Episode 17

806 89 10
                                    

[Jika emosi mudah terpancing, silahkan kembali saat jam sudah buka, tapi kalau tetep mau baca, simpan emosinya dan luapkan saat buka puasa. Mari]




Irene tak berhenti menangis sekalipun saat ia melihat Wendy tersenyum, ia benar-benar merindukan namja itu.

" Apa semuanya baik-baik saja, Hyun ? "

Seperti hancur dari dalam, Irene merasakan sakit yang begitu hebat, bagaimana bisa ia mengatakan pada Wendy tentang rencana gila ayahnya dan foto-foto ancaman itu.

" Oh ya, jamkkanman. "

" . . . . "

" Joy-ah. "

Irene melihat yeoja tinggi itu berjalan ke arahnya.

" Wae, Wendy ? "

" Kenalkan, ini Irene. "

" Annyeonghaseyo, Joy ibnida. "

" Annyeonghaseyo, Irene ibnida. Kamsahamnida kau sudah merawat Wendy. "

" Ne, sudah menjadi tugasku. "

Semuanya terasa baik-baik saja antar Irene dan Joy, meski kini Joy tahu yeoja yang ada di hadapannya adalah yeoja yang akan menikah dengan namja yang seharusnya menjadi ayah untuk bayinya.

A Few Hours Later . . .

" Joohyun, kajja kita pulang, jika terlalu lama nanti appamu bisa curiga. ", bisik Mrs Bae.

Irene hanya bisa tertunduk dan ia mengikuti ucapan Mrs Bae.

" Seungwan, aku pulang dulu ya, nanti aku ke sini lagi. "

" Oh, ne. Aku akan selalu menunggumu. "

Irene memeluk Wendy sangat erat karena ia sendiri menyadari entah kapan ia bisa bertemu dengan Wendy lagi.

" Saranghae. "

" Nado, Joohyun-ah. "

Cup

Satu kecupan singkat Irene daratkan di pipi Wendy.

" Hyun. "

" Hmm ? "

" Tunggu sebentar lagi, semuanya akan kembali seperti semula, aku akan datang untuk membawamu. "

" Ne. Aku akan menunggu untuk hal itu. ", Irene mengusap pucuk kepala Wendy.

Irene berjalan ke arah Joy dan ia tersenyum kecil.

" Joy-ssi, bolehkah aku mendapatkan nomor ponselmu ? "

" Uhm, ne. "

Kedua yeoja itu bertukar nomor ponsel dan tentu tujuan Irene untuk menanyakan keadaan Wendy pada Joy.

" Gomawo. "

" Ne, Irene-ssi. "

Ketika Irene dan Mr Bae meninggalkan rumah keluarga Son, seorang namja bertubuh tegap datang ke halaman belakang menghampiri Joy dan Wendy.

" Annyeonghaseyo. "

Wendy tak asing dengan suara itu dan ekspresi wajahnya pun berubah.

" Annyeonghaseyo, apa ada yang bisa kubantu ? "

" Aniya, sebenarnya aku mencari Mr Son, tapi sepertinya tidak ada. Jadi aku kesini sekaligus ingin melihat keadaan Wendy. "

" Oh ne. ", Joy mempersilahkan namja itu duduk di samping Wendy.

Who Wants To Be My HusbandWhere stories live. Discover now