Pertemuan

342 21 2
                                    

    Jangan lupa vote and komen

       Disinilah sekarang Arya didalam pesawat menunggu pesawat yang akan lepas landas meninggalkan negara yang membuatnya sukses,  disaat ia bertemu dengan Abel sekertarisnya juga sahabatnya saat ia kuliah dan mereka bertemu kembali saat Abel mencari pekerjaan, Abel hanya tinggal sendiri di sini dan terkadang Abel ikut pulang ke Indonesia bersamanya, tetapi pada saat ini ia tidak bisa ikut membawa pulang Abel, Abel adalah warga berkebangsaan Jerman, ia tinggal di Singapura karna merantau untuk mencari pengalaman, setelah ia bertemu Abel ia segerah pulang ke rumah untuk membereskan barang barang ia hanya membawa barang yang sedikit karna ia disana hanya dua minggu dan bila kurang disana ia masih memiliki barangnya yang tertinggal di apartemennya ya apartemennya dia memutuskan untuk tinggal di apartemennya dari ada ia tinggal di rumah orang tuanya

Setelah menempuh waktu yang lumayan cukup lama ia keluar dan melihat sekitar bandara Soekarno-Hatta semuanya masih sama  seperti 3 tahun yang lalu ia segerah melambaikan tangan setelah melihat ada taksi yang kosong atau tidak ada penumpangnya

Sopir taksi membawanya ke alamat apartemen nya setelah selesai ia membayar sopir taksi itu dengan nominalnnya. Arya memasukan sandi apartemennya dan melihat semua bersih, karena ia meyuruh orang setiap minggunya untuk membersihkan apartemennya walau tidak ada yang menempati. Ia memeriksa bahan bahan yang ada di dapur masih komplit mungkin nanti ia akan belanja makanan ringan di mini market terdekat.

Arya memasuki kamar pribadinya yang di dominasi warna crem coklat
warna yang ia sukai Arya membaringkan tubuhnya di atas ranjang king size dan mulai memasuki mimpi indahnya

                                 •°•°•°•°•°•°•°•

Keesokan harinya Arya melakulan rutinitas paginya dengan berolahraga.
Berkeliling taman dekat apartemennya setelah ia olahraga ia membersihkan diri dan membuat makanannya sendiri, ya Arya orang yang mandiri, pekerja keras, tampan, rajin dan poin plus ia horang kaya .
Ia hanya ingin berjalan jalan di sekitar lingkungannya ingin menikmati hari ini karna tiga tahun sudah ia tidak menginjakan kakinya di tanah kelahirannya, ia berkeliling dengan berjalan kaki dengan kedua tangan di masukan ke saku celananya tanpa sengaja ia di tabrak oleh seorang gadis yang sedang terburu buru sampai gadis itu terjatuh dan tangan yang sedari tadi berada di saku celana ia ulurka kepada gadis yng terjatuh tadi, gadis itu masih membenarkan rambutnya yang menutupi wajah cantiknya ia tanpa ragu menerima uluran tanag laki laki yang ia tambrak tadi karna ia buru buru.

"Maaf dan terimakasih."jawab Sheila tanpa melepas tautan tangannya keduanya sama sama terpesona oleh tatapan kedua mata mereka yang ber adu pandang. Bunyi mobil yang berada di sekitarnya membuat memecah lamunan mereka lalu Sheila melepas jabatan tangannya dan laki laki itu menerbitkan sudut bibirnya saat gadis tadia melepas tautan jari mereka gadis itu menengok kebelakang dan tersenyum dengan tulus dan ia berjalan dengan cepat meninggalkan laki laki yang ia tabrak tadi bahkan tangan Arya masih terulur.

"Senyumnya seperti tidak asing, apa mungkin kita pernah bertemu? "Tanya arya dalam hati kecilnya seperti ia tidak asing dengan wajah dan senyum gadis tadi.

Bahkan Arya teteguh melihat wajah cantik gadis tadi seperti mengingatkan ia pada seseorang namun siapa?

Sedangkan Sheila harus cepat sampai ke tempat kerjanya dan ia malah menabrak laki laki, tubuhnya keras jadi ia yang terjatuh dan laki laki tadi tetap tegak saat ia melihat pancaran matanya seperti mengingatkan ia pada seseorang, namun ia tepis dan ia harus segerah sampai di tempat kerjanya kalau tidak ia mungkin harus mencari pekerjaan baru
Namun pertemuannya dengan laki laki tadi mengganggu pikirannya.

"Untunglah kau tidak telat walau hanya satu menit,"

"Ya untunglah saja, Tuhan masih bersamaku."ucap Sheila

"Hey! kalian kenapa malah bergosip, nampan itu tidak punya kaki untuk berjalan menuju pelangan yang sedang kelaparan!"

Hanya di balas anggukan kepala oleh Sheila dan senyum yang tulus.
Cukup indah cuaca hari ini walau banyak kendaraan yang menutupi jalan dan banyak asap, untunglah sekarang Arya sedang ada di dalam cafe yang tidak jauh dari apartemennya saat akan memesan ia melihat gadis yang menabraknya tadi di ada disini memakai seragam pelayan. Berarti dia bekerja disini dan ia tadi terburu buru karna masuk kerja ia segerah memesan dan yang mengangantar pesanannya adalah Sheila dan arah pandang mereka bertemu kedua kalinya

"Hay, kita bertemu kembali?"

"Ooh hay, maaf untuk tadi pagi aku sungguh tidak sengaja, "

"Tak apa santai saja."

"Baiklah, silahkan menikmati."kata Sheila dengan tersenyum dengan tulus

Lagi lagi senyum itu mengingatkan ia kepada seseorang namun siapa ia bahkan lupa untuk menanyakan siapa namanya siapa tau dia kenal

Ia lalu membuka ponselnya dia lupa memberi tau momnya bila dia sudah tiba di Indonesia dari kemarin malam.
Setelah memberitau ia mengecek keadaan kantor dan email yang masuk  dia mencermati dengan serius agar tidak ada kesalahan sedikit karna bisa berakibat fatal untuk perusahaannya.
Ia bahkan harus mempertimbangkan siapa saja yang akan menanam modal pada resort nya atau saham pada perusahaannya.

Setelah selesai ia membayar ke kasir dan pergi dari sana menuju apartemennya setelah itu ia akan ke rumah orang tuanya.  Bertemu dengan orang tuanya atau mungkin ia akan bertemu dengan ibunya saja, karna ayahnya masih bekerja di perusahaan karna adiknya bekerja di perusahaan cabang, bukan di pusat.
Dan setelah tiba di rumah orang tuanya ia bertemu dengan satpamnya, tukan kebun, dan pembantunya dan mereka masih mengenali wajahnya yang lebih dewasa dan berkarisma sedangkan wajah adiknya terlihat masih bocah di umurnya yang 21 tahun ya walau ia juga masih berkuliah di malam hari
Untunglah Arya termasuk siswa yang pintar jadi dia sudah lulus dengan nilai yang hampir sempurna

"Hallo mom,"

"Ya sayang?"jawab sebrang

"Mom dimana? "

"Kenapa sayang?"

"Bukankan aku sudah bila bila aku sudah sampai di Indonesia."

"Bentar yaa nak, ini lagi seru nanti mom telfon lagi oke sayang."

Seertinya mom tidak membuka pesan yang ku kirimkan tadi pagi ya sudahlah setelah pembantunya memberi tahunya bahwa ibunya sedang pergi sebentar ku yakin tidak mungkin sebentar, ibunya sedang bersama teman teman sosiallitanya.
Pasti akan pulang saat malam nanti atau ayahnya yang menjemput barulah ibunya pulang.
Arya berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai bawah karna Arya malas bila harus menaiki tangga, saat kecil jatuh dari sepeda lalu kakinya di  pasang gips, saat itulah kamarnya berada di bawah yang dulunya adalah kamar tamu ia memasuki kamarnya masih sama seperti tiga tahun lalu saat ia pergi dari rumah ini, ia membaringkan tubuhnya dan matanya tiba tiba mengantuk lalu ia memutuskan untuk tidur.

"Sayang bangun, ayo kita makan malam bersama?"bisikan lembut membangunkan Arya dari tidurnya ternyata yang membangunkan adalah ibunya dan ternyata sudah malam ia segerah bangun

"Mandi, lalu makan yaa?"kata ibunay

"Yes mom"ia segerah mengumpulkan energinya dan pergi ke kamar mandi di dalam kamarnya

Setelah ia melakukan ritual mandinya ia pergi menuju meja makan di sana hanya ada ibu dan ayahnya lalu dimana adiknya

"Hay mom, dad, dimana Arka?"

"Apa ia tidak bilang bila ia akan pulang telat malam ini, sepertinya ada pekerjaan yang banyak,"

"Baiklah, mari kita makan bersama." kata ayahnya

Seketika ruangan itu hanya di isi dengan suara dentingan alat makan karna ini tradisi keluarga mereka bila sedang makan tidak boleh berbicara.

Terimakasih yang sudah vote and komen

          •°   See you next time  °•

SheilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang