satu

10.2K 497 29
                                    

Budidayakan vote sebelum membaca. Beri dukungan dengan cara memberikan vote&komen kalian😁😉❤

happy reading❤

Ivana termenung memikirkan sesuatu yang seharusnya tidak pernah difikirkan. Kini dia berada didalam kamar seorang pria yang sama sekali tak di kenalnya. Bahkan pria itu meninggalkannya dengan keadaan terikat rantai besi.

Mata ivana terpejam menahan rasa nyeri disekujur tubuhnya. DIa harus kabur, tapi bagaimana? Tempat ini terlalu asing untuknya. Semoga saja kekasihnya itu dapat menyelamatkannya.

Sungguh Ivana ingin menangis namun tak bisa. Kenapa dia begitu lemah? Kenapa dia bertemu dengan laki- laki itu.

Semakin ivana menggerakkan tubuhnya bukannya terlepas atau longgar rantai itu malah semakin menyakiti tubuh mulus nya.

Ceklek!

Laki- laki itu tersenyum manis kearah gadis yang sedang tak berdaya. Laki- laki itu berjalan mendekat.

" Kamu lapar? Cepat buka mulut," Ivana meringis mendengar nada lembut sosok pria didepannya.

" Kamu takut? Aku tidak akan menyakitimu, Aku bukan kekasih mu Yang menyakiti wanita yang tidak bersalah." Alfred berkata dengan tenang.

" Kekasihku tidak pernah menyakiti wanita. Dia baik!" Bentak ivana tak terima.

Alfred terkekeh. " Apa kamu tidak tau ivana?" Alfred duduk ditepi ranjang, nampan yang dia bawa sudah berpindah berada didepan ivana.

"Dia tidak pernah menyakitiku! bukan seperti dirimu. Dia baik padaku. Aku sudah mengenalnya selama 2 tahun. Dan sampai sekarang hubunganku dengannya baik baik saja. Dan dengan seenaknya kamu menculikku! Kamu itu gila." Nada bicara ivana mulai meninggi sedangkan alfred menggerang tak suka. wajah yang awalnya terpancar kebahagiaan kini berubah menjadi datar.

"Jangan pernah meninggikan suaramu ivana. Aku tidak suka!" Alfred bersuara tegas namun ivana hanya berdecak sinis.

"Kekasihmu itu hanya baik padamu. Tidak dengan orang lain. Dan apa kamu tau siapa yang membunuh kedua orang tuamu? Apa kamu tau siapa?"

Tubuh ivana menegang. Matanya mulai mengerjap dengan dada yang terasa sesak untu bernafas.

" Orang tuaku mati kecelakaan. Bukan dibunuh! " Teriak Ivana dengan nafas terengah- engah.

"Hahaha, ternyata kamu sangat bodoh. Apa kamu tidak tau kalau kekasih tercintamu lah yang telah membunuh kedua orang tuamu?" Alfred menaikkan sebelah alisnya bermaksud bertanya namun Ivana hanya diam. otak dan fikirannya menolak namun hatinya seakan ingin percaya.

" Kekasihmu tidak mau jika ada yang menghalanginya untuk mendapatkanmu. Saat hari pertama kamu berpacaran dengannya. Dia pergi kerumahmu bukan? Dia pergi menemui kedua orang tua mu bermaksud membawa anaknya pergi. Tapi... " alfred mengambil nafas sebelum melanjutkan kerkataannya.

Sedangkan Ivana masih setia mendengarkan apa yang pria itu katakan.

" Kedua orang tuamu yang sedang berada dirumah tidak mengizinkan karna hari sudah mulai malam." Setelah mengatakan itu alfred tersenyum sumbringan.

" Bagaimana kamu tau?" Ivana bertanya dengan nada yang bergetar menahan tagisan. Dia bukan gadis lemah yang akan selalu menangis. Dia gadis kuat! Ivana yakin hal itu.

" Kamu sudah menjadi milikku. sebelum kamu mengenal pria itu. Dan sebelum kamu menjalin hubungan dengannya. aku sudah lebih dulu memilikimu. Aku tau apapun tentangmu Ivana." setelah mengatakan itu alfred mencoba membuka rantai yang melilit tubuh ivana.

Psychopath Love Devil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang