1.4

28.2K 7.4K 5.3K
                                    

Taehyun menghela nafas, lalu membuka lemari dan mengeluarkan sebuah benda logam berbentuk panjang.

Sejenak dia terdiam, memandangi benda itu dengan perasaan tercampur aduk, sebelum menyibakkan kain yang menutupinya.

Benda tersebut mengkilat akibat terkena pantulan sinar lampu, membuatnya semakin terlihat bagus.

Inilah benda yang selama ini Taehyun sembunyikan, benda hasil ciptaannya sendiri yang awalnya untuk main-main saja.

Lebih tepatnya, hasil ciptaannya bersama Beomgyu, yang tak pernah disangka akan berguna untuk dirinya saat ini.

Mulai sekarang, Taehyun akan menggunakan benda itu, untuk membuktikan kalau dia bukanlah Taehyun yang lemah seperti yang orang lain katakan.











































Jungkook turun dari mobilnya. Sesaat dia terdiam melihat Yeonjun, Soobin, Kai, dan adiknya Beomgyu menatapnya seolah-olah dia adalah artis papan atas.

"Ini ada apa ya? Tumben kalian kumpul di rumah gue," heran Jungkook sambil menutup pintu mobilnya.

"Lo gak jadi ke Daegu, kak?" Beomgyu balas bertanya dengan heran, Jungkook menggeleng membalasnya.

"Dosen tiba-tiba nelpon dan suruh gue kumpulin tugas. By the way, kalian lagi ngapain?"

Dengan santainya Beomgyu menjawab, "gibahin lo."

Kai si pembuka topik mengenai Jungkook langsung menggelengkan kepala panik. "Gak kok, kita lagi mencoba saling kenal lebih dalam lagi."

Mendengar itu, tentu saja membuat Yeonjun berdecak malas dan Soobin pura-pura tak mendengar.

"Oh, oke. Jangan berisik ya, takut dimarahin tetangga," pesan Jungkook sebelum masuk ke dalam rumah untuk mengambil tugas yang dimaksud oleh dosennya.

Setelah memastikan Jungkook sudah masuk ke dalam, Yeonjun menarik lengan Kai, membawanya ke mobil. Sepertinya Yeonjun ingin membawa Kai ke kantor polisi untuk menanyakan perihal Yoongi lebih lanjut.

Soobin yang ditinggal berdua dengan Beomgyu hanya bisa diam, sebelum akhirnya Beomgyu bersuara dengan sarkas.

"Ohh, jadi lo lagi akting, ya?" Beomyu menyunggingkan senyum sinis. "Gak nyangka gue, lo masuk ke kosan orang tanpa izin dan pura-pura gak tau."

Soobin terkesiap. "Jangan asal ngomong," bantahnya cepat.

"Gue punya bukti, gue videoin lo lagi berusaha masuk lewat jendela salah satu kamar beberapa hari yang lalu. Lo ngapain?"

Soobin melirik kesana kemari lalu mendekat ke Beomgyu dan berbisik, "lo jangan pernah kasih tau hal itu ke siapapun sebelum gue sendiri yang ngaku."

Beomgyu mengangkat sebelah alisnya. "Kenapa? Lo punya niat terselubung dari berteman sama mereka? Berarti lo gak tulus, dong."

"Lo boleh bilang kayak gitu, tapi gue gak yakin lo bakal diterima sama mereka," balas Soobin, membuat Beomgyu heran.

"Kenapa?"

"Lo sama persis sama temen mereka yang merupakan psikopat yang kabur dari rumah sakit jiwa. Mereka pasti bakal curiga sama lo."

"Wah, gak punya kaca, kak? Muka lo juga sama kayak temen mereka, loh."

"Tapi gue dan temen mereka beda, gue Yoon Soobin."

"Kalo gitu gue juga beda, gue Jeon Beomgyu, bukan Choi Beomgyu."

Mata Soobin memicing curiga ke arah Beomgyu. "Dari mana lo tau soal Choi Beomgyu?"

Jeon Beomgyu tertawa remeh, lalu memasukkan kedua tangannya ke dalam kantung celana sambil berkata.

"Gue sama kayak lo, yang bisa ngerasain sesuatu dari benda. Bedanya, kemampuan gue lebih tinggi dari lo, karena lo gak bisa kan ngeliat kejadiannya?"

Asik dah kita punya dua cenayang.g




















































"Dokter Seokjin."

Seokjin yang sedang fokus dengan berkas-berkas rumah sakit mendongak ke arah Wooyoung yang datang ke ruangannya.

Dia mengernyit heran, raut wajah Wooyoung benar-benar serius dan cemas.

"Kamu balik ke ruangan kamu, itu jahitan lukanya masih basah," suruh Seokjin datar karena Wooyoung terlalu bandel.

"Nanti dijahit lagi kan bisa, dok."

Wooyoung menanggapinya dengan candaan, sebelum duduk di hadapan Seokjin.

"Kamu ada perlu apa? Jangan bilang kamu mau pinjem hp saya lagi setelah kamu curi?" Tanya Seokjin seraya kembali fokus dengan berkasnya.

"Emang, ehe."

Seokjin melepas kacamata bulatnya lalu memijat pangkal hidungnya, berusaha sabar.

"Buat apa?"

"Saya jadi keinget iklan bank deh, yang lagunya 'buat apa~ susah, bikin jadi~mudah."

"Saya serius, Wooyoung."

Wooyoung terkekeh sesaat, lalu wajahnya berubah serius dalam waktu sekejap.

"Pak Yoongi kabur dari penjara, anggota tim saya menduga dia kabur dibantu oleh seseorang."



BRAK



"APA?!" Seru Seokjin terkejut sambil menggebrak meja.

"Saya mau bilang ke Yeonjun untuk selidiki soal ini, saya lupa kasih tau dia."

Seokjin mengusak rambutnya, dia terlihat cemas. "Itu orang kok bisa kabur kayak dulu, ya? Mana gak ketauan."

"Kayak dulu?"

Suara Wooyoung terdengar bertanya-tanya, membuat Seokjin menghela nafas lalu menatapnya serius.

"Dulu saya dan teman-teman saya pernah mengalami hal serupa seperti Yeonjun dan empat temannya. Kami terpecah belah dan dua dari kita bertujuh gak pernah bertemu lagi, mereka berhasil kehasut sama penelpon asing itu."

"Pelakunya Kak Taehyung, ya?" Duga Wooyoung.

"Lebih tepatnya, Taehyung dan Yoongi. Lalu mereka berdua berhasil kabur dan memalsukan identitas mereka di Daegu sehingga mereka gak ditangkap polisi."

"Tapi saya dengar dari Yeonjun, katanya ada satu orang lagi yang dia curigai dan dia teman dekat Kak Taehyung, namanya Jeon Jungkook."

"Bukan teman, lebih tepatnya kembaran Taehyung yang sudah lama dipisahkan akibat perceraian kedua orang tuanya," ucap Seokjin mengoreksi.

"Hah?! Yang bener?"

"Muka saya kurang serius apa gimana?" Sinis Seokjin.

"Habisnya saya kaget, dok. Kok bisa, sih?"

"Cuma saya, Yoongi, dan teman kami yang bernama Jimin yang tahu soal ini."

"Teman anda yang bernama Jimin tinggal dimana?"

Seokjin mengedikkan pundak tanda tak tahu. "Kita lost contact, kayaknya dia sengaja karena gak mau inget masa lalu dan lupain kita semua."

Wooyoung mengetuk-ngetuk tangannya di meja sambil sibuk berpikir.

"Saya ke ruangan saya aja deh, perut saya sakit lagi," kata Wooyoung beberapa saat kemudian.

"Ayo saya bantu."

"Makasih, dok."

Diam-diam, Wooyoung tersenyum setelah mendapat informasi penting dari Seokjin. Dia harus segera mengabari Yeonjun agar masalah temannya itu cepat selesai.

"Berarti bener dugaan gue, tetangganya Yeonjun yang namanya Jeon Jungkook emang bermasalah. Tinggal tunggu waktunya buat bongkar kedok mereka bertiga."






























Udah kukasih clue tuh :)
Jadi, siapa aja pelakunya?

The Phone 2 | TXT ✓जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें