dua

8K 400 36
                                    

Budidayakan vote sebelum membaca. Beri dukungan dengan cara memberikan vote&komen kalian😁😉❤
KholilatulAis

Alfred duduk menatap berkas didepannya tanpa minat. Pikirannya melayang pada sosok gadis yang setiap malam selalu memenuhi hati maupun pikirannya.

Sosok itu mengambil ponsel yang bergetar.

" Ada Apa ? " Tanya Alfred Datar.

" kekasih nona ivana mencoba mencari keberadaan nona dengan menurunkan semua anak buahnya tuan. "

" Tutup semua akses agar mereka tidak bisa mengetahui ivana ! "

" Saya sudah menutupnya tuan, tapi cepat atau lambat mereka pasti akan mengetahui bahwa nona berada bersama tuan, "

" Lakukan apa saja agar mereka berhenti mencari tau tentang gadisku.  " Ujarnya tajam.

" Apa tidak sebaiknya tuan ubah saja wajah nona ? " Usul anak buahnya dengan nada memelan.

" Segera siapkan rumah sakit! "

Alfred mematikan sambungannya secara sepihat. Lihat saja, apa pemuda itu akan bisa mengenali kekasihnya sendiri eh ralat. Lebih tepatnya gadisnya, miliknya!

Alfred beranjak pergi. Tujuannya hanya satu, yaitu kamar sang gadis.

••

" Lepaskan, aku ingin pulang. " ujarnya terdengar memilukan.

Gadis itu menunduk dengan tangisan yang tak kian mereda. Didalam pencahayaan yang meremang gadis itu duduk sambil memeluk tubuhnya yang bergetar.

Ivana ingin berhenti menangis tetapi kedamaian terasa sakit. Otak nya secara spontan mengingat Revan, apakah Cowok itu baik-baik saja?

Ingin melarikan diri tapi bagaimana? Apa dia bisa ? Semuanya sepertinya sudah diatur sejak lama. Bahkan ada pakaian untuk wanita di sini, meskipun ini adalah kamar seorang pria.

Namun pintu terbuka dengan seorang yang masuk secara tak sabar.


" Ikuti aku." Dia berkata dengan datar lalu berjalan mendekat.

" Nggak! " Ivana menjawab ketus tanpa melihat wajah pria di depannya.

Alfred tidak peduli dengan penolakan Ivana, dia menyeret Ivana lebih dekat dan ...

"ARGHHH!! "

Ivana tersentak ketika tubuhnya berada di bahu Alfred. Gadis itu berjuang dengan tangannya dan berusaha untuk tidak diam.

"Apa yang akan kamu lakukan !! Turunkan aku !!" Ivana menjerit ketika pria itu meninggalkan kamar.

PLAK!

Tubuh Ivana menegang. Wajahnya pucat dengan wajah memerah. Tangannya  mengepal memutihm.

" Diam. Jika kamu masih memberontak, jangan salahkan aku jika bokongmu jadi sasaran amarah ku! " Ivana yang  mendengar hal itu bergetar ketakutan.

Alfred tersenyum penuh kemenangan saat gadis yang kini berada digendongannnya berhenti bergerak dan memilih pasrah.

Sesampainya di mobil, Ivana duduk di kursi belakang bersama Alfred.

Psychopath Love Devil Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ