Flashback beberapa menit yang lalu.
Juliet berjalan ke lobi sekolah. Ketika sudah melihat mobilnya menunggunya, Juliet langsung masuk ke dalam mobil. Tapi ia kaget ketika di dalam mobil itu ada ayahnya duduk di kursi penumpang belakang.
"Ayah? Kenapa ayah ikut menjemput aku?" tanya Juliet kaget. Setelah itu mobil mulai berjalan keluar area sekolahnya.
"Aku hanya merindukan anak perempuanku. Beberapa saat ini aku jarang mengobrol denganmu. Aku kebetulan memang akan pergi ke suatu tempat, jadi aku pikir kenapa tidak mengobrol denganmu selama perjalanan," ucap Nilliam sambil tersenyum hangat.
Juliet juga merindukan ayahnya. Ayahnya adalah workaholic, dia biasanya pulang jam dua belas malam. Tapi sepertinya karena ibu Juliet pingsan, hari ini ayahnya kerja di rumah.
"Oh? Kau akan kemana?" tanya Juliet.
"Aku akan menemui Gonzalez," jawab Nilliam. Juliet mengangkat alisnya ketika mendengar nama ayah Nick disebut. Juliet tahu ia seharusnya tidak heran mengingat keduanya memang cukup dekat. Tetapi Juliet mau tidak mau penasaran. Walaupun seperti itu, Juliet tidak menanyakannya, melainkan dia berkata.
"Apa aku boleh ikut?" tanya Juliet.
"Ini hanya sebentar. Bagaimana kau nanti menunggu di kafe di lobi Richards Building?" tanya Nilliam. Juliet cemberut tapi akhirnya dia setuju.
"Tuan, sepertinya perlu mengisi bahan bakar dulu," ucap sopir tiba-tiba.
"Iya tidak apa-apa," jawab Nilliam. Akhirnya mereka ke POM bensin dulu sebelum pergi ke Richards Building.
***
Juliet dan Nilliam memasuki lobi Richards Building.
"Kau tunggu di kafe saja," seru Nilliam. Juliet mengangguk. Nilliam segera berjalan menuju lift. Setelah melihat ayahnya sudah masuk lift. Juliet menunggu sekitar sepuluh menit sebelum masuk lift juga. Jika ayahnya pikir Juliet akan menjadi anak baik menunggu di kafe, oh tidak akan.
Juliet tidak akan kehilangan kesempatan untuk bertemu Gonzalez. Saat ini ia tidak bisa bebas keluar masuk rumah Nick. Tidak saat mereka masih pura-pura putus. Yang artinya, saat ini, inilah satu-satunya kesempatannya untuk berbicara dengan Gonzalez.
Tidak lama kemudian pintu lift terbuka. Juliet langsung berjalan menuju meja resepsionis. Wanita yang menjaga di resepsionis melihatnya dan sepertinya mengingat Juliet.
"Ms. Walton? Tadi Mr. Walton dan tuan muda, baru saja masuk ke ruang tunggu, apakah anda juga ingin ke ruang tunggu?" tanya wanita itu. Tuan muda? Apa Nick juga di sini? Juliet dengan cepat menganggukan kepalanya.
"Boleh," jawab Juliet. Wanita resepsionis itu langsung mengantar Juliet ke ruang tunggu. Ketika wanita resepsionis itu ingin mengentukkan pintu untuk Juliet. Juliet menahannya.
"Tidak perlu, aku saja. Dan itu saja, terima kasih," ucap Juliet ramah. Wanita resepsionis itu menunduk sedikit sebelum pergi.
Juliet membuka pintu dengan perlahan, pasti pintu ini sangat mahal, karena tidak mengeluarkan suara sedikit pun ketika Juliet membukanya. Tapi Juliet menahan dorongannya ke pintu ketika mendengar ucapan Nick.
"Kau berbohong, Mr. Walton," ucap Nick. Juliet jadi sangat penasaran sekarang.
Apa yang sedang mereka bicarakan? Batin Juliet.
"Berbohong tentang apa, maksudmu?" tanya Nilliam.
"Tentang kau tidak tahu kalau aku dan Juliet sudah putus. Tentu saja kau tahu, bukan? Mengingat kau yang ingin aku putus dengan putrimu. Jangan berpura pura lagi, Mr. Walton. Calix Dubois adalah bawahanmu, sesungguhnya ketuanya adalah kau. Tapi mengingat kau tidak bisa tampil sebagai ketua mafia, kau memperkerjakan bawahanmu untuk menggantikanmu," ucap Nick serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Bee Vs Bad Boy (2023 Ver.)
Teen FictionSUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA SELURUH INDONESIA (Tapi masih Completed di Wattpad) Julieta Walton, sering dikenal dengan sebutan Queen Bee ke mana pun dia pergi. Dengan wajah bak model, sikap yang berani, dan berasal dari keluarga kaya, dia pun selalu m...