Episode 6

828 98 7
                                    

Setelah dua hari berada di rumah sakit, akhirnya aku bisa kembali ke rumah ditemani eomma. Baru masuk di gerbang komplek, aku melihat namja itu sedang menaiki tangga untuk memasang lampu di teras rumahnya. Aku mencoba untuk tidak melihat ke arahnya agar eomma tidak bertindak yang aneh-aneh.

" Eomma, sepertinya kau bisa langsung pulang saja, aku akan istirahat lagi. "

" Kau baik-baik saja ? "

" Ne. "

" Baiklah. "

Pulanglah, eomma ....

" Ya! Bu rektor, sudah pulang ? "

" Bukankah dia namja yang mengantarmu ke rumah sakit, Joohyun ? "

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Bukankah dia namja yang mengantarmu ke rumah sakit, Joohyun ? "

" N-ne, eomma. "

Tanpa aba-aba, eomma langsung keluar dari mobil dan menghampiri namja bawel itu.

" Annyeonghaseyo, Wendy. "

" Eoh ? A-annyeong", namja itu kehilangan kesimbangannya dan hampir terjatuh dari tangga, "jeosonghabnida, annyeonghaseyo, Mrs Bae. ", namja itu turun dari tangga dengan senyuman di wajahnya.

" Aku ingin mengucapkan terima kasih karena kau sudah mengantar Joohyun ke rumah sakit waktu itu. "

" Ne, Mrs Bae. "

" Uhm, Wendy, apa kau masih sendiri ? "

Aigo, eomma !!!!!!

" Ne, Mrs Bae. "

" Ah, kalau begitu sama dengan Joohyun. "

" Tentu beda, Mrs Bae, Irene kan banyak yang deketin. "

" Ah nggak juga, Joohyun masih sendiri kok. "

Duh! Rumpi banget jadi emak ....

" Kalau begitu, ku titipkan Joohyun padamu ya, tolong bantu dia jika dia kesulitan. "

" Ne, Mrs Bae. "

" Sampai jumpa, Wendy. "

" Ne, sehat selalu, Mrs Bae. "

Eomma berjalan ke arah ku bersamaan dengan namja itu yang berjalan di belakang eomma. Kami berdua sama-sama menunggu sampai eomma keluar dari komplek dan aku melihat namja ini melambaikan tangan ke mobil eomma.

" Ya! Ish! Ish! Ish!", aku melampiaskan seluruh rasa kesalku kepadanya.

" Aduh, sakit, Rene. "

" Ish!!! ", aku benar-benar tidak peduli.

" Ya! "

Aku tak sengaja mendorongnya dan dia menarik tanganku ikut bersamanya.

brugh . . .

Benar-benar sesuatu yang sama sekali tidak pernah ku bayangkan bahkan ku inginkan. Aku berada tepat di atas tubuh namja ini, bahkan aku bisa melihat warna matanya yang sangat indah itu. Semua terasa hening, yang ribut hanyalah detak jantung ini, entah milik siapa, yang jelas terasa sangat kencang sekali.

Who Wants To Be My HusbandWhere stories live. Discover now