05. Malam yang dingin

6.7K 930 65
                                    

The King And The RabbitChapter

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

The King And The Rabbit
Chapter.05
31.03.20
Reup 05.12.21

🐇🐇🐇





Hujan masih turun saat Wei Wuxian selesai menidurkan ketiga bayi kelincinya.

Seharian Gusu diguyur hujan hingga rasanya temperatur udara turun dengan cepat. Wuxian merapatkan selimut untuk ketiga bayinya dan merapatkan mantel tebal yang beberapa hari lalu Wangji belikan. Mantel Itu berwarna salem dengan pinggiran hitam yang cantik, meski begitu sesungguhnya ia merasa kalau warna itu lebih cocok untuk perempuan.

Teh hangat yang ia buat masih mengepul di meja, Lan Wangji biasanya akan pulang bagaimanapun keadaannya, tapi karena ponsel yang diberikan Wangji hanya berisi game, maka ia tak bis menghubungi lelaki itu.

Wuxian menatap ke depan kamar dari jendela, "Apa dia akan pulang?"

Suara langkah kaki mengagetkannya, Wuxian segera berjalan ke depan Kamar dan melihat Wangji yang berada di depan pintu, basah kuyup.

"Kenapa kau basah kuyup?! Di mana payungmu?!" Wuxian segera mengambil handuk saat Wangji melepas sepatunya.

"Rusak," jawab Wangji menunjuk sebuah payung yang ia taruh di pojok pintu masuk dengan tatapannya.

"Ya ampun!! Kau benar-benar seperti anak kecil, keluargamu kaya, kenapa nggak sedia payung lebih dari satu?!!" Wuxian menaruh handuk ke kepala Wangji dan mengusap kepala lelaki itu.

"Sekarang mandilah dulu, akan aku bantu kau mengeringkan rambutmu nanti."

Wangji mengangguk dan beranjak ke kamar mandi, Wuxian menyiapkan baju untuk Lan Wangji dan menuang teh hangat di meja. Wuxian menuang arak untuk dirinya sendiri sembari bermain game, tak lama Wangji keluar dari kamar mandi, lelaki itu menerima baju dari Wuxian dan pergi ke tirai ganti. Sesekali netra keemasannya menatap Wuxian yang asyik bermain game sembari menegak arak.

"Dari mana kau dapat itu?" Wangji keluar dan menatap Arak di aras meja.

"Oh, aku memintanya dari Kak Xichen, sekarang duduklah, aku akan membantumu mengeringkan rambut." Wuxian mendudukkan Wangji ke kursi dan menyerahkan teh ke depan lelaki itu, "Kak Xichen bilang kau tidak bisa minum arak, jadi minum teh saja, ok?!" Wuxian mengambil hair dryer dan mulai mengeringkan rambut panjang lelaki itu.

"Kau ... akrab dengan Xiong Zhang?" lirih mengesap tehnya perlahan.

"Hm? Tentu saja, kak Xichen itu seperti Shijie bagiku."

"Shijie? Maksudmu wanita yang kau berikan kelinci perak sebagai obat?"

"Ng, Shijie sangat baik padaku dan aku sangat menyayanginya."

"Sekalipun itu membuat nyawamu terancam?" Lan Wangji menggenggam cangkirnya erat.

Wuxian diam sejenak dan meneruskan pekerjaannya, "Ya, sekalipun nyawaku taruhannya. Bagiku, kebahagiaan Shijie adalah yang utama."

(TAMAT) The Prince and The Rabbit. (Mpreg)Where stories live. Discover now