0.5

32K 7.6K 6.9K
                                    

"Hai Taehyun! Mau kuliah, ya?"

Sapaan seorang Sanha yang baru hendak masuk ke mobilnya membuat Taehyun tersenyum lalu mengangguk.

"Iya, lo juga?"

Sanha ikut mengangguk. "Gue sama Soobin mau berangkat nih, mau bareng?" Tawarnya.

"Maaf ya, hari ini gue bareng Kai sama Kak Yeonjun. Makasih tawarannya, Kak Sanha."

"Gak apa-apa, kita duluan ya!"

Sanha pun masuk ke dalam mobilnya. Lalu keluar lah Soobin dari dalam rumah. Pemuda tinggi itu melirik Taehyun sekilas, kemudian masuk ke dalam mobilnya.

Taehyun menundukkan kepala, keberadaan Soobin benar-benar membuat memori lama terulang kembali.

Tidak semudah itu melupakan kejadian menyeramkan dua tahun yang lalu. Semakin berusaha untuk dilupakan, maka semakin terus teringat memori tersebut.

Ah, Taehyun jadi ingin menangis lagi.

"Lo ngapain di situ?"

Yeonjun yang baru keluar dari kosan sambil mengunyah permen karet bertanya. Habisnya dia heran, kenapa Taehyun ada di pinggir jalan? Kalau kursi rodanya tiba-tiba jalan kan tidak lucu.

"Cuma nikmatin suasana pagi aja," jawab Taehyun berusaha ceria, padahal dalam hatinya terasa sesak sekali.

"Ohh. Jangan terlalu di pinggir kayak gitu, nanti kalo─TAEHYUN!"

Taehyun kaget ketika ada yang menarik kursi rodanya untuk mundur. Tepat setelah itu, sebuah mobil melaju kencang melewatinya, mobil sedan hitam itu benar-benar cepat!

Hampir saja dirinya tertabrak kalau tidak ada yang menarik kursi rodanya untuk mundur ke belakang.

"Astaga, lo gak apa-apa?" Tanya Yeonjun panik seraya menghampirinya.

"Gue gak apa-apa. Untung ada Kak Jungkook, makasih ya, kak."

Jeon Jungkook, kakak tingkat mereka dari fakultas bahasa dan sastra Inggris tersebut tersenyum menunjukkan gigi putihnya.

"Sama-sama, lain kali hati-hati ya. Jangan bengong dan pikirin hal buruk, masih pagi loh," balas Jungkook ramah seperti biasanya.

Yeonjun benar-benar berterima kasih pada pemuda itu. Jungkook yang merupakan tetangga sebelah kiri kosannya banyak membantu mereka. Entah itu dari segi menjaga Taehyun sampai menjadi dosen pembimbing dadakan untuk Taehyun dan Kai yang kebetulan satu fakultas dengannya.

"Gue duluan ya, gue ditungguin sama dosen gue," pamit Jungkook.

"Hati-hati di jalan, kak."

Setelah itu, Jungkook berjalan kaki meninggalkan keduanya. Dia memang suka berjalan kaki, katanya sekalian olahraga pagi. Pantas saja proporsi tubuhnya bagus.

"Kak Jungkook baik banget ya," ujar Kai sembari menghampiri kedua temannya. "Gak salah banyak perempuan yang suka sama dia, bahkan sampe rela putus sama pacarnya."

"Dia keren, dia bisa apa aja. Pinter, bagus dalam musik dan olahraga, baik orangnya, suka main sama anak kecil, siapa yang gak bakal suka coba?"

Taehyun mengangguk membenarkan perkataan Yeonjun. "Bener, andaikan dia kakak gue..."

"Halah, bukan kakak adek aja muka kalian mirip," celetuk Kai.

"Iya sih..."

"Ayo berangkat, takut telat," ajak Yeonjun, lalu mendorong kursi roda Taehyun dan berjalan menuju kampus mereka.









































The Phone 2 | TXT ✓Where stories live. Discover now