Keinginan

1K 252 900
                                    

"Untuk apa aku hidup hanya untuk menikmati cinta remaja? Cinta dari keluarga pun sudah cukup bagiku, mungkin."

Bandung, 26 Maret 2145.

"Aa, ayo sarapan dulu, papa udah nunggu di Hauless biar sekalian papa anter soalnya papa mau ke bandara." teriak ibu dari arah dapur.

Hauless adalah sebuah kendaraan yang menyerupai mobil tapi berteknologi yang lebih canggih dibandingkan 120 tahun yang lalu dan hanya cukup 2-3 orang saja. Bentuknya seperti pesawat alien atau ufo. Kendaraan ini bisa menyesuaikan ruang garasi yang ada di rumah. Jika garasinya kecil, hauless bisa di setting menjadi lebih kecil. Jika ruang garasinya luas, haules bisa diperbesar menjadi ukuran asalnya. Ukuran hauless kecil sama seperti ukuran sebuah kursi kantor, dan ukuran hauless sebenarnya sebesar 2 kali lipat meja belajar. Untuk memasuki kendaraan ini sangat mudah, hanya terdapat satu pintu tetapi pintu ini bisa dari arah mana saja sesuai orang yang akan menaikinya dari arah mana. Pintunya akan muncul seketika jika ada orang yang memberi kode tertentu pada hauless. Kode ini di atur sesuai selera pemilik. Hauless bisa membuka pintu lewat atap atas atau bawahnya, sisi kanan atau kiri, sisi depan dan sisi belakang.

"Iya mah, sebentar buku aa ilang."

"Nyali ini ya?" Terlihat Seira dengan muka jahilnya tersenyum manis sedang mengayun-ayunkan buku yang sedang dicari oleh kakaknya.

"Ish, pantes dari tadi gaada. Sini balikin bukunya!"

"Tangkep Sheila dulu kalo bisa, wle," ejek Seira

Seira tertawa geli melihat kakaknya yang akan marah, dia tidak ketakukan karena jelas kakaknya tidak akan marah padanya appalagi mengadu pada ibunya. Aron seperti kakak idaman bagi para adik lain yang memiliki kakak lebih jail dan suka marah-marah. Berbeda dengan para kakak pada umumnya, Aron tidak pernah pelit hal apapun pada adiknya, tidak pernah membuat adiknya menangis kecuali kecelakaan seperti terjatuh, dll. Kiranya seperti itulah kasih sayang Aron pada adiknya.

"Aa, nanti papa terlambat ke bandaranya." ucap Yeni kepada anaknya sekali lagi.

"Mah, atuh liat si dede nya ngambil buku aa."

Entah apa yang membuat Aron mengadu pada ibunya, biasanya Aron tidak seperti ini hingga ia sendiri pun shock mendengar ucapannya barusan. Mungkin karena sudah kesal dengan tingkah adiknya yang semakin hari semakin mengesalkan, akhirnya pertama kalinya dalam hidup Aron mengadu pada ibunya.

Ting!!

Bunyi dentingan sendok jatuh ke lantai. Segera Yeni mengambil Kembali sendok itu dan segera memasukkannya kedalam kotak bekal Aron karena pikirnya 'belum lima menit leubar' Yeni terpaku mendengar keluhan anak pertamanya, pertama kalinya dalam rumah Aron megadu. Bahkan ini pertama kalinya Aron menyerah pada adiknya yang setiap hari selalu mengganggunya. (leubar = sangat disayangkan)

'kenapa anak itu? Ada yang ga beres nih pasti,'

"Adek, itu a Aron mau sekolah cepet balikin bukunya! Jangan jail terus atuh kasian si aa. nanti papa marah karena terlambat gara-gara adek." Ini pun menjadi pertama kalinya dalam hidup Yeni mengingatkan Seira karena Aron yang mengadu.

"Seira ... sayang ... nanti aa maen nya, yah. Pulang sekolah, ok? Jadi sekarang balikin buku aa. Nanti aa dimarahin papa karena telat."

Aron berusaha agar Seira tidak menangis. Ia mungkin menyadari bahwa adiknya pun terkejut kakaknya mengadu pada ibunya dan segera berkata lemah lembut. Untuk anak usia 5 tahun wajar saja jika Seira masih cengeng. Aron sangat menyayangi Seira hingga sebisa mungkin hingga Aron tidak pernah memarahi Seira sekalipun sejak adik mungilnya itu lahir. Dengan mata yang berkaca-kaca Seira mengembalikan buku kakaknya.

NEW WORLD ON THE EARTHWhere stories live. Discover now