Demi menyelamatkan nyawa Shijienya, Wei Wuxian nekat mencuri kelinci berbulu perak milik kerajaan Lan yang mengundang kutukan pada tubuhnya hingga ia terpaksa harus tinggal bersama Pangeran yang memiliki kelinci itu.
"Kau membunuh Ibu mereka, sekar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Prince and The Rabbit Chapter.09 15.04.20 Reup 09.12.21 🐇🐇🐇
"Weiying!!!"
Dengan cepat berlari, Wangji akhirnya berhasil menangkap tubuh Wuxian sebelum pemuda itu jatuh ke jalan terjal berbatuan.
Di sana, Sang pelaku penembakan, Wen Chao yang tersenyum, jatuh pingsan sebelum dibekuk pengawal Wangji yang lengah dan mengira lelaki itu masih tak sadarkan diri.
"Weiying!! Tidak!!" Wangji panik melihat darah keluar dari dada pemuda itu.
"Kibarkan asap merah!!" teriak Wangji pada para pengawalnya yang saling melihat lalu mengangguk bersamaan. Lima orang dari mereka membentuk lingkaran dan menerbangkan bersama sebuah cahaya suar yang membumbung tinggi diangkasa dan membentuk awan merah yang sangat besar di langit Gusu.
Wangji memeluk Wuxian dan membawanya dalam gendongan bersama Yiyi yang masih dipeluk erat pemuda itu. Jenderal itu mulai berlari menuju jalan raya.
Lan Wangji hanya diam, wajah lelaki itu begitu kalut, ia harus secepatnya mencapai jalan besar agar helikopter khusus kerajaan yang ia panggil bisa membawa mereka secepatnya ke istana. Namun lelaki itu akhirnya berhenti ketika Wuxian terus batuk darah dan meremas kerah hanfunya.
Wangji duduk dan menatap Wuxian yang wajahnya bertambah pucat, "Dengar ... tolong selamatkan Yiyi dan ... uhuk, uhuk, jaga ... anak-anak dengan baik."
"Apa yang kau katakan?!!" Wangji menitikkan air mata, saat perlahan dengan jelas ia melihat telinga kelinci Wuxian mulai terkulai.
Wuxian mengusap wajah lelaki itu pelan, bekas darah membekas di pipi Wangji akibat tangan Wuxian yang berlumur darah. "Maafkan aku ...." lirih pemuda itu saat kemudian tangannya terkulai lemas.
"Weiying?? Weiying?! Weiying!!!" Wangji berusaha menyadarkan Wuxian, namun nihil. Dengan raut wajah ketakutan, lelaki itu kembali berdiri dan tergesa membawa Wuxian ke jalan besar, di mana dari kejauhan terlihat siluet Lan Xichen dan Jiang Wanyin berlari kencang ke arah mereka.
"A, apa yang terjadi dengannya?" Jiang Wanyin mendatangi Wangji dan menatap syok Wuxian dalam pelukan Wangji yang berlumuran darah.
Lan Xichen langsung menggendong Yiyi, Lelaki itu memakaikan bandana pada Yiyi hingga telinga kelincinya tampak seperti mainan.
"Cepat!" Lan Xichen berlari menuju helikopter kerajaan di ikuti Wangji dan Jiang Wanyin.
. . .
Asap awan merah telah dinyalakan, itu artinya ada anggota kerajaan Gusu yang berada dalam bahaya.
Langkah kaki bergema di lorong Rumah sakit kerajaan. Ketiga orang itu berjalan cepat menuju lorong ruang operasi.
