10-pulang bareng Azka?

208 130 10
                                    

Sedari tadi, Rara masih bingung dengan semua omongan cewek itu. Vania, Airin dan Clara yang bingung dengan sikap Rara yang sekarang suka melamun itu, mereka buyarkan semua lamunan Rara dengan obrolan.

Di tengah obrolan itu, Rara baru ingat ingin bertanya siapa siswi yang tadi pagi dirangkul oleh Varo.

Airin pun menjawab, siswi tersebut bernama Audrey Valencia. Siswi famous yang terkenal dengan sifat antagonisnya itu, yang gemar merebut cowok orang. Dan satu lagi, dia mempunyai geng yang anggota terdiri dari tiga orang, antara lain dua orang temannya bernama Leota dan Diva. Geng mereka sangat di takuti satu sekolah. Karena suka membuat onar.

Dan sekarang Audrey sudah merebut hati Varo dari tangan Rara. Rara yang mendengarkan tiga sahabatnya itu menggibahi Audrey, karena dengan adanya Audrey, satu sekolah sangat takut dengan wujudnya itu. Rara merasa riaih dengan gibahan mereka, kenapa harus takut dengan geng mereka? Mereka kan sama-sama manusia? Kenapa harus takut!

****

Kini sekolah sudah terlihat sepi, Rara dan tiga sahabatnya itu, sekarang pulang bersama. Mereka saling menunggu jemputan nya masing-masing. Tidak dengan Rara,dirinya kini pulang menaiki taxi.

Rara yang menunggu taxi begitu lama datang, Ia mengobrol-ngobrol terlebih dahulu bersama tiga sahabatnya.

"Kita nanti bikin grup chat yuk." Ajak Airin.

"Gue ngikut," jawab Clara santai.

"Yang lain Gimana?" Lanjut Airin.

Vania melirik pada Rara sebentar, lalu mereka berdua mengangguk setuju. Airin senang melihatnya. Dan grup chat tersebut akan segera di buat oleh Airin yang sebagai admin pertama.

Hingga sekarang jemputan Vania datang, begitu juga dengan Clara. Hingga akhir, punggung kendaraan mereka berdua sudah tidak terlihat. Sekarang tinggal lah Rara dan Airin berdua. Seperti biasa, mereka kini berbincang mengenai pengalaman pribadinya masing-masing. Penuh canda tawa di antara mereka.

Sampai mereka menyadari dengan ledatangan sebuah motor ninja menghampiri mereka. Pemilik yang masih menggunakan seragam putih abu-abu dan masih lengkap membawa tas dan sepatu, lelaki tersebut memakai jaket army berwarna biru pudar. Lalu, lelaki tersebut membuka kaca helm miliknya.

"Naik." Satu kata yang keluar dari mulut lelaki itu dengan nada datar.

Airin dan Rara yang melihatnya, itu membuat bingung. Apa maksud dari lelaki tersebut, siapa yang di suruh naik sih? Dan siapa lelaki tersebut?

Sepertinya, lelaki tersebut mengetahui kebingungan di muka kita. Dan lelaki tersebut membuka helmnya, dan terlihatlah wajah tampan di tambah rambut nya yang indah membuat ketampanan nya menambah seratus persen. Setelah itu, barulah bisa di tebak siapa lelaki tersebut. Ya, dia adalah Azka.

"Gue?" Rara yang pedenya menunjukkan dirinya sebagai seseorang yang dimaksud lelaki tersebut.

"Hm." Jawab Azka dengan memainkan ponsel nya.

"Heum.... Gue naik taxi, Az." Tolak Rara. Sebenarnya Ia ragu dengan penolakan ini. Rara tidak kuat melihat karakter wajah Azka yang terlihat dingin namun tajam.

Azka yang mendengar penolakan itu, ia kemudian turun dari motornya. Kemudian menggendong Rara dan me naikki badan Rara di atas motornya. Rara terkejut, tetapi ia tidak mengeluarkan satu kata pun.

Azka kemudian menaiki motor miliknya. Airin yang melihatnya itu, akhirnya membuka bicara.

"Lah gue sendirian dong?"

"Pacar lo udah nunggu dari tadi di warung biasa gue nongkrong. Dia lagi sama teman-teman gue," kata Azka datar.

"Nungguin dari tadi? Oke deh kalo gitu makasih info nya."

Azka tak membalas ucapan terima kasih dari Airin. Ia kemudian melajukan motornya menuju rumah Rara. Ntah kenapa, Rara merasa dirinya begitu nyaman jika berdekatan dengan Azka. Beda rasanya jika berdekatan dengan Varo. Rasanya ingin emosi setiap detik.

Rara sangat menikmati udara di jalanan, hingga Rara melihat di salah satu kafe di pinggir jalan, dirinya melihat Varo yang tengah merangkul Audrey.

Seperti yang Rara lihat, Audrey sibuk dengan ponselnya itu, sedangkan Varo? Ya... cowok itu sibuk melihat Rara tengah boncengan bersama sahabatnya itu.

Rara merasa hatinya seperti tergores oleh banyak pisau. Ntah kenapa hatinya mencelos begitu saja melihat adegan Varo bergandengan. Cukup,Ra! Lo bukan siapa-siapanya dia, ngapain cemburu sih bego!

~

#Hey hey budayan vote and comment

Author juga butuh masukan dari pembaca guys. Agar jika ada kesalahan, author bisa membereskan nya.

Oke happy reading😘

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 27, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Our JourneyWhere stories live. Discover now