09

777 132 31
                                    

" Yoongi , kahwin dengan i " lantas Yoongi meghempaskan fail yang berada di mejanya . Anak matanya tajam memandang seorang gadis yang berada di hadapannya .

" Kahwin ? In your dream , Heo Soyeon ! Aku nak kau berambus dari pejabat aku sekarang ! " Yoongi mengherdik gadis itu . Jimin yang menjadi pemerhati sejak tadi terus bingkas bangun untuk menenangkan suasana itu .

" Soyeon , lebih baik kau pergi dulu . Aku rasa Yoongi tiada mood baik ni . Nanti ka - "

" Aku peduli apa dengan kata - kata kau , Jimin . Kau patut diam ! Ini urusan aku dengan Yoongi " arah Soyeon dengan lantang . Soyeon kembali memandang Yoongi yang tidak lepas memandangnya dengan tajam . Soyeon berjalan mendekati Yoongi .

" Yoongi , tahu you masih cintakan i . Am i right , darling ? " lengan Yoongi ditarik menghadapnya tetapi lelaki itu pantas menepis . Muka bengis Yoongi yang jelas kelihatan itu menunjukkan dia kini benar - benar marah .

" Yoongi , you dah kenapa ni ? "

" Lebih baik kau berambus sebelum tangan aku naik . Aku tak teragak - agak nak naik tangan dengan perempuan yang bertopengkan syaitan macam kau , faham ? " Jimin terus menarik lengan Soyeon dan menolak badan gadis itu keluar dari pejabat sahabatnya .

Tidak lupa juga pintu pejabat itu dikunci dari dalam . Bunyi ketukan yang kiat daripada luar pejabat itu diabaikan . Jimin melabuhkan punggungnya di kerusi berhadapan Yoongi .

" Yang kau nak kalut sangat kenapa ? Dia tu perempuan jadi tolong simpan sikit perasaan simpati kau . Jangan disebabkan hyera kau jadi macam ni , Yoongi ! " kali ini Yoongi menepuk meja dengan kuat .

" Kau tak perlu sebut nama perempuan tu lagi , Park Jimin ! Aku taknak dengar . Kalau kau datang sini dengan perempuan tak guna tu semata - mata nak sakitkan hati aku , lebih baik kau berambus ! " lantas dia mencampakkan dirinya di kerusi kerjanya . Hatinya terasa seakan - akan terbakar .

Marah akan semua hal .

" Kau halau aku , Yoongi ? Aku pun tak kesah tapi ingat apa aku nak pesan ni . Sejarah lama mungkin berulang kalau kau tak ubah perangai kau sendiri , Yoongi . Dunia ni kecil je . Remember that . "

" Nah , untuk kau . Kalau ada apa - apa masalah , pandai kau la cari aku dekat mana " Jimin meletakkan sebuah beg plastik yang berisi makanan di atas meja kerja milik Yoongi . Selepas Jimin beredar , Yoongi menatap lama beg plastik pemberian Jimin .

' Jimin , maaf . Aku tenggelam dalam amarah '

•  •  •  •  •

Pintu utama ruang tamu dibuka secara perlahan . Kasut yang dipakainya tadi ditanggalkan dan disusun rapi di tempat rak kasut yang disediakan . Kini hanya sofa tujuan utamanya .

Yoongi mencampakkan dirinya ke sofa empuk milik keluarganya itu . Dirinya berasa sangat tenang dan bebas dari segala kepenatan dunia . Tiba - tiba sepasang tangan mengurut bahunya .

" Baik pula kau hari ini , Yoonji . Macam tahu - tahu je aku penat . Urut kuat - kuat sikit . Badan aku sakit ni " sepasang tangan tadi terus mengurut bahu Yoongi seperti kehendak Yoongi . Lama kelamaan urutan dibahunya semakin kuat .

" Aduh , adik sakit lah ! Kau ni nak patahkan tulang aku ke ? " Yoongi memberhentikan urutan sepasang tangan tadi dengan memegangnya erat . Yoongi bangun daripada pembaringannya tanpa melepaskan tangan tersebut .

" Mama ! "

" Yoongi , kamu dah kenapa ? Menjerit macam kena pukul . Kamu ni sihat ke tidak ? " Puan Min yang sedang fokus menyiapkan makanan tengah hari di dapur berlari - lari anak menuju ke ruang tamu . Risau sungguh dirinya setelah mendengar anak lelakinya itu menjerit kuat .

Terlihat Yoongi dan Hana sedang duduk bersama - sama sambil menunjukkan senyuman manis mereka . Tangan Yoongi pula melilit pinggang Hana yang ramping itu .

" Takde apa - apa , Mama . Hana ni buat Yoongi terkejut sikit . Nakal sayang saya ni kan " hidung Hana dicuit sesaat oleh Yoongi . Hana tersengih .

" Hana saja urutkan Yoongi tadi , Ma . Dia nampak penat sangat . Tapi Yoongi ni tak terbiasa lagi dengan urutan Hana . Tu yang menjerit tadi " Hana memandang Yoongi . Senyuman dilemparkan kepada lelaki itu . Yoongi pula turut tersenyum .

" Kamu berdua ini . Ada sahaja hendak dibuatnya . Terkejut tau Mama bila dengar kamu menjerit , Yoongi . Sudah la , Mama nak sambung urusan Mama kejap . Nanti Mama panggil ye " mereka berdua mengangguk perlahan . Setelah Puan Min beredar , Yoongi menolak kuat badan Hana .

Gadis itu hampir mencium lantai akibat dorongan Yoongi . Selamat Hana sempat menyeimbangkan dirinya . Jika tidak , sudah semestinya lantai itu menjadi sasaran utama bibir mungilnya .

" Takde rasa terima kasih langsung dekat aku ? Dasar lelaki tak guna ! Penatkan jari aku je urutkan kau . " Yoongi yang sudah berjauhan dari tempat duduk Hana memandangnya tajam .

" Aku pun tak minta kau urutkan aku . Tak perlu nak baik hati sangat . Simpan je kebaikan kau untuk orang lain . Ingat ! Kau tu pekerja aku je . Aku bayar gaji kau jadi teruskan lakonan kau kalau taknak hidup kau susah , faham ? "

Hana hanya mencebik . Sedikit sebanyak kata - kata Yoongi menusuk ke dalam hatinya . Mana tidaknya , orang lain yang upah girlfriend sementara pun bijak memberi layanan baik .

Yoongi ? Bukan setakat layanan baik , kata - kata baik pun tidak pernah dihamburkan oleh lelaki itu .

' Click ! '

' Ini ke yang dinamakan sebagai layanan mesra ?  Atau lebih tepat sebagai girlfriend ? '

[OG] BRA ° MYGWhere stories live. Discover now