05-pulang bareng yang menyebalkan!

220 148 21
                                    

Bel istirahat berbunyi. Seluruh lembar soal dan jawaban waktunya di kumpulkan. Rara yang baru saja selesai dari toilet, dengan langkah terburu-buru dirinya untuk memasuki kelasnya.

"Clar, kertas ujian gue udah dikumpulin belum?"

"Udah. Lo darimana aja baru dateng?"

"Ah anu... kan gue udah bilang, mau ke toilet."

Clara memicingkan matanya menatap Rara. "Kok lama?"

"Antri." balas Rara.

"Masa?" Tanya Clara sinis.

"Iya serius dah. Ayok lah kantin!" Respons Rara.

Seperti biasa, kini kantin terlihat ramai dan bising. Rara dan Clara yang sudah mendapatkan pesanan pun langsung mencari tempat untuk menikmati hidangan. Ia terus mencari dan mencari. Tapi hasilnya nihil, semua meja dan kursi dipenuhi oleh siswa siswi. Ditengah kebingungan, Clara mencengkeram tangan Rara dan langsung mengarah pada bangku yang di duduki oleh Vania dan Airin.

"Heh! Lo kok kekantin nya duluan sih?" Dobrak Clara.

Suara dobrak kan itu cukup keras. Membuat seisi kantin melihat ke satu arah yaitu pada Clara. Clara yang merasa diperhatikan oleh banyak orang pun memunculkan mulut pedas nya.

"Apa lo liat liat. Gue colok mata lo semua!"

"Oh iya jawab dong pertanyaan gue!" Lanjut Clara kepada Vania Dan Airin.

"Iya, iya. Duduk dulu napa? Malu tau di liatin banyak orang." jawab Airin.

Hufff! Airin yang ingin membawa pertanyaan Clara pun menghela napas sejenak.

"Abisan lo kita cariin di kelas nggak Ada."
Jawab Airin.

"Iya tuh berarti kalian yang duluan." Sambung Vania.

Rara yang sedari tadi memperhatikan sahabat barunya debat, ia hanya bisa diam karena ia tak ingin derajat wanita nya jatuh rendah. Hanya saja dengan berbicara suara keras. Sungguh tidak sopan bukan?

"Ya udah kalau gitu kita yang minta maaf."
Nasihat Rara.

"Nah tuh bener!" Sahut Airin dan Vania kompak.

Clara yang mendengar pendapat dari sahabat barunya itu hanya menghela napas pasrah. Dan mereka akhirnya berbincang bincang asik. Hingga hidangan mereka sudah habis, mereka pun langsung bayar dan pergi bersama tuk memasuki kelas nya masing masing. Karena, barusan bel jam pelajaran berbunyi kembali.

"Oh iya gue hari ini nggak pulang bareng deh, ya?" Cakap Vania.

"Sama gue juga." Lanjut Airin.

"Loh kenapa?" tanya Rara.

"Gur ada tugas tambahan." balas Vania.

"Kalo gue mah, dijemput sama bokap gue." Lanjut Airin.

"Lo Clara mau pulang bareng ngga?." tanya Rara.

"Paling bisanya keluar gerbang nya aja bareng wkwkwk."

"Yauda ngga pa-pa." respons Rara.

Mereka semua akhirnya sampai dikelas masing masing. Dan memulai pelajaran baru. Hingga waktu memakan kurang lebih empat jam mereka belajar. Dan sekarang waktunya jam pelajaran terakhir dimulai tapi sayang, guru mapel tersebut tidak masuk karena sakit. Jadi otomatis satu kelas 12 IPA 2 ini berhamburan, ada yang mengantuk jadi mereka lebih memilih tidur di kursinya masing masing, ada yang di atas meja, dan ada juga yang tidur di bawah lantai. Itu baru setengah yang memilih tidur, yang lainnya ada yang sibuk keliling perkelas, ada yang munuju kantin dan ada juga yang mabar game online.

"Clar, hari ini ada full day ngga?" Tanya Rara.

"Ngga ada."

Jam menuju pukul 13.57 berarti tiga menit lagi seluruh siswa akan pulang. Tetapi sudah banyak siswa siswi yang melanggar jam pulang. Mereka sudah pada lari memuju gerbang dan menuju untuk pulang. Rara yang melihat hal tersebut langsung saja ia mengikuti keluar sekolah untuk pulang. Ia pun langsung mengajak Clara untuk keluar.

Sesampai nya di gerbang, ia melihat jalanan sudah terlihat sepi.
Cepat amat mereka lari pulang.Batin Rara.

"Ra, lo dijemput juga?" Tanya clara.

"Iya."

Kebiasaan, jemputan mereka selalu lama tuk datang. Sudah menunggu lama jemputan mereka tak kunjung datang. Hingga pegal pun menyambar.

"Cowok lo kemarin yang bawa lo pulang, itu sekolah dimana?"

"Cowok?" Rara yang merasa bingung itu memikirkan cowok yang dimaksud oleh Clara.

"iyaw yang pulang bareng lo."

"Hah? Itu bukan cowok gue, Clar!" Jawab Rara sambil tertawa lepas.

"terus?"

"Itu kakak gue. Ya ampun." Rara masih tertawa.

"Dia sekolah di SMA NEGERI 22 JAKARTA." Lanjut Rara.

"Ya ampun ganteng banget dah kakak lo."

"Sebentar, ngomong-ngomong soal kakak gue, gue baru inget kalo sekarang dia ngga jemput gue!"

"What? Jadi lo nunggu lama-lama itu sia-sia dong?" Protes Clara.

Clara yang melihat Rara merasa iba, Ia pun langsung menawarkan tumpangan bersamanya. Agar Rara tidak pulang sendirian. Rara pun mencoba untuk mengiyakan.

Di tengah menunggu, terdengar suara motor Menggema. Suara itu mirip seperti suara motor milik Adrian, tapi kini lain orang. Motor tersebut menghampiri Rara dan Clara, dan pemilik motor tersebut langsung membuka helm dengan full face-nya. Dan ternyata dia adalah Alvaro biasa dipanggil oleh teman teman nya itu "Varo".

Rara yang melihat cowok tersebut langsung terkejut dan lelaki itupun menyuruh Rara pulang bersamanya dan tak ada penolakan. Rara tak mau ikut pun menolak mentah mentah, karena ia merasa takut jika pulang bersama lelaki yang baru Ia kenal. Rara lebih memilih pulang bersama Clara, dan Clara pun membela Rara untuk pulang bersamanya. Sekali lagi, lelaki itu bercakap "Ngga ada penolakan. Pokoknya lo harus bareng gue!"

Nyebelin! Ga seharusnya cowok maksa cewek! Perasaan waktu awal ketemu mulus-mulus aja ni orang, kenapa akhirnya jadi pemaksa?

Daripada debat hebat akhirnya Clara menyuruh Rara untuk naik ke motor milik Varo itu. Jika Varo merasa diganggu atau merasa mendapatkan penolakan, Ia tak segan-segan akan memberi pelajaran kepada orang yang menolaknya itu.

Rara yang merasa pasrah akhirnya ia langsung menaiki motor milik Varo itu.
Varo merasa salah fokus menatap rok siswi didepannya ini terangkat hingga bagian paha.

"Ternyata lo itu murah yah." Kata Varo.

Kurang asem!

"Maksud lo?" tanya Rara bingung.

"Sadar dikit bisa ngga sih, paha lo itu sampe lo umbar kelihatan kemana mana!" sinis Varo.

"Dasar jalang!" Lanjut Varo.

~

Happy reading man teman😘.

Jangan lupa vote cerita ini , dan follow akun wp ini ya.

Our JourneyWhere stories live. Discover now