Episode 2

1.1K 112 3
                                    

Hari ini, Irene bangun terlambat, lantaran ia tidak bisa tertidur setelah dikejutkan oleh kehadiran Wendy dalam mimpinya, ia sendiri bahkan tidak mengerti mengapa namja itu bisa masuk ke dalam mimpinya.

" Jeosonghabnida, non Irene. "

" Wae ? "

" Mobil ini tidak mau menyala, sepertinya rusak. "

" Lah ? Terus gimana ke kampusnya ? "

" . . . . "

" Ck, yauda pesan taksi saja. "

" Ne, non. "

Irene masuk ke dalam rumah dan menunggu drivernya memesankan taksi untuknya.

" Non. "

" Mwo ? Sudah datang ? "

" Uhm itu- "

Irene mengabaikan drivernya dan berjalan ke halaman rumahnya. Ia terkejut melihat sebuah mobil sedan yang cukup mewah berada di halaman rumahnya dan dengan seorang namja yang berdiri di samping mobil itu.

" Daripada naik taksi, nanti diculik, mending aku antar, sekalian mau ke tempat temanku. "

" Hih, mending gak usah ke kampus sekalian. "

" Yauda kalau gak mau. ", Wendy masuk ke mobil.

drrt .. drtt...

"Yeoboseyo. "

" Joohyun, eodi ? "

" A-aku masih-"

" Cepat ke kampus, apa kau lupa pagi ini ada rapat ? "

" .Ne appa. "

Irene terlihat begitu kesal dan ia berjalan cepat menghampiri mobil Wendy. Tanpa seizin Wendy, Irene membuka pintu mobil Wendy dan langsung duduk di kursi penumpang depan.

" Mwo ? Apa-apaan ini ? "

" Kau yang tadi menawarkan diri kan ? "

" Tapi kau sudah menolaknya. "

" Ani. Ppalli, aku harus rapat. "

Tentu saja Wendy heran dengan sikap Irene dan karena ia sudah menawarkan diri, maka ia mengantarkan Irene ke kampus. Di dalam perjalanan, keduanya hanya saling diam dan ini adalah hal yang paling tidak disukai Wendy ketika ia harus menahan dirinya untuk tidak berbicara.

Revel University

Irene turun begitu saja dari mobil Wendy dan lagi-lagi Wendy tidak memiliki kesempatan untuk berbicara karena Irene sudah menutup pintu mobil. Wendy hanya bisa menggelengkan kepalanya dan melajukan mobilnya. Sementara itu Irene terburu-buru masuk ke ruang rapat, ia bahkan tidak sempat meletakan tasnya di ruang kerja. Semua mata di ruangan itu tertuju pada Irene yang datang tanpa mengucapkan satu kata pun dan langsung duduk di kursinya. Para kepala bagian pun langsung memulai presentasi di hadapan Irene dengan suasana yang sangat hening.

" Daripada naik taksi, nanti diculik, mending aku antar, sekalian mau ke tempat temanku. "

" Hih, mending gak usah ke kampus sekalian. "

" Yauda kalau gak mau. "

Di tengah-tengah rapat, Irene teringat saat Wendy berada di depan rumahnya, ia tertangkap melamun oleh ayahnya sendiri yang berada di ruang rapat itu juga. Bae Yong Joon memperhatikan lamunan putri kesayangannya itu tampak berbeda dari lamunan biasanya.

Selesai rapat, Irene beranjak ke ruang kerjanya, namun di tengah-tengah koridor kampus, seorang namja menghentikan langkahnya dan itu membuat mood Irene rusak.

Who Wants To Be My HusbandWhere stories live. Discover now