01-damn!

619 186 112
                                    

"Sayang bangun!"

"Cepetan bangun, udah siang ini kamu nggak sekolah?"

Suara ketukan pintu berulang kali, hingga membuat seorang gadis yang sedang terbaring di atas benda empuk itu terbangun dan sesekali gadis itu memaksakan membuka matanya yang masih meredup.

"Iya Ma, ada apasi pagi pagi gini ribut? Bikin ganggu tidur manis Cle aja!" jawab Rara dengan sesekali menguap.

Gadis itu bernama Clemirra Farida Ghaithsaa. Memang nama panjang nya agak rumit tapi gadis tersebut biasa dipanggil Rara oleh teman teman nya  dan Kakaknya. Kecuali oleh keluarganya yang sudah biasa memanggil nya "Cle".

"Liat jam, uda siang ini!" Suara Citra menyadarkan Rara dari nyawa tidurnya.

"Sekolah? Waduh iya Ma lupa udah siang ini! Gimana dong..." Panik Rara. dengan begitu ia langsung buru buru mandi dan berganti pakaian.

Sesudahnya ia langsung turun ke ruang makan dengan buru-buru ia langsung melahap roti lapis selai kacang dan meminum susu yang ada di meja. Citra dan Clevo  melihat dan menggeleng geleng melihat anaknya itu.

"Sayang, makan nya jangan buru buru..." ucap Clevo.

"Nggak bisa Pa, ini semua gara-gara semalaman maraton baca novel saking serunya jadi sampe malem deh bacanya," kata Rara.

Cowok yang daritadi duduk disamping Rara, ia menatap adiknya setelah itu ia bangkit dan menggenggam tangan Rara yang masih memakan memakan roti lapisnya itu. "Udah ayok berangkat Ra, udah siang nih," lugas Adrian, kakak Laki laki Rara.

Dengan siap-tidak siap, Rara terpaksa mengiakan ucapan Kakaknya setelah itu berpamitan pada kedua orangtuanya.

*****

Karena Rara baru pindah di sekolah baru nya di Jakarta, ia seharusnya bangun pagi tetapi ia malah bangun di kala matahari sudah terbit panas daritadi.

Di perjalanan memakan waktu beberapa menit untuk sampai. Hingga saatnya kini suara motor kencang dan menggema itu terdengar oleh masyarakat sekolah. Rara memasuki area sekolah dan melihat gerbang yang tertancap di depan sekolah nya itu tertutup rapat.

Dengan keadaan bingung, akhirnya ada juga yang membuka suara.

"Ra, Mas berangkat dulu ya? udah telat nih, kamu kalo mau pulang lagi,nyari taxi aja atau telfon Pak Udin buat jemput ya?" Adrian berkata sambil menjabat kan tangan.

"Ngapain jabat tangan?" tanya Rara bingung.

"Hadeuh, hari gini masih aja bego. Mau salim kaga?!" tegas adrian disertai tatapan tajam.

"Oh iya, maap ya, hehehe." Rara membalas salim kakak nya.

Adrian Prakasa Ghaithsaa itu nama panjang dari kakak Rara. Ia beda sekolah dengan Rara tetapi memiliki angkatan yang sama.

Cowok Tegas nan tampan plus famous lagi, membuat hati para kaum hawa meronta ronta, tetapi dengan sikap nya yang cool boy membuat balasan yang dikeluarkan oleh Adrian Cuek, terkadang bila mood nya sedang baik, dirinya akan meladeni para kaum hawa tersebut. Dan terkadang pula ia tehadap adik nya memiliki sifat humoris itu juga kadang kadang. Garis bawah, KADANG-KADANG!

****

Hingga kini Rara masi di luar gerbang memakan waktu 1 menit lebih untuk menunggu satpam datang. Tapi hasil nya nihil, hari ini pak Aming satpam SMA NEGERI 11 CEMARA tidak tugas karena sakit. Rara takut. Takut? Pasti. Karena ia takut dihari pertama nya menjadi siswi baru akan menjadi nama nya tercoret jelek karena keterlambatan nya ini.

Bodoh dasar kamu Rara, gegara maraton aja nih argh.

Rara sampai putus asa untuk pulang kembali menuju rumahnya. Tapi hingga Rara ingin mencari taxi, ia melihat seorang wanita memakai baju putih abu-abu dan sepatu yang menempel di dataran itu muncul dan menghampiri Rara.

"Hai!" sapa siswi itu.

Rara yang mendengar sapa-an itu membalas dengan kata "Hai juga," disertai senyuman.

"Mau kemana? Kok nggak masuk?" tanya siswi itu.

"Mau balik lagi kerumah, kan udah di tutup gerbang nya juga," jawab Rara dengan.

Siswi itu tertawa mendengar jawaban polos yang dikeluarkan oleh Rara. "Hahaha, lo pasti anak baru ya?"
"Anak kelas berapa?"
"Kenalin gue Claretta Arabelle Anindia, panggil aja Clara oke?" ucap panjang Clara dengan mengangkat jempol nya.

"Iya gue anak baru, gue anak Ipa 2 kelas 12," jawab Rara.

"Oh iya, gue Clemirra Farida Ghaithsaa, panggil gue Rara!"

Senyum Clara berkembang "Lo anak Ipa 2 kelas 12? wah kita satu kelas dong!"

"Yuk ikut gue, kita lewat jalur belakang." Ajak Clara.

"Eh, eh, mau kemana?"

Clara yang mendengar nya hanya menjawab dengan diam.

****

Akhir nya mereka bisa masuk kelas dan melihat sudah ada guru di depan. Clara yang melihatnya langsung bertunduk salim dan Rara yang berada di belakang nya hanya membuntuti Clara dan ikut bertunduk salim ke ibu Nayla.

Bu Nayla adalah wali kelas 12 Ipa 2.

Bu Nayla yang melihat nya hanya bisa menggeleng gelengkan kepala. Karena ia sudah sering mendapatkan laporan bahwa Anak didik nya itu yang sering di panggil Clara itu sering kali berangkat siang.

Rara yang sedari tadi mengikuti Clara itu memberikan senyuman kepada Bu Nayla. Bu Nayla yang mendapatkan nya pun membalas dengan senyuman anggun. Sedangkan yang lain ada yang sedang berbisik bisik, karena Mereka baru melihat Rara berada di sekolah ini. Ntah apa yang dibisik nya, Rara tidak menghiraukan nya.

"Clara, Clara. Kamu itu ya, sering sekali berangkat siang. Untung pintar jadi ibu ga tega buat ngasi hukuman nya."

Clara menyengir, "Hehehe maap bu."

"Yasudah, kamu Clara duduk cepat, dan Rara kamu Kamu silahkan memperkenalkan diri." Suruh Bu Nayla.

"Iya bu."

"Perkenalkan nama saya Clemirra Farida Ghaithsaa, panggil aja Rara." Ucap Rara disertai senyuman ramah.

Hingga akhirnya ada yang mencoba menggoda Rara dari salah satu siswa.
"Udah punya doi belum Ra? Kalo belum sama gue aja abang Rey ganteng," Godanya.

"Ganteng apaan, orang kaya kertas kusut aja dibilang ganteng. Muak gue!" ejek Clara.

"Anjir! Gue emang ganteng! dasar kambing!" balas Rey.

Nayla yang mendengar perkataan salah satu anak murid nya itu beranjak tuk menegur agar tidak mengulangi perkataan yang tidak sopan itu. Dan kemudian mempersilakan Rara untuk duduk bersama Clara. Memang dari dulu Clara tidak mempunyai teman duduk, karena yang lain takut dengan omong pedas nya Clara itu. Jika salah sedikit di omongin pedas. Jadi, otomatis banyak yang takut terkena sambaran ocehan pedas nya.

Jangan lupa vote and comment oke,)

Happy reading😘.

Our JourneyWhere stories live. Discover now