Episode 8

799 92 1
                                    

" Would you be my girlfriend ? "

" Wendy..... "

Irene masih terus menatap Wendy yang sedang menunggu jawabannya. Jauh di dalam diri Wendy, ia sudah siap menerima semua jawaban Irene karena baginya ini adalah hal ternekat yang pernah ia lakukan.

" Irene ? Would you ? "

" Ne, Wendy. "

Seperti tersiram air panas, wajah wendy memerah bahkan benar-benar terasa panas.

" Jinjja ?! "

" Ne. "

Wendy memejamkan matanya dan dia bertingkah seperti gemas dengan dirinya sendiri. Irene yang melihat tingkah Wendy begitu menggemaskan pun hanya bisa tersenyum dan sebenarnya ia sedang menahan rasa malu pada dirinya sendiri.

On The Way To Home . . .

Selama perjalan pulang ke rumah, keduanya tidak melepaskan genggaman tangan mereka dan terlihat sangat lucu karena keduanya masih malu-malu.

" Ternyata kau berbeda saat kau sudah memiliki yeojachingu. "

" W-wae ? "

" Kau tidak segenit biasanya. "

" Ya, aku sudah katakan padamu, aku tidak genit. "

" Tapi dulu kau genit. "

" Itu kan cuma biar kau melihat ke arahku dan memperhatikanku. "

" Cih, menyesal pernah memperhatikanmu. "

" Menyesal ya pernah bilang aku hantu ? "

" Huh ?! "

Wendy hanya bisa tersenyum sambil menaikan satu alisnya saat ia melihat wajah terkejut Irene yang seolah tertangkap basah pernah mengatakan Wendy adalah hantu.

" Emang hantu ada yang ganteng, Rene ? "

" Ada. "

" Nugu ? ", Wendy terhenti dan ia melihat ke arah Irene.

" Kau. "

Lagi-lagi, Irene berhasil membuat wajah Wendy memerah bahkan benar-benar menjadi salah tingkah.

" Baru ya berarti. "

" Apanya baru ? "

" Ada hantu pacaran sama malaikat. "

" Ya! "

Keduanya mulai bercanda sepanjang jalan sampai ke rumah mereka dan tanpa sepengetahuan mereka, bibi dan driver pribadi Irene sedang memperhatikan keduanya dari jendela ruang tamu.

" Aigo, pacarankan tuh berdua. "

" Akhirnya, doaku menjadi kenyataan. "

" Yang satu ganteng, baik, yang satu cantik, baik juga, duh cocok pas mantap. "

" Nggak sabar nunggu mereka nikah. "

" Baru juga pacaran udah disuruh nikah aja. "

Sesampainya di depan rumah, perlahan Irene melepaskan genggaman tangan Wendy namun Wendy refleks meraih kembali jari-jari mungil Irene dan membuat Irene terkejut.

" Sudah sampai ya ? ", pertanyaan polos itu keluar dari Wendy.

" Memangnya kita jalan sejauh apa tadi ? "

Wendy menganggukan kepalanya pelan bersamaan dengan ia melepaskan genggaman tangannya. Rasa peka Irene seperti muncul kembali, ia mengerti jika Wendy masih ingin menghabiskan waktu bersamanya.

Who Wants To Be My HusbandWhere stories live. Discover now