Bab Dua Belas

1.9K 358 31
                                    

"P-Putri Sierra?"

Perasaan terkejut dan tidak menyangka terlihat sangat jelas di raut wajah Cedric. Mulut laki-laki berumur sembilan belas tahun ini bahkan masih terbuka lebar meskipun sudah melihat wajah Celena cukup lama.

"Apakah itu Anda, Putri Sierra?" tanyanya lagi mencoba memastikan.

Celena menatap Cedric bingung. Sebenarnya tidak hanya Cedric yang terkejut dengan wajah Celena, tetapi juga Han dan Freya. Mereka bahkan terlihat membeku di kursi mereka saking tidak menyangka melihat sosok Celena yang mirip dengan putri kebanggaan Clarion.

"Maaf, tapi aku bukan Putri Sierra," jawab Celena. Jawaban yang keluar dari bibir manis gadis itu seketika membuat harapan Cedric untuk bisa bertemu dengan tuannya musnah. "Namaku Celena."

Han menatap Celena dengan penuh kebencian. Hawa membunuh terlihat sangat jelas dari sorot matanya yang tajam. Menyadari hasrat membunuh yang datang dari Han membuat Dan langsung berdiri satu langkah di depan Celena seolah ingin melindungi gadis itu darinya.

Freya menyentuh pundak Han lembut. Ia seakan mencoba membawa kembali kesadaran tuannya yang mulai terhanyut dalam kebencian.

"Mungkin kalian terkejut setelah melihat wajah Celena yang mirip dengan Putri Sierra. Kalau begitu, apakah Celena adalah reinkarnasi Putri Sierra? Kurasa jawabannya tidak, mengingat Putri Sierra baru meninggal tiga bulan yang lalu," ucap Will memecah suasana mencekam yang tiba-tiba menyelimuti ruangan sempit ini.

"Lalu siapa dia? Apakah ada kemungkinan Putri Sierra bangkit dari kematian dan memalsukan identitasnya sebagai Celena? Yah ... kurasa itu juga jawaban yang mustahil dan tidak masuk akal karena manusia yang sudah mati tidak akan bisa hidup kembali. Aku yakin kalian setuju dengan ini," lanjutnya.

Han hanya terdiam, mencoba menahan decakan kesal keluar dari mulutnya.

"Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan kalau Celena adalah Putri Sierra."

"Apa maksudmu?" tanya Han sembari menatap lurus ke arah Will.

"Spirit Soul, salah satu sihir dalam elemen aura yang bisa membuat penggunanya merasuki tubuh orang lain. Seseorang yang dirasuki akan memiliki fisik, perawakan, dan kemampuan yang sama dengan pengguna sihir ini. Dia bahkan akan tersadar di tubuh barunya sebagai dirinya sendiri," jelas Will. Ia balik menatap lurus ke arah Han. "Kalau memang Putri Sierra menggunakan sihir itu sesaat sebelum terbunuh, bisa jadi masih ada hal yang ingin dia lakukan di dunia ini."

Han terlihat kesal dan langsung membuang wajahnya ke samping. Melihat ekspresi itu justru tidak membuat Will merasa sungkan atau bersalah. Laki-laki itu justru membuat seulas senyum kemenangan di wajahnya.

"Namamu Cedric, kan?" tanya Will sembari mengalihkan tatapannya pada laki-laki berambut cokelat muda itu. "Kalau tidak salah kau ajudannya Putri Sierra, kan?"

"Iya .... "

"Bolehkah aku bertanya sesuatu?"

Ia mengangguk ragu.

"Aku ingin bertanya, apakah Putri Sierra bisa menggunakan sihir elemen aura?"

Cedric terlihat menatap Celena sejenak sebelum mengalihkan tatapannya kembali ke Will. "Sejauh yang saya tahu tidak, Yang Mulia."

Will tersenyum mendengar jawaban Cedric. "Kalau begitu sudah dipastikan Putri Sierra dan Celena adalah dua orang yang berbeda."

Han kembali mengalihkan tatapannya pada Will seolah meminta penjelasan laki-laki berambut hitam itu.

"Seperti yang sudah kujelaskan tadi, efek sihir Spirit Soul akan membuat pengguna sihir ini merasuki tubuh orang lain. Ia akan tetap memiliki ingatan sebelum dia terbangun di tubuh barunya dan mengingat tujuan dia menggunakan sihir itu," jelas Will. "Namun, Celena tidak seperti itu. Gadis ini bahkan tidak tahu apa itu Mana, sihir, dan bahkan dunia ini. Selain itu, berdasarkan pernyataan Cedric barusan kita tahu kalau Putri Sierra tidak bisa menggunakan sihir aura yang mana fakta ini menggugurkan alasan adanya kegagalan saat proses sihir ini berjalan."

Jilid I. Celena and The Born of New Sword [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang