" Pengantin atau pengganti"

267 18 3
                                    

Jangan lupa vote and komen

Dua hari sebelum pernikahan semua masih berjalan seperti biasa semua sudah di atur gaun pernikahan,cincin pernikahan dan dekorasi
Acara besok Minggu di Gereja untuk pemberkatan dan sorenya resepsi pernikahan dan selesai

" Tidak terasa putri kecil ibu sudah besar bahkan akan menjadi milik orang lain ingatlah untuk selalu berbakti dan menghormati suamimu nanti walau kalian menikah atas dasar perjodohan,"kata ibu sambil mengusap rambutku karna aku sekarang sedang terbaring di pangkuan ibu

" Aku akan selalu menuruti perkataan dan perintah suamiku, aku akan belajar untuk mencintainya," kataku sambil menyembunyikan air mataku yang akan menetes

" Semoga pernikahan ini kekal sampai Tuhan yang memisahkan kalian,"

"Ku harap juga begitu ibu,"lirih Sheila

"Tapi yang paling utama dalam hubungan adalah saling percaya pertikaian atau masalah dalam rumah tangga itu bisa apa lagi perbedaan pendapat tapi kau harus mengalah walau -"

" Iya ibu aku akan menghormati dia dan menerima dia apa adanya " kataku langsung memeluk ibu

" Apapun yang terjadi aku masih tetap milik ibu," dan mereka pun saling memeluk sementara Sheila menyembunyikan air matanya yang menetes semakin deras namun ia menangis tanpa suara

Sehari sebelum pernikahan undangan sudah langsung disebar oleh kurir langsung karna mereka tidak mau repot dan juga sudah mencatat siapa saja yang datang dan mereka hanya punya satu salinan undangan dan mereka masih belum membukanya untuk melihat

"Akhirnya semuanya sudah selesai 99% hanya kurang persiapan pengantinnya besok" kata mama sambil merenggangkan kan otot tangannya di sofa

" Pasti mommy lelah harus mengurus ini seharian? "

"Sangat " kata mama sambil tersenyum lebar

" Arya kapan kamu menyusul, maaf ya Arka harus mendahului mu"

" Tidak apa mom, ku harap mereka bahagia"

"Dan semoga Arka tidak mengacaukan segalanya dan perkataannya kemarin hanya bualan saja" batin Arya

" Baiklah cepat tidur untuk besok agar energi kita terkumpul dan bisa bersenang senang untuk besok,"kata mama sambil berdiri dan berjalan menuju kamarnya

" Sebaiknya besok kau datang bersama dengan calon menantu mom okey boy" kata mom sebelum punggung menghilang di dinding

" Calon menantu heh bahkan gadis yang ku cintai akan segerah menjadi milik orang lain atau adik ku sendiri" kata Arya sambil tersenyum

Ia melihat undangan di meja lalu mengambilnya

" Undangan yang indah dan terkesan elegan" kata Arya sambil membolak-balik undangannya

Ia membuka bungkus dan melihat isinya di undangan tersebut tertera namanya dan Sheila
Arya bahkan mengucek matanya benar namanya bagai mana bisa apa mungkin Arka tapi semua sudah di atur oleh orang tuanya

" Bagaimana bisa ada masalah seperti ini" Arya menyugarkan kepalanya dan mengamati tulisan Sheila & Arya dengan tulisan latin yang elegan bewarna emas

Arya menelpon pencetak undangan dan memastikan tapi yang dikatakan benar nama mempelai laki lakinya adalah dirinya sendiri bahkan undangan sudah di cetak 500 dan sudah di sebarkan tidak mungkin ia revisi ulang waktunya tidak akan sempat

Mungkin ini adalah jalan yang Tuhan berikan atau mungkin takdirnya bersama dengan Sheila

Arya menelepon adiknya Arka namun ponselnya mati Arya mengendarai mobilnya segerah ke apartemen Arka tidak ada orang dan ia menuju ke kantor tapi kantor sudah tertutup Kata petugas keamanan Arka sudah pergi siang tadi dan tidak kembali

Arya coba menelponnya lagi namun ponselnya masih mati ia bahkan mengirim pesan puluhan kali namun tidak ada jawaban

" Sekarang apa lagi rencana mu Arka "

Arya yang kesal memukul stir kemudinya dan membuat klakson berbunyi

" Tidak ada cara lagi aku harus segerah membicarakan dengan mom"

Arya mengemudikan mobilnya pulang ke rumah orang tuanya

Orang tuanya membicarakan dan mencari jalan keluar agar permasalahan ini bisa di selesaikan

" Arka tadi sudah pulang dan ia ada di kamar namun sekarang tidak ada dan ia meninggalkan surat ini." kata mama menyerahkan surat itu

Arya yang membaca menjadi geram tapi ia merasa lega karna Arka tidak sampai menghancurkan gadis nya ia meninggalkan sebelum semuanya kacau

" Tidak ada cara lain lagi " kedua orang itu langsung memandang papa

" Apa maksudnya? " kata mama

" Arya yang harus menggantikan Arka di altar"

" Apa maksudnya, Arya hanya menjadi pengganti-"

"Aku tidak akan melakukan itu" potong Arya

"Pilihannya hanya ada dua kau menjadi pengganti atau pengantin."

"Baiklah, aku yang akan menjadi pengantin lagi pula di undangan sudah tertera namaku" mama terlihat kaget lalu langsung duduk di sofa

" Persiapkan dirimu untuk besok sebagai mempelai pria"

Papa langsung pergi meninggalkan ruang keluarga Arya mendekati mama yang terlihat shock

" Bagaimana bisa ini semua terjadi Arya "kata mama saat Arya duduk di sampingnya

" ini mungkin sudah takdir Tuhan ma" kata Arya memandang surat Arka

" Berjanjilah pada mom bila kau akan membahagiakan dia jangan tinggalkan dia apapun yang terjadi mom sungguh merasa bersalah dengan gadis itu" kata mama sambil memegang kedua rahang Arya dengan kedua tangannya

" Aku berjanji akan membahagiakan dia itu janjiku tak akan aku biarkan dia menangis bila dia menangis itu hanya tangis bahagia" mama langsung memeluk Arya dengan erat.



Makasih udah vote and komen
See you next time
Love you dear

Jangan lupa baca cerita baru aku yaa cek profil aku yang judulnya
"365 Day With Mafia Boss"
Jangan lupa vote and komen

SheilaWhere stories live. Discover now