Episode 14

749 89 11
                                    

[Jangan lupa lagu ballad favorite kalian di play disini, mungkin 2-3 lagu, biar puas-puasin dulu emosi dan nangisnya, biar nggak nangis pas puasa]


Mata ku terasa berat sekali pagi ini, aku terus mengusapnya sampai akhirnya aku menyadari jika aku tidak sedang berada di kamarku sendiri.

" Eodiga ? "

Tak ada seorangpun disini, hanya sebuah selimut yang masih berantakan di sebelahku. Aku tidak berhenti mengerjapkan mataku.

" Seungwan? "

Aku meraih ponselku dan entah dari kapan ponselku mati.

drrt ... drrt...

ting...ting....

drrt... drrt...

Semua notifikasi masuk begitu saja dan Wendy mendominasi semuanya.

Aku tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan, bahkan aku tidak tahu apa yang sudah terjadi semalam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan, bahkan aku tidak tahu apa yang sudah terjadi semalam. Aku bergegas merapikan diriku dan meninggalkan kamar ini. Saat aku berada di lobby, aku melihat mobil namja itu masih ada di sana.

" Seungwan? "

Aku berlari ke arah mobilnya dan mengetuk jendela mobilnya. Aku bisa melihat namja itu masih tertidur di sana.

" Seungwan. "

Dia membuka matanya dan terlihat begitu terkejut.

" Seungwan. ", aku masuk ke mobil dan dia masih terkejut.

" Joohyun ? Apa kau baik-baik saja ? "

" Ne. Wae ? "

" Aku tidak bisa menghubungimu semalam. "

" . . . . "

" Aku mengkhawatirkanmu ? Apa ada seseorang yang mengganggumu ? Aku akan menghubungi polisi. "

Aku bisa merasakan seberapa khawatir dirinya, sorot matanya tidak bisa berbohong.

" Mianhae, aku tidak bisa menjagamu. Harusnya aku melupakan semua aktivitasku dan memprioritaskanmu. "

" A-aniya, gwenchana, Seungwan, aku baik-baik saja. "

" . . . "

" Kajja, kita pulang. "

* * * * *

SM Townhouse

Baru beberapa saat mobil Wendy terparkir sempurna di depan rumahnya, seorang namja sudah menunggunya.

" Apa yang dilakukan appamu ? "

" Molla. "

Irene dan Wendy keluar dari mobil secara bersamaan. Keduanya juga berjalan ke arah namja paruh baya yang tidak lain, Bae Yoon Joon. Tatapan Bae Yoon Joon menjadi sangat tajam bahkan darah seorang terlihat mengalir begitu saja ke kepalanya.

Who Wants To Be My HusbandWhere stories live. Discover now