13°

2.4K 312 73
                                    

- Eye contact is a dangerous thing. But, lovely. So lovely -


Tinggalkan jejak ya^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tinggalkan jejak ya^^

Pukul setengah dua siang tadi, Changbin baru mau mengantarkan Felix pulang kerumah lelaki manis tersebut. Tentunya harus melewati perdebatan panjang dimana Felix yang benar-benar ingin pulang lantaran khawatir akan omelan mamanya, dan Changbin yang kekeh ingin menahan Felix lebih lama lagi.

Hasil akhir dimenangi oleh Felix berkat ancaman, "Yaudah, kakak ngga usah ngomong sama Felix dulu selama seminggu penuh."

Changbin kalang kabut, jelas tidak terima ancaman yang dilayangkan Felix. Mereka baru saja menjalin hubungan kemarin, masa iya kedepannya selama seminggu mereka tidak saling berkomunikasi dulu cuma karna hal sepele?

Lalu dia dengan ikhlas mengalah. Sambar kunci mobil di atas nakas, setelahnya balut tubuh Felix menggunakan jaket denim miliknya.

"Ayo, kakak antar pulang." Putus Changbin yang sukses membuahkan senyum cerah di wajah Felix.

Changbin jadi berpikir, sebenarnya Felix tidak betah tinggal bersamanya. Padahal sumpah Demi Tuhan, Felix takut Mama Lee menceramahinya panjang lebar dan berujung uang jajannya dipotong.

Ya, meskipun tidak bisa dipungkiri saat dia tiba di rumah, Felix tetap dimarahi. Untungnya ada Changbin yang membantu Felix menjelaskan alasan Felix tidak pulang semalam. Meskipun 75% dari penjelasan Changbin dibumbui rekayasa semata. Tidak mungkin kan Changbin secara frontal bilang semalam dia merebut keperawan- ralat, keperjakaan Felix.

Pemuda bersurai blonde tersebut menelungkup santai di atas ranjangnya. Ponsel miliknya terapit antara telinga dan bahu sebelah kanan, mulutnya sibuk menenangkan tupai di seberang sana yang memakinya kesal lantaran dia menghilang dari pesta semalam.

"Lo tuh ya, nggak bakal tau segimana paniknya gue pas sadar si bogel nyulik lo! Gue tanya ke anak-anak, dan satupun dari mereka nggak ada yang tau lo dimana. Sialan emang!"

Felix terkekeh, tangannya bergerak membalik halaman majalah yang tengah ia baca.

"Kalem Sung, kalem. Kak Changbin nggak culik Felix kok, malahan dia yang bantu Felix."

"BANTU APAAN?!" Oke, Jisung emosi sekarang.

"Kan Felix waktu itu mabuk, terus Kak Changbin yang bantuin Felix ngembaliin kesadaran Felix."

Jisung diam sebentar.

"Lix, jangan bilang lo berdua ngelakuin sesuatu yang lagi gue pikirin,"

HALCYON || Changlix√ [DISCONTINUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang