Berkenalan ..

212 73 422
                                    

mari berteman dengan akun asli:) my instragram : shiva_azwr

happy reading^^

***

"Selamat karena telah berhasil menjalankan misi pertama kalian. Hebat," ucap seorang lelaki gagah bertubuh atletis. Ia menyerukan pada orang-orang di sana untuk bertepuk tangan.

Mereka terjatuh di tempat yang sangat tersembunyi dan disambut oleh beberapa orang memakai baju yang sangat keren.

"Wah sampe ini teh? Really?" tanya Bagas. Ia menjadi sedikit alay karena lelah dikejar hantu-hantu hutan tak berpenghuni yang berada di luar gerbang.

Lelaki itu tersenyum sebagai tanda bahwa mereka benar-benar telah tiba. "Jarang anak PL* seperti kalian bisa menemukan markas utama intel. Biasanya mereka hanya sampai gerbang kemudian tersesat dan jatuh ke dalam jurang," ucapnya. Praktek Lapangan*

"Ke-ke Jurang?" tanya Surya terkejut. 'Apa mungkin mereka tewas?' batinnya. Sedangkan Azra, Aron, Bagas, dan Inem membulatkan matanya. Mereka bersyukur bisa sampai ke markas utama ini dengan selamat dan matahari nya pun belum terbenam.

"Terus orang-orang yang jatuh ke jurang itu, gimana? Ga balik lagi?" Aron bertanya lagi mewakili yang lain. Karena mereka masih penasaran. "Ya ... udah jadi hantu kali kaya saya. Makanya tadi pada ngejar-ngejar kamu sama Bagas. Efek gapernah liat cogan sihh," sahut Inem.

"Khem-khem, terus gue ga ganteng gitoh?" tanya Surya dengan nada alay yang dibuat-buat.

"Bukan gitu, yaa ... siapa coba yang berani main-main sama peri-nya para hantu? Mereka juga punya rasa segan kali." Surya berdecih pelan. Inem melihat pada lelaki itu kembali, ia butuh jawaban.

"Ga kok ... karena mereka gagal, mereka di antar pulang sama anggota kami yang lain. Yang menyamar sebagai tukang buah dari desa. Jika mereka terluka, mereka di bawa ke rumah penyamaran kami yang di desa untuk diobati. Barulah diantar sampai hutan jati tak berdaun itu," jelas lelaki itu.

Kini Aron dan teman-temannya paham. Tetapi sedetik kemudian mereka semua terkejut lagi dibuatnya. Lelaki itu berbicara menatap Inem. Artinya lelaki itu bisa melihat Inem dan kawan se-perhantuan nya juga?

Menyadari itu lelaki itu bersuara kembali, "Semua anggota intel bisa melihat hantu. Karena kita juga bertugas melindungi manusia tak bersalah dari hantu-hantu jail ataupun hantu jahat yang dipakai orang untuk balas dendam. Kenalkan saya Parker, orang-orang di sini menyebut saya Pak Park." Pak Park menyalami Aron dan temannya satu persatu.

Azra hendak memperkenalkan diri dan teman-temannya, tetapi Pak Park bilang bahwa semuanya sudah tau nama-nama calon anggota intel. Apalagi Aron sangat terkenal di sini. Semua anggota intel menunggu kedatangan Aron, anak dari alm. Budi. Sekilas wajah mereka mirip, Budi memiliki wajah yang tidak cepat menua. Hingga saat Budi ke sekolah Aron pun, Budi digemari teman-teman Aron karena mengira ia adalah kakaknya Aron.

Dikarenakan hari mulai petang, Aron dan teman-temannya hanya dikenal'kan dengan fasilitas dan logistik yang berada di Markas Utama. Esok, barulah mereka menjalani latihan dengan serius.

Di tahun 2145 ini, jika anak-anak SMA telah memilih sebuah jurusan di sekolahnya. Mereka akan langsung menjadi pemula dalam pekerjaan tersebut dan tidak akan berganti profesi. Kalau awalnya mengambil jurusan memasak, ya mereka jadi chef. Tidak menyimpang kemana-mana. Sehingga tidak ada orang yang kurang mampu di zaman ini. Hanya saja sebagian orang memiliki hobi seperti berniaga sayuran, buah-buahan, dll.

Selang beberapa lama kemudian, mereka disuguhkan makanan oleh anggota intel yang bertugas dibagian makanan pada minggu ini.

"Sekolah kalian memberi waktu sampai jam berapa?" tanya Pak Park.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NEW WORLD ON THE EARTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang