Riska menghela napas panjang. Dia sangat benci dengan pria yang ada di depannya ini. Tetapi apa yang di bilang Nigel sedikit benar. Dia gak akan ribet dan akan menghemat waktu jika pergi dengan Nigel.

"Ya udah."

Mendengar persetujuan Riska, Nigel langsung tersenyum lebar.

"Ya udah yuk naik!"

Dengan semangat dia berjalan ke arah mobilnya diikuti oleh Riska. Nigel bahkan membukakan pintu mobil untuk Riska.

"Mau kemana kamu hari ini?"

Riska hanya diam dan mengambil buku kecil dari dalam tas nya. Dia membuka halaman pertama dan menunjukkannya kepada Nigel.

Nigel langsung melihat dan membacanya. Dia menganggukkan kepalanya, tanda mengerti.

"Oke, kita ke Hyde Park."

---

Riska dan Nigel berjalan beriringan menyusuri taman ini. Riska sangat menikmati pemandangan yang sangat dia sukai ini.

Ditambah lagi, hari ini hanya beberapa orang yang berkunjung di tempat ini. Jadi dia lebih tenang dan dapat mengeksplor tempat lebih banyak.

Berbeda dengan Riska yang menikmati pemandangan dengan santai, Nigel malah sudah memfoto banyak sekali tempat dan juga pemandangan.

Riska hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Nigel. Memang tidak ada yang salah, tapi dia seharusnya mengenalkan tempat ini kepadaNya. Biarpun Riska sudah mencari informasi di Internet, tapi dia rasa mengetahui langsung dari orang sini lebih bagus dan lebih terpercaya.

"Kita duduk dulu." Ajak Riska kepada Nigel.

Nigel pun mengiyakan dan mereka duduk di salah satu bangku yang tersedia. Di bawah pepohonan. Semilir angin menerpa wajah mereka berdua.

Riska memejamkan kedua matanya. Menikmati semilir angin dan aroma dari tempat ini.

Nigel yang melihat itu, terdiam sejenak. Dia tidak tau kalau Riska memiliki pesona yang sangat kuat.

Dengan cepat dia memfoto Riska. Satu foto yang akan selalu dia simpan tentunya. Foto seorang wanita yang baru dia kenal, tetapi sudah menarik perhatiannya.

Nigel tersenyum ketika melihat hasil jepretannya.

"Perfect."

---

Hai-hai i'm backkkkk...

Jangan lupa untuk kasih bintang komentar dan juga tambahin A Punishment ke reading list kalian..

See you..

Medan, 4 Juni 2020

A Punishment (Riska Story) Where stories live. Discover now