6_Buta

6 0 0
                                    

"DASAR B*JINGAN LO BIL," Reza memukul rahang Billy dengan sangat keras.
"Lo apa-apaan sih Za, ini rumah sakit."
"LO YANG BIKIN REM MITHA BLONG!"

"Maaf mas, harap mas berdua jangan membuat keributan." Ucap suster yang melerai Billy dan Reza. Reza menarik kerah Billy dan menyeret Billy keluar dari rumah sakit.
"Gue pikir lo orang baik Bill, orang yang pantas jaga Mitha. Gue habis pikir, lo punya hati gak sih?!" Reza melepaskan kerah Billy dan menghempaskan Billy ke tanah.

"Bukan gue yang bikin rem Mitha blong, belum tentu juga karena rem blong, bisa aja Mitha terlalu buru-buru dan nabrak pohon." Mendengar ucapan Billy, Reza tidak bisa menahan emosinya lagi. Reza memukul Billy habis-habisan sampai Billy pingsan, Reza berhenti dan pergi.

+---+

Billy melihat sekelilingnya, dia sedang berada di statiun. Statiun yang selalu di datanginya saat acara amal. Billy melihat Mitha duduk di peron, Billy mendekat Mitha dengan langkah cepat. Tapi secepat apapun langkahnya, Mitha tetap tidak bisa dia capai.

"Mitha! Mitha!" Teriak Billy.

Mitha berdiri, kemudian melihat kearah Billy. Mitha tersenyum dengan lebarnya, Billy terus berusaha. Tiba-tiba sekeliling Billy menjadi gelap, semuanya hanya ada warna hitam. Kemudian Billy mendengar suara tangisan, Billy berusaha mencari sumber suara itu. Kemudian sebuah cahaya menyorot ke belakang Billy, Billy berbalik dan melihat Mitha berjongkok sambil menangis.

Billy mendekati Mitha dan melihat jelas luka-luka yang memenuhi tubuh Mitha.
"Sakit..." Keluh Mitha berulang-ulang. Billy berdiri mencoba membantu Mitha berdiri,

"Aaaaa... Sakit... Ampun..." Billy melepaskan tangan Mitha dan melihat tangan Mitha melepuh karena dirinya. Billy terduduk di lantai, terperanjat melihat apa yang terjadi. Semuanya kembali gelap, Mitha menghilang dalam kegelapan.
"Maaf Mit, gue minta maaf." Billy memohon-mohon. Dia tidak tahu Mitha ada dimana, dia hanya berlutut sambil meminta maaf.

"Kalau begitu tebus kesalahanmu." Billy mengangkat kepalanya dan melihat Mitha tersenyum mengerikan tanpa mata.

"MITHA!" Teriak Billy.
"Kamu gak apa-apa Bil?" Billy melihat kearah sampingnya dan melihat ibunya yang tampak kurang tidur tengah mengkhawatirkannya.

"A-aw..." Sakit kepala yang hebat tiba-tiba menyerangnya.
"Berbaring, kamu bangun-bangun ngagetin ibu aja." Billy melihat sekelilingnya, dan menyadari dia sedang berada di ruang rawat.
"Kita di rumah sakit?" Tanya Billy.
"Iya, teman kamu yang namanya Resa yang bawa kamu kesini."

"Reza bu, sekarang dia dimana?"

"Katanya dia mau ke ruang UGD apa ICU gitu, tetangganya baru sadar dari koma."

Mendengar hal itu, Billy mencabut infusnya dan berlari ke ruangan Mitha. Dia lupakan semua luka yang ada di tubuhnya, yang ada dipikirannya bagaimana keadaan Mitha. Sampai di depan ruangan Mitha, Billy mendengar tangisan Mitha.

Billy masuk dan melihat Reza sedang memeluk Mitha.
"Siapa itu?" Tanya Mitha.
"Billy, ngapain lo kesini?!" Tegas Reza.
"Kalian berdua pergi, gue pengen sendirian." Reza berjalan mendekati Billy dan menariknya sampai ke kantin.

Reza melepaskan baju Billy yang ditariknya, kemudian duduk di sebuah kursi kosong. Billy duduk di hadapan Reza.
"Mitha kenapa?" Tanya Billy.
"Dokter bilang akibat benturan keras, mata Mitha udah gak berfungsi dengan seharusnya." Reza memukul telapak tangannya. "Sebenarnya gue pengen banget hajar lo lagi, tapi gak mungkin gue lawan pasien yang lemah."

Mitha Linda : Budak CintaWhere stories live. Discover now