Sick moment

1.1K 60 12
                                    

Galleno terkekeh melihat Soy yang menutup rapat matanya ketika ia beradegan panas dengan lawan mainnya. Tidak panas-panas banget sih, hanya spoiler saja.

Laki-laki itu berjalan mendekat kearah Soy begitu menyelesaikan take scene tersebut. Dikecupnya pelan bibir dan dahi Soy membuat semua wanita yang berada di lokasi merasa iri.

"Sialan! Kau selalu mencuri kesempatan." Pekik Soy.

Gallen tertawa. "Kenapa kau menutup mata? Kau bukan anak kecil yang tidak boleh melihat adegan dewasa."

"Aku hanya sukar melihatnya." Elak Soy.

"Ku kira kau cemburu." Gallen duduk di samping Soy dan meneguk minumannya.

"Heh! Tidak mungkin."

"Mungkin saja. Tapi kau harus menerima hal itu karena aku bintang film." Katanya sombong.

"Kenapa kau sombong sekali tidak seperti ayahmu?!" Kesal Soy. Berada di dekat Gallen lama-lama bisa membuatnya pusing dengan segala kelebihan yang dimiliki lelaki itu.

"Ah, kau mengenal ayahku? Hati-hati dengan istrinya. Dia sangat galak." Balas Gallen.

"Nyonya Jadyn baik. Sepertinya kau bukan anak mereka. Sifatmu tidak menurun sama sekali."

Gallen menyunggingkan senyumnya, "Kau sangat mengenalku rupanya."

"Sudahlah aku ingin pulang." Soy bergerak berdiri dan langsung memegangi kepalanya yang terasa pening.

"Jangan pura-pura, aku tau kau ingin menghasutku dengan sakit tidak nyatamu itu." Gallen berkata seraya meneguk wine-nya.

"Belum waktunya pulang, tunggu saja disini." Kemudian berlalu untuk take scene adegan ke 6.

Soy kembali duduk di tempatnya masih dengan keadaan pusing. Matanya yang sedari tadi tertutup untuk menghilangkan rasa pening, perlahan terbuka menyaksikan Gallen yang beradu peran bersama banyak wanita di sana.

Dirasa sudah beberapa jam pusingnya tak kunjung hilang, Soy memutuskan pergi ke toilet sembari menunggu Gallen menyelesaikan syutingnya.

Jalannya masih tertatih, pusing di kepalanya semakin berat, entah apa yang menyebabkan sehingga ia sampai seperti orang mabuk Vodka.

*****

"Bagaimana untuk brand ambassador produk barumu, Ax?" Tanya Rilley kepada Axell yang sedang berkutat pada layar laptop di ruang kerja mansion-nya.

"Tanyakan pada adikmu." Balas Axell tak mengindahkan pandangannya.

"Oh ayolah, ceritakan sedikit saja padaku. Ada apa ini? Kenapa launching-nya ditunda 4 bulan lagi? Banyak yang bertanya-tanya soal ini." Paksa Rilley.

"Dia seakan mempermainkan ku."

"Kau seperti baru mengenalnya saja, Ax! Dia memang seperti itu. Mempermainkan kepentingan kita bersama dan menikmati permainan itu sendiri." Jawab Rilley sembari membersihkan kuku-kukunya yang bercat mahal itu.

"So, apa mainan barunya kali ini?"

Axell menutup laptopnya, menyatukan tangan depan dada. Kemudian matanya beralih pada televisi yang masih saja menayangkan tentang adiknya dan Soy, gadis youtuber dari new york.

Rilley mengikuti arah mata Axell, lalu mengangguk mengerti. "Dia?"

"Seperti yang kau lihat." Jawab Axell.

Annoying But Sexy Guy With Me - Robert SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang