Annoying guy

1.7K 66 6
                                    

Aku merasakan tepukan pelan di pipiku. Perlahan aku membuka mata. Aku terjengkang kebelakang melihat wajah laki-laki muda yang sangat dekat dengan wajahku. Aku terkejut, Gallen sangat dekat denganku dan.. Aku lupa sudah berapa lama aku tertidur.

"Jauhkan wajahmu!" pekikku. Gallen terkekeh sekilas kemudian memundurkan wajahnya.

"Kau yakin tidak ingin keluar?"

Seketika aku mengedarkan pandangan ke luar jendela mobil yang gelap ini, yang ternyata sudah berhenti. Percuma, aku tidak tahu dimana saat ini aku berada. Tapi.. Aku waspada karena yang kulihat adalah bangunan bertingkat, yakni sebuah hotel berbintang. Dan sekarang aku hanya berdua di dalam mobil bersama Gallen. Ini... bahaya. Akan ada banyak  media yang menangkapku dengan berita memalukan nantinya dengan laki-laki ini.

"Dimana?" tanyaku meskipun sudah tau aku sedang berada di lobi hotel sekarang.

"Kau tidak bisa membaca icon bangunan ini?" tanya Gallen mengangkat kedua alisnya.

"Aku tau ini hotel, tapi kenapa kau membawaku kemari?" tanyaku padanya.

Aku semakin gusar melihat gayanya yang santai tapi tak terbaca, hingga pikiranku berada di satu titik. "Atau jangan-jangan... kau ingin berbuat macam-macam padaku?! Benar kan?! Hey dengarkan aku Tuan muda terhormat! Aku masih memiliki harga diri! Kau kira aku luluh begitu denganmu, tidak akan! Masalah kamera, lupakan. Aku tidak akan meminta ganti rugi padamu lagi, dan sekarang aku akan pergi dari sini sebelum banyak media yang memberitakan tidak benar. Aku pergi, semoga kita tidak bertemu lagi." cercahku menggebu.

It's okay kameraku rusak dan itu lebih baik daripada diriku yang rusak. Dan mungkin saja laki-laki ini menganggap bahwa aku bisa dibayar. Dirty mind!

Aku menarik handle pintu mobil dan akan keluar tetapi ia menggapai pintunya dan menutupnya  kembali. "Aku sangat menyayangkan keperjakaanku." katanya vulgar.

Aku menggeram. Sok sekali dia. "Kau...!! Seharusnya kau tak berkata seperti itu."

"Benar. Tak seharusnya aku berkata seperti itu karena kau yang memulai, Nona!" balas Gallen.

Aku berdecak, "Fine, aku akan pergi." aku segera membuka pintu mobil tapi tindakanku urung ketika sudah banyak wartawan yang mengerumuni mobil ini.

"Kenapa?" Suara Gallen terdengar mengejek

"Banyak wartawan." cicitku.

Tentu saja aku tidak ingin mengambil resiko merugikan dengan aktor ini. Selain mencemari nama baik juga tidak bagus untuk content youtubeku nanti. Untung saja kaca mobil ini gelap, sehingga yang diluar tidak akan bisa melihat yang di dalam.

"Sekarang turunlah!" pintanya.

"Tidak!"

"Turun!"

"Tidak!"

"Turun atau aku akan menggendongmu seperti tadi?"

Aku menghela nafas gusar. Dengan aku turun, mungkin aku bisa kabur dan menghindari media. Tanganku bergerak membuka pintu mobil lagi, tapi tak kunjung terbuka. Aku kesal! Sepertinya dia mempermainkanku.

Annoying But Sexy Guy With Me - Robert SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang