02-One day at new school

316 171 36
                                    

Bel berbunyi yang menandakan seluruh masyarakat sekolah SMA 11 cemara mulai melakukan istirahat.
Berawal kelas menjadi bising, pada akhirnya Rara mengambil ear phone-nya sambil membaca novel yang Ia bawa.

Saking fokusnya Ia baca novel, Rara tak sadar bahwa sedari tadi ia sedang di ajak ngobrol oleh Clara. Dan kemudian saking kesal nya Clara mendapatkan kacang gratis dari Rara, Ia mulai dengan bicara pedas nya.

"Yang nama nya kacang itu harus nya rasanya enak, gurih gitu kan. Lah ini rasanya kok pedas plus garing lagi?" gerutu Clara.

Rara yang merasa di omongi langsung membalas nya dengan pedas lagi dan menekan, "Kayak muka lo, peddas!"

"Ya abisan lo dari tadi di ajak ngomong juga, kagak nyaut-nyaut!" komen Clara.

"Daripada kita ribut, mending kantin?" lanjut Clara tanpa ba-bi-bu.

"Yawda ayok!"

Kantin terlihat ramai. Rara dan Clara yang sudah mendapatkan pesanan pun langsung mencari tempat untuk menyantap hidangan yang mereka bawa tersebut.

Hingga akhirnya, mereka tidak menemukan satu kursi dan meja yang kosong. Semua sudah di penuhi banyak masyarakat sekolah. Jadi, mereka memutuskan untuk menyantap hidangan nya tersebut di koridor depan.

Clara yang melihat dua orang sahabat nya itu yang sedang melambaikan tangan, langsung saja Clara menghentikan Rara dengan mencekal tangannya. Dan ia pun mengajak Rara untuk berkumpul bersama sahabat Clara.

"Hai. Lo pasti anak baru ya?" tanya salah satu sahabat Clara.

"Kalau gitu, kenalin gue Airin anak 12 Bahasa."

"Vania 12 IPS 1, sahabat Clara yang paling cantik," lanjut Vania dengan tingkat percaya diri yang tinggi nya itu.

"Iyain dah biar seneng!" respons Clara sambil tertawa lepas.

Vania yang merasa di tertawakan itu hanya membalasnya dengan memutarkan bola mata. Dan Ia lanjut bertanya siapa nama anak baru yang dimaksud oleh Vania dan Airin itu.

"Nama gue Rara. Dari kelas 12 IPA 2." Balas Rara sambil tersenyum.

"Satu kelas sama Clara dong?" tanya Airin.

"Iya."

Dengan sikap Rara yang cocok dengan anggota Clara itu, akhirnya mereka menjadi sahabat. Mereka berbincang bincang sambil makan.

Hingga memakan waktu cukup lama, bel jam pelajaran terakhir pun berbunyi. Mereka langsung bayar makanan yang mereka makan tadi dan langsung memasuki kelasnya masing masing.

****

Jalanan terlihat sepi, langit langit berganti warna jingga senja. Seluruh warga sekolah berhamburan keluar untuk pulang. Rara yang sedari tadi menyalin tulisan itu di tinggal oleh murid yang lainnya. Karena jam pulang sudah berbunyi dari beberapa menit yang lalu. Hanya saja ada Clara yang rela menunggu.

Clara yang sudah mulai bosan akhirnya membuka suara, "Gercep bisa ngga?"

Rara sekilas melirik ke arah Clara, "Dari tadi kan gue udah bilang, duluan aja ntar buku lo gue bawa pulang kalau belum selesai." Jawab Rara setelah itu dirinya lanjut menulis.

"Iya ini bentar lagi!"

"Oke Finish!" lanjut Rara yang sudah selesai menulisnya.

"Pulang buru!"

"Airin sama Vania nggak bareng?" Tanya Rara.

"Ngga," respons Clara.

Mereka akhirnya keluar kelas, dan mulai berjalan keluar sekolah. Sesampai nya di lorong koridor, Rara yang membawa buku di genggaman nya itu terjatuh ke lantai, karena ia tak sengaja menabrak seorang
Siswa yang terlihat tinggi. Buku buku yang jatuh itu langsung saja Rara kutip kembali, dan segera meminta maaf kepada Sang lawan.

Siswa yang tertabrak tersebut hanya melihat sekilas ke arah name tag baju Rara. Dan siswa itu langsung pergi dengan wajah arrogant dan tanpa pamit.

"Dia dari kelas berapa, Clar?" Tanya Rara kepada Rara yang sedari tadi hanya diam.

"Anak 12 ips 1. Jangan mau sama dia, orangnya play boy. Suka koleksi cewek!"

"Ih ngga! ya kali gue mau pacaran sama cowok gitu!"

Sesampainya mereka di depan sekolah, mereka pun menunggu jemputan masing-masing.

****

Sudah menunggu hampir sepuluh menit, tak ada di antara mereka yang jemputannya yang datang. Hingga mereka masih menunggu dan menunggu.

Di tengah keheningan, terdengar suara knalpot motor ninja berwarna hitam yang menggema. Pemilik motor itu melajukan motornya ke arah Rara.

Sesampai nya, pemilik motor tersebut membuka helm nya dengan full face setelah itu lelaki tersebut merapihkan rambut nya yang terlibat berantakan tetapi tetap tampan.

"Nunggu lama, ya?" tanya lelaki tersebut.

Rara yang mengenal nya tak segan segan untuk menjawab. "Lumayan," jawab Rara singkat.

"Ya udah ayok naik. Sekalian mau ke mall beli jaket."

Saat ini, karakter wajah Clara membengong tak karuan. Clara kagum melihat ketampanan rupa lelaki didekatnya ini.

"Lo cocok sama dia," bisik Clara.

Rara mengernyitkan dahi. Apa maksudnya? Rara sama Adrian gitu? Cocok? Mustahil!

"Hah?"

"Cocok dah intinya. Nah itu jemputan gue udah sampe, akhirnya. Gue pulang ya!" Pamit Clara dengan bicara cukup keras.

"Apaan sih ngga jelas tuh anak."

Adrian memamerkan wajah datarnya. Merasa tidak dihargai sekali dirinya ini oleh adiknya.

"Cepet naik, ntar keburu malem!" lanjut lelaki itu.

"Iya-iya sabar dikit napa," jawab Rara sewot.

Mereka akhirnya pergi untuk pulang. Pulang? Tidak itu hanya untuk Clara saja. Rara yang kini bersama lelaki dekat nya itu pergi ke mall untuk membi jaket. Dan sebenarnya lelaki tersebut adalah Kakak dari Rara. Hanya saja Clara mengira dia adalah cowoknya. Ada-ada saja bukan?





Happy reading..😘

Jangan lupa vote yah inget. Dan jangan lupa comment bila ada kata kata yang kurang pas.

Bila ada Typo tolong komen dan tunjukan, agar Author bisa membenarkan nya lagi')


Our JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang