Sebuah kesalahan besar terjadi,
membuat dua manusia ini saling mengikat janji,
takdir yang tidak pernah mereka duga,
Hingga perasaan mengubah segalanya...
~Winwin | WayV~
@njmhyun2020
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dan benar saja Winwin mendapati Hana sedang berlutut di trotoar jalanan yang sudah basah kuyup karena hujan, Seketika pria itu langsung bergegas meninggalkan motornya dan berlari kecil menghampiri gadis yang kini ia cemaskan
"Han.."
Hana langsung menyahuti panggilan Winwin, ia mendongak ke atas dengan memfokuskan pandangannya yang kini buram dan sakit kepala yang lumayan dahsyat, Di tambah dengan mata yang sembab dan kini ia kehujanan. Sudah paket lengkap sekali penderitaan Hana kini
Tidak menunggu lama dengan gerakan cepat Winwin membopong Hana berniat untuk meneduhkan Hana dari hujan yang lumayan deras itu.
Hana hanya beringsut lemas, kakinya saja bahkan tidak mampu untuk jalan. Sebagian pikiran nya kosong dan badannya menggigil tak kuat menahan dinginnya air hujan
Dengan langkah tertatih Winwin membawa Hana duduk di sebuah pojokan Warung yang sudah tutup, ia tahu Hana kini sedang kedinginan namun ia pun tak bawa jaket karena Ten meminjam nya tadi Ia bingung harus bagaimana, kini yang ia lakukan hanya merangkul tangan gafis itu dengan kedua tangannya berharap itu bisa membantu menghangatkan Hana.
"Gue bodoh"
Itu bukan suara Winwin melainkan Hana yang berucap lirih sembari menangis Pria itu kini menatap Hana bingung. Ia tidak menyahuti, hanya diam untuk mendengarkan Hana berbicara lagi.
"Gue manusia terbodoh yang pernah ada" Ucap Hana semakin lirih
Winwin tetap tidak menggubris perkataan Hana, ia malah mengalihkan pembicaraan
"Gue udah pesen taksi, ayo pulang" Ajaknya sambil membopong tubuh Hana yang keliatan lemah
Hana hanya mengikuti apa yang Winwin katakan, ia masuk ke dalam taksi dengan setengah sadar Winwin pun duduk di samping Hana untuk menjaganya. Tentang motornya, masa bodoh, Winwin tidak peduli dengan itu. Yang ia pedulikan sekarang adalah gadis yang ada di sampingnya kini, Hujan pun belum reda hingga taksi itu melaju menuju apartemen.
🔹🔹🔹🔹
Suyeon sedari tadi gelisah tiada henti, ia tidak tahu mengapa perasaannya menjadi tidak enak seperti ini Masih dengan pikirannya kemarin Ia ragu apakah ia harus bercerita atau tidak pada Hana, ia bahkan ragu bercerita pada Yuju. Entahlah sekarang Suyeon merasa dirinya begitu bimbang
Hingga ia tersadar bahwa hujan sudah turun cukup lebat, Ia melangkah keluar dari minimarket Niatnya tadi hanya untuk membeli sedikit perlengkapan nya yang sudah habis di kost an, namun setelah usai berbelanja, hujan malah turun, dan sialnya ia tidak membawa payung
"Ini! pake aja"
Tiba-tiba ada suara mengagetkan muncul dari samping Suyeon, sontak saja ia menengok ke arah sumber suara Dan betapa terkejutnya Suyeon sekarang
"Kak- Kak Taeyong?" Ucap Suyeon gelagapan, Bagaimana ia tidak terkejut kalau tiba-tiba Taeyong berada di sampingnya kini sembari menyodorkan payung
Suyeon masih tidak percaya, Ia malah bengong melihat Taeyong yang kini terkekeh karena dirinya
"Hei!"
Suyeon langsung terperanjat dengan tangan Taeyong yang menepuk pundaknya pelan
"Kok malah bengong?" Ucap Taeyong kebingungan
"Ehh iya- enggak kok" Suyeon tambah gelagapan sambil menggelengkan kepalanya dan menyilangkan kedua tangannya
Sedetik kemudian Taeyong malah tertawa, Suyeon kebingungan dengan tingkah Taeyong, apa mungkin dia tertawa karena kebodohan dirinya, ia bahkan tidak yakin. Tapi yang ia fokuskan sekarang adalah wajah Taeyong yang berseri Sungguh tampan Membuat dadanya tampak berdebar, Untung saja hujan deras jadi detakan jantungnya tidak akan terdengar
"Lo se-fakultas sama Ten kan?"
Pertanyaan random Taeyong mampu membuat Suyeon mengernyit,
"I- Iya" Ucap Suyeon masih gelagapan, entah kenapa mulutnya Seperti gagap
"Oke baguslah, nanti lo balikin payung ini sama Ten aja"
"Kok sama Ten?" Suyeon kebingungan lagi
"Iya soalnya payung ini punya dia, hehe. Gue duluan ya!" Ucap Taeyong terkekeh sembari menepuk pundak Suyeon dan berlalu menaiki motor sport nya, membelah hujan yang masih deras
Tinggalah Suyeon mematung seorang diri, Menatap payung yang ada di genggamannya kini dengan tatapan sedikit kecewa Iya.. Suyeon kecewa, Ia kira Taeyong benar-benar memberikan payung ini karena peduli padanya, Tapi nyatanya-- Sudahlah Suyeon, mana mungkin seorang Lee Taeyong bisa memperdulikan manusia sepertimu, sadarlah!
Namun sejenak ia berpikir, baru kali ini. ia dan Taeyong benar-benar berbincang, Taeyong benar-benar mengajaknya bicara, Seulas senyum nampak terbit dari wajah Suyeon, Masih ada harapan yang terbesit untuk sedikit perasaannya, yang mungkin akan di utarakan nya nanti.