[Jika emosi mudah terpancing, silahkan kembali saat jam sudah buka, tapi kalau tetep mau baca, simpan emosinya dan luapkan saat buka puasa. Mari]
Irene tak berhenti menangis sekalipun saat ia melihat Wendy tersenyum, ia benar-benar merindukan namja itu.
" Apa semuanya baik-baik saja, Hyun ? "
Seperti hancur dari dalam, Irene merasakan sakit yang begitu hebat, bagaimana bisa ia mengatakan pada Wendy tentang rencana gila ayahnya dan foto-foto ancaman itu.
" Oh ya, jamkkanman. "
" . . . . "
" Joy-ah. "
Irene melihat yeoja tinggi itu berjalan ke arahnya.
" Wae, Wendy ? "
" Kenalkan, ini Irene. "
" Annyeonghaseyo, Joy ibnida. "
" Annyeonghaseyo, Irene ibnida. Kamsahamnida kau sudah merawat Wendy. "
" Ne, sudah menjadi tugasku. "
Semuanya terasa baik-baik saja antar Irene dan Joy, meski kini Joy tahu yeoja yang ada di hadapannya adalah yeoja yang akan menikah dengan namja yang seharusnya menjadi ayah untuk bayinya.
A Few Hours Later . . .
" Joohyun, kajja kita pulang, jika terlalu lama nanti appamu bisa curiga. ", bisik Mrs Bae.
Irene hanya bisa tertunduk dan ia mengikuti ucapan Mrs Bae.
" Seungwan, aku pulang dulu ya, nanti aku ke sini lagi. "
" Oh, ne. Aku akan selalu menunggumu. "
Irene memeluk Wendy sangat erat karena ia sendiri menyadari entah kapan ia bisa bertemu dengan Wendy lagi.
" Saranghae. "
" Nado, Joohyun-ah. "
Cup
Satu kecupan singkat Irene daratkan di pipi Wendy.
" Hyun. "
" Hmm ? "
" Tunggu sebentar lagi, semuanya akan kembali seperti semula, aku akan datang untuk membawamu. "
" Ne. Aku akan menunggu untuk hal itu. ", Irene mengusap pucuk kepala Wendy.
Irene berjalan ke arah Joy dan ia tersenyum kecil.
" Joy-ssi, bolehkah aku mendapatkan nomor ponselmu ? "
" Uhm, ne. "
Kedua yeoja itu bertukar nomor ponsel dan tentu tujuan Irene untuk menanyakan keadaan Wendy pada Joy.
" Gomawo. "
" Ne, Irene-ssi. "
Ketika Irene dan Mr Bae meninggalkan rumah keluarga Son, seorang namja bertubuh tegap datang ke halaman belakang menghampiri Joy dan Wendy.
" Annyeonghaseyo. "
Wendy tak asing dengan suara itu dan ekspresi wajahnya pun berubah.
" Annyeonghaseyo, apa ada yang bisa kubantu ? "
" Aniya, sebenarnya aku mencari Mr Son, tapi sepertinya tidak ada. Jadi aku kesini sekaligus ingin melihat keadaan Wendy. "
" Oh ne. ", Joy mempersilahkan namja itu duduk di samping Wendy.
YOU ARE READING
Who Wants To Be My Husband
FanfictionMemiliki wajah sempurna membuat Irene kesulitan mencari pendamping hidup. Semua namja yang datang padanya dianggap tidak memiliki standar yang sudah Ia tentukan sejak awal. Bisakah Irene menemukan namja yang tepat ? a) Bisa b) Call a friend c) Tungg...