Anything

1.1K 63 8
                                    

"Sonya, come on! Kenapa kau jadi pendiam seperti ini?" cecar Gallen karena Sonya tak menanggapi ucapannya.

Sedangkan yang diajak bicara sibuk memperhatikan pemandangan luar melalui jendela balkon kamar hotelnya dalam diam.

"Astaga! Kucing betina ini jadi sangat pendiam sekarang." gumam Gallen pada dirinya sendiri.

"Hey, what's wrong with you?" tanya Gallen lagi, frustasi karena Sonya tak kunjung menanggapinya sejak pagi tadi.

"Katakan apa saja yang kau inginkan, aku akan mengabulkannya." putus Gallen akhirnya.

"Return." Sonya akhirnya buka suara.

Gallen terdiam sejenak, bagaimana bisa mereka pulang jika projek filmnya di kota ini saja belum sepenuhnya selesai. Ia menghela nafas, merogoh saku celana triningnya guna mengambil ponsel untuk menghubungi seseorang.

"Siapkan penerbangan untuk kembali ke Sao Paulo sekarang juga."

Mendengar ucapan Gallen, Sonya langsung menatap laki-laki itu. Benar, Gallen menuruti permintaannya. Baiklah, dengan senang hati Sonya bangkit dan segera mengemasi barang-barangnya, Gallen menatap Sonya kebingungan.

"Aku tidak mengerti ada apa dengan dirimu. Baru kemarin kau mengatakan I love you padaku dan sekarang kau jadi aneh seperti ini." ujar Gallen sebelum memasuki kamarnya sendiri.

Sonya mengangkat wajahnya ketika dirinya sibuk memasukan barang-barang dalam kopernya.

Aku mengatakannya? Sonya bertanya pada dirinya sendiri.

*****

Perjalanan dari kota Salvador menuju Sao Paulo membutuhkan waktu 48 jam lamanya, jadi sangat tidak mungkin dalam waktu dua hari Gallen hanya diam di atas awan bersama gadis patung seperti Sonya saat ini.

Hampir setengah hari berada di pesawat pribadi milik keluarga Robert, Sonya tetap bergeming. Gadis itu merasa bimbang dengan hatinya selama bersama Gallen.

Ia tidak bisa meneruskan kontrak hubungan ini. Jika ia tetap melanjutkan maka akan berdampak buruk untuk hatinya sendiri sedangkan ia tidak bisa menerima Gallen karena suatu hal yang benar-benar fatal yang berhubungan dengan keluarga dan masa lalunya.

Gallen pun begitu, dalam duduknya ia sibuk berpikir, mengapa Sonya berubah menjadi pendiam seperti ini? Mana gadis macan yang sangat cerewet dan galak yang ia kenal? Padahal Gallen suka melihat Sonya marah dan membangkang, gadis itu terlihat sangat menggemaskan.

Setelah lama berpikir Gallen bangkit dari duduknya dan mencoba menghampiri Sonya yang sedang beristirahat di kamar pribadinya dalam pesawat itu.

"Sebenarnya apa yang kau inginkan dariku?" kata Sonya begitu Gallen menggeser pintu kamarnya.

Gallen terdiam di ambang pintu, memperhatikan Sonya yang duduk di atas ranjang dengan pandangan kosong. Gadis itu bertanya, tapi ia harus menjawab apa? Bahkan dirinya pun tidak tau apa tujuannya membuat sebuah hubungan kontrak dengan Sonya.

Ah ia ingat! Ia membutuhkan Sonya sebagai perlindungan dirinya dari seseorang, lalu Ia juga tertarik pada gadis ini, tidak lebih. Pertemuan mereka memang klise, entah mengapa Gallen malah menjadikannya sebagai momen.

"Kenapa kau tiba-tiba menanyakan itu? Kita sudah sepakat." tanya balik Gallen.

"Apa kau pikir aku wanita bayaran?" timpal Sonya menatap Gallen intens.

Annoying But Sexy Guy With Me - Robert SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang