04.Tubuh Kelinci

6.6K 958 179
                                    

The Prince and The Rabbit Chapter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

The Prince and The Rabbit
Chapter. 04
26.03.20
Reup 05.12.21

🐇🐇🐇



Saat kemudian telur itu retak sepenuhnya, sesuatu muncul dari sana, telinga-telinga kecil berbulu menyembul dengan lucu, manik mata berwarna merah dan hitam perlahan menatap Wuxian yang kini membulatkan matanya. Ia menatap Wangji yang agaknya sama syoknya dengan dirinya.

“Dua diantara mereka adalah bayi manusia dengan telinga dan ekor kelinci!!!”

"Lan Zhan."

Lan Wangji menoleh padanya tanpa kata. "Ini bukan bayi kelinci," bisik Wuxian.

"Xiong Zhang."

"Ah, benar ... panggil Kak Xichen!!"

Lan Wangji mengangguk dan segera mengambil ponsel di sakunya, saat sambungan di sana dijawab ia segera bicara, "Xiong Zhang, telurnya pecah-"

"Menetas!!" ralat Wuxian yang seketika membeku saat kedua bayi manusia kelinci di sana tiba-tiba masuk ke dalam hanfunya.

"La, Lan Zhan!! Mereka menggigitku!! Mereka menggigitku!! Mereka akan memakanku!!" Pekik Wuxian menaruh kelinci perak kecil yang masih diam di dalam cangkang telurnya dan berusaha mengeluarkan dua bayi manusia kelinci yang entah bagaimana merambat ke dalam bajunya.

Tanpa menghiraukan panggilan kakaknya di telefon, Wangji menaruh ponsel di tepi ranjang dan membantu Wuxian mengambil dua bayi manusia kelinci itu.

"Astaga!! Mereka menggigitku!! Dan kenapa mereka sudah punya gigi?!!"  Wuxian membuka hanfu atasnya yang memperlihatkan banyak bekas gigitan kecil dari dua gigi kelinci yang telah tumbuh di mulut kedua bayi itu.

Wangji diam menggendong kedua bayi manusia kelinci di sana yang masih mencicit dan menggapai ke arah Wuxian.

"Ada apa dengan mereka? Kenapa mereka menggigitku?" Wuxian mengusap kedua dadanya yang penuh bekas gigitan.

Wangji masih diam sampai kedua bayi itu akhirnya menangis keras, lelaki itu terkejut dan menatap Wuxian.

"A, apa mereka lapar?" Wuxian beranjak ke dapur, membawa wortel segar yang belakangan menjadi makanan favoritnya entah kenapa. Ia memberikan wortel pada kelinci perak di ranjang dan dua bayi dalam. Ia dekapan Lan Wangji  ketiganya kompak menolak.

"Mereka bayi." Wangji mengingatkan.

"Astaga!! Aku lupa!!" Wuxian kembali ke dapur dan membuat susu yang disiapkan Lan Xichen jauh-jauh hari ke dalam gelas. Nampaknya ketiganya berminat namun saat ujung sendok yang dingin menyentuh lidah kecil mereka keduanya kembali menangis kencang.

"Astaga, bagaimana ini?!!" teriak Wuxian frustasi.
.
.
.

Lan Xichen sampai saat kedua bayi dan kelinci kecil yang baru saja lahir itu tertidur di atas ranjang. Lelaki itu kemudian kaget mendapati Wangji dan Wuxian yang duduk di bawah ranjang dengan saling menyandarkan punggung, keduanya kelelahan setelah hampir tiga jam lamanya berusaha menenangkan kedua bayi di sana yang terus menangis.

(TAMAT) The Prince and The Rabbit. (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang